The Half Blood ELF ~Part 3~

Lebih mudah berkata-kata dari pada menjalankan prakteknya. Senadainya kenyataan semudah melepas kata. Apakah rasa sakit itu masih terasa??

“ini apa? Itu apa?” seakan tidak bosan peri itu terus menanyakan sesuatu yang baru ia lihat. Heechul pun menjawab denga singgat dan jelas.

Mereka sedang duduk di taman sambil melihat orang- orang yang sedang menikmati sore.

Heechul merapatkan syal dan maskernya. Tidak ada orang yang curiga, karena ini masih musim dingin. Heechul menatap peri itu dengan tatapan heran. Peri itu hanya memakai dress tipis berwarna putih dengan lengan setali.

“Apa kau tidak merasa dingin?”

Gadis itu mengangguk, “aku ini gadis musim gugur. Dalam cuaca apapun aku merasa seperti sedang musim gugur.”

“jadi kau hanya bisa merasakan musim gugur saja?” gadis itu mengangguk.

“Hei Apa yang dimainkan anak itu?” gadis itu menunjuk seorang anak kecil disudut taman.

Heechul menoleh, “itu kembang api.”

“Kyeopta.” Gumam gadis itu. Ia memandang anak kecil itu tanpa kedip. Setelah kembang api yang dimainkan anak itu habis. Ekspresi wajahnya jadi murung.

“aku ingin kembang api.” Ucap gadis itu pelan

“kau kan bisa melakukan sihir. Lakukan saja sendiri.” Ucap Heechul jutek

Gadis itu menatap Heechul tajam, “Aku tidak akan membuang tenagaku hanya untuk melakukan hal itu. Lagi pula aku juga tidak begitu berminat.”

Heechul ingin mencibir saat melihat gadis itu menatap kembang api lain yang dinyalakan oleh anak-anak itu. cih, katanya tidak ingin tapi tetap saja melihat.

__________d_e_s_o_n__________

“Bisa kau jelaskan semua ini?” tanya seorang wartawan.

Heechul melihat dua foto yang terpampang di sebuah tabloid. Foto pertama yaitu saat dia meninju wajah Junho dan yang kedua saat ia memeluk gadis peri itu masuk kedalam apartermen.

“Choi Eunhee sudah mengelar konfrensi pers tentang kejadian kemarin malam. Dia bilang jika dia mantanmu.” Tanya wartawan lainnya.

‘What??? Mantan. Kami belum putus secara resmi tapi dia sudah menganggapku sebagai mantan’ batin Heechul

Heechul menarik nafasnya mencoba untuk berpikir ejernih mungkin, “Ya, benar.”

“Lalu siapa wanita yang bersamamu itu?”

“dia… kekasihku…” ucap Heechul melirik ke managernya, “mantan kekasihku juga.”

Manager Hyung menatap Heechul tidak mengerti.

Heechul menghela nafasnya, satu kebohongan akan menambah kebohogan lainnya, “setelah aku putus dengan Eunhee, aku berpacaran dengan dia. Meski status kami berpacaran, kami tidak pernah berkencan. Tidak munafik jika aku katakan aku masih mencintai Eunhee saat itu.” Ya, Kim Heechul sekarang sudah pandai berbohong

“malam itu, aku marah karena Eunhee menerima pernyataan cinta Junho. Aku merasa jadi pria yang paling bodoh. Aku emosi dan menojok Junho sebagai balas sakit hatiku. Aku sudah meminta maaf pada Lee Junho atas kejadian semalam. Ku harap mereka dapat berbahagia.” Heechul menarik nafasnya lagi.

“Dia juga melihat kejadian itu, dia bertanya padaku tentang perasaanku dan aku menjawab aku cemburu pada Junho. Dia tidak marah. Dia menangis. Aku merasa bersalah padanya. Aku sadar telah mempermainkan perasaanya. Dia memintaku untuk memutuskannya.” Semua wartawan dan orang yang datang terpana mendengar cerita Heechul.

“aku tersentak saat dia meminta putus. Aku tidak pernah berpikir kalau dia akan pergi dariku. Aku tidak ingin dia pergi. Aku meminta maaf dan memintanya agar jangan pergi.”

“lalu apa yang kalian lakukan di apartermenku?” ucap wartawan lain memancing

“dia mengantarkanku karena aku sedang kalut tingkat tinggi.”

Semua wartawan mengangguk.

“Waktunya sudah habis,” Manager Hyung menutup acara konfrensi pers nya, “terimakasih atas kedatangannya. Konfrensi ini ditutup.” Para wartawan yang belum puas mendengar cerita Heechul mengelu meminta penjelasan. Namun sayangnya Heechul sudah keluar ruangan.

Heechul masuk kedalam ruangan managernya. Ia duduk di sofa sambil memijit keningnya yang berdenyut kencang.

“Kau tidak boleh melakukan hal bodoh lagi.” Manager Hyung menuangkan teh panas ke cangkir, “ingat kau itu seorang idola. Kelakuan terkecilmu bisa tercium oleh media massa.”

Heechul mendengus kecil.

“untung kau membawa wanita yang polos dan elegan apa jadinya jika kau membawa perempuan yang terlalu biasa.”

Heechul memandang managernya tidak mengerti.

Manager Hyung mendekati Heechul dan berbisik, “kau dapatkan dari mana wanita itu. aku juga ingin mencicipinya.”

Bruggg…

Heechul menonjok manegernya itu, “Sudah ku bilang, dia bukan wanita malam, dia hanya gadis yang tersesat.” Heechul meninggalkan managernya yang meringis kesakitan.

“Ya~ Kim Heechul. Wanita baik mana yang keluar malam-malam dan bertamu ke rumah pria asing yang tidak dia kenal.”

Heechul menatap managernya tajam. Ia merasa gerah dekat-dekat dengan meangernya itu. sebelem ia keluar dari ruangan managernya ia menendang pintunya dengan keras.

__________d_e_s_o_n__________

Heechul memandang sepasang kekasih yang sedang dilanda cinta. Ia melihat dengan tatapan sendu saat sang gadis tersenyum dan tertawa bersama kekasihnya. Benarkah dia lebih bahagia bersama orang itu? apakah diriku terlalu egois karena mempertahankannya?

Heechul mendengus kesal, “apa hebatnya dia daripada aku?” tanya Heechul

Heechul menjalankan mobilnya menuju sebuah taman. Ia tidak tau apa yang membawanya ke taman itu. padahal jika di pikir-pikir taman adalah hal pertama yang harus dijauhi saat sedang patah hati. Tapi sepertinya logika tidak sedang berpihak pada Heechul.

Mata Heechul terhenti pada sosok gadis yang sedang sibuk mencari sesuatu ditaman. Wajahnya terlihat putus asa. Berkali-kali ia ngehembuskan nafas kesal. Gadis itu terlihat sempurna untuk manusia, namun pucat dan matanya sekit berbeda.

“Ya~” Heechul keluar dari mobinya lalu duduk dibangku taman.

Gadis itu menoleh lalu menghampiri Heechul, “ada apa?”

“sedang apa kau disini?” ia menepuk tempat duduk disebelahnya menyuruh gadis itu duduk di sebelahnya.

Gadis itu mengelengkan kepalanya, ia masih takut berdekatan dengan manusia, “aku sedang mencari rumahku.”

Heechul melihat kumpulan bunga di belakang gadis itu, “duduklah disini. Inikan terbuat dari kayu bukan besi.”

Gadis itu tetap menggeleng, “aku tidak mau berdekatan denganmu.”

“kau bilang, berdekatan denganku tidak sesakit pertama kali.”

“iya tapi tetap saja sakit dan aku semakin kehilangan kekuatanku.”

“duduklah dan ceritakan padaku.” Heechul menatap gadis itu lalu menarik tatapan ke bangku sebelahnya yang kosong. Menyuruh gadis itu duduk disebelahnya, “aku janji tidak akan menyentuhmu.”

Dengan sedikit takut gadis itu duduk di sebelah Heechul dengan jarak satu setengah spasi. Ia merasa kulitnya yang putih terbakar. Ia merasa ada sesuatu yang mengalir di tubuhnya membuatnya geli.

“aku tidak tau tapi setelah keluar dari rumahmu. Aku tidak bisa kewujud periku. Ini aneh. Untungnya aku masih bisa memakai kekuatanku sediki-sedikit.”

Heechul menatap gadis itu dengan seksama.

“aku memang sedikit berbeda dari teman-temanku. Mereka bilang mereka kesakitan saat bersamaku. Oleh karena itu aku selalu mengerjakan tugasku sendiri. Kadang kala aku berpikir kalau aku bukan peri sesungguhnya. Kau tau semacam anugrah atau kutukan. Anugrah karena kau bisa hidup abadi. Kutukan karena kau terikat oleh peraturan-peraturan kuno.”

“Peri tidak mati, kau ingat. Kematian adalah kecerobohan. Mungkin aku akan segera mati. Karena membocorkan ini. Aku tidak peduli. Aku sudah lelah dengan semua ini.” Ucapnya lirih

Gadis itu menutup wajahnya dengan tangan mungilnya.

Heechul hanya bisa membiarkan gadis itu menangis di sebelahnya. Ia tidak tau apa yang harus dia lakukan. Gadis itu membuatnya bingung. Ia terlihat nyata dengan bayangan yang berbentuk seperti tubuhnya. Namun begitu melihat matanya dia tidak seperti manusia.

“Ehmmm… apa peri juga bisa menangis?” tanya Heechul kemudian

Gadis itu mengeleleng, “mereka tidak mengeluarkan air mata. Ini pertama kalinya aku memangis. Hufft… mungkin aku sudah tertular sifat manusia.”

Heechul mengerutkan keningnya meminta penjelasan.

“kami tidak diijinkan keluar –ke alam manusia lebih dari seminggu. Itu akan memperngaruhi psikologis kami. Kau taukan bahwa sifat seseorang itu bisa menular. Berteman dengan seorang pemabuk membuat kita menjadi seorang pemabuk dan begitu juga dengan kami. Kami bisa tertular sifat manusia.”

“jadi aku memperngaruhi sifatmu?”

Gadis itu mengangguk kemudian menggeleng, “tidak… tidak kau secara keseluruhan. Tapi keadaan keselilingku juga.”

“lalu sekarang bagaimana?” tanya Heechul.

Gadis itu meniup poninya, “aku tidak tau. Rasanya seluruh tubuhku terbakar. Ada yang meliuk-meliuk dibawah kulitku. Panas. Namun setelah terbiasa lebih menjadi hangat. Jika aku menjauh tubuhku dingin kembali dan jika bersentuhan lagi akan panas.”

Heechul dan gadis itu terdiam saling menatap bunga-bunga yang sudah mulai bermunculan.

“sebentar lagi musim semi dan aku akan mati karena ini.” ucap gadis itu lirih

Heechul menatap mata safir gadis itu, “ada banyak hal yang dapat dilakukan didunia ini. Kalau pun kau mati nanti setidaknya kau bahagia pernah hidup.”

Gadis itu menoleh pada Heechul, “maksudmu?”

“aku menyesal telah membuatmu menderita. Sebagai gantinya aku akan membuatmu tersenyum, membuatmu tidak menyesal telah tersesat dunia manusia.”

Gadis itu membulatkan mata.

“semuanya akan mati. Cepat atau lambat. Semuanya tergantung waktu. Untuk apa memikirkan kematian, jika kita bisa menikmati waktu yang tersisa.”

Gadis itu tersenyum, “kau tidak sedang ingin mati kan?”

Heechul terkekeh, “aku pernah bodoh karena mencoba bunuh diri dan akhirnya bertemu peri polos sepertimu. Jika aku tidak bertemu denganmu mungkin aku sudah menyesal karena telah menyia-nyiakan hidupku hanya seorang gadis.”

Gadis itu menatap Heechul tidak mengerti.

“kau tau tentang cinta. Sesuatu yang bergerak disini,” Heechul memengang jantungnya, “rasanya sakit jika tidak bertemu dengannya. Rasanya hampa bila tidak bertemu denganya.”

Gadis itu menatap Heechul serius. Heechul menghadapkan tubuhnya ke gadis itu.

“Cinta itu buta, bukan karena tidak bisa melihat tapi karena kita terlalu memaksakan diri kita untuk selalu bersama orang yang kita cinta.”

“cinta itu membiarkan orang yang kita sayangi berbahagia meski tanpa kita disampingnya.” Heechul tersenyum getir saat mendengar kata-katanya.

__________d_e_s_o_n__________

“Hyung,” Heechul menoleh dan mendapati Siwon melambai padanya.

Siwon mendekati Heechul. Ia sedikit kaget melihat seorang perempuan yang sangat cantik disebelahnya.

“Member lain mengadakan pesta di dorm. Ayo kita kesana.” Ajak Siwon antusias

Heechul menoleh ke gadis yang ada di sebelahnya. Ia tidak tega meninggalkan gadis itu sendirian, ditambah sekarang dia sudah bukan peri yang kuat lagi.

Siwon mencoba mengartikan tatapan Heechul pada gadis itu, “ah, tentu saja dia boleh ikut, Hyosun dan yang lainnya juga pasti akan senang melihatnya.” Siwon lalu menarik tangan gadis itu, mengajaknya ke mobilnya.

Gadis itu tersentak kemudian meringis kesakitan saat kulit Siwon mengenai kulitnya. Heechul yang melihat kejadian itu langsung menarik tangan Siwon menjauhi gadis itu, “jangan kau sentuh dia.”

Siwon takut melihat tatapan dictactor Heechul kemudian tersenyum dan mengagguk, “Ne, Arasseo.”

Heechul bisa melihat tangan gadis itu merah sangat merah, ia pasti sangat kesakitan. Heechul menarik Siwon, menariknya untuk berjalan disebelahnya dan membiarkan gadis itu berjalan dibelakang mereka.

Heechul hanya bisa mengigit bibirnya saat melihat gadis itu kesakitan di dalam mobil. Heechul bisa meresakan penderitaan gadis itu. Ini bukan dunianya.

“Hyung dia kenapa?” tanya Siwon penasaran.

“Dia sedang sakit.” Ucap Heechul, “berhenti bertanya dan teruslah menyetir.” Ucap Heechul tegas.

__________d_e_s_o_n__________

Sesampainya di depan gedung Heechul menyuruh Siwon pergi keatas terlebih dahulu. Ia tidak bisa menyiksa gadis itu terlalu lama. Ia tidak ingin melihat gadis itu tersiksa di dalam lift.

Heechul menyuruh gadis itu menaiki tangga darurat terlebih dahulu. Ia menjaga agar gadis itu naik dengan selamat.

Mereka sampai ke lantai sebelas setengah jam kemudian. Heechul menghirup udara lega saat melihat gadis itu masih bisa tersenyum berseri. Heechul melihat ke tangan gadis itu, melihat luka bekas pegangan Siwon. Luka itu hampir menghilang membuat Heechul menghembuskan nafas lega untuk kedua kalinya.

“aku mulai terbiasa dengan rasa sakit ini. Meski saat didekat seseorang yang baru, sakit itu masih sama.”

“kau terbiasa denganku?” tanya Heechul

“setidaknya bersamamu tidak lebih menyakitkan dibandingkan dengan yang lainnya.” Ucap gadis itu sambil tersenyum

Belum sempat Heechul memencet bel. Ryeowook sudah membukaan pintu untuknya.

“wah Hyung dia benar-benar cantik, seperti seorang Dewi.” Ucap Ryeowook saat ia melihat gadis itu.

Heechul tersenyum lalu menarik Ryeowook menjauhi gadisnya.

Gadis itu masuk mengikuti Heechul dan Ryeowook. Semua mata tertuju padanya saat ia masuk. Ia merasa risih ditatap seperti itu.

“Kau benar Siwon, dia benar-benar cantik, seperti Dewi di mitologi.” Ucap Chaesun sambil memperhatikan gadis itu dari ujung kaki ku ujung kepala.

“Ya~ hyuk-i berhentilah memandangnya seperti itu.” YooChan mengalihkan pandangan Eunhyuk ke wajahnya, “begini lebih baik.”

“bagiku kau yang tercantik, Yoo~” Eunhyuk mencubit hidung YooChan gemas.

“kau tidak berniat memperkenalkannya, Hyung.” Ucap Sungmin di ikuti oleh anggukan yang lain.

“ah ya, aku lupa,” Heechul menoleh pada gadis di belakangnya. Ia menyuruh gadis itu berdiri disampinnya, “perkenalkan namamu.” Bisik Heechul

Aku tidak mempunyai nama, gadis itu berbicara lewat pikirannya

Heechul memandang gadis itu tidak percaya ia memutar otaknya mencari nama yang sesuai, “namanya Yeosin, Han Yeosin”

“Yeosin?” ucap Hyosun, “sesuai namanya kau cantik seperti seorang Dewi.”

Hyosun hendak menyentuh Yeosin dan mengajaknya bergabung dengan yang lain namun ia mengurungkan niatnya setelah melihat tatapan mata Heechul yang super menyeramkan.

Yeosin tersenyum pada Heechul, “aku akan baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir.”

Heechul melihat Yeosin bercengkrama bersama kekasih member lainnya. Sesekali Yeosin meringis kesakitan saat yang lainnya menyentuh tubuhnya. Ia tau gadis itu sangat kesakitan. ‘bodoh’ gumam Heechul

“Hyung kenapa kau begitu posesif padanya?” Sungmin menyadarkan Heechul dan melepaskan tatapannya dari Yeosin.

“Ia masih belum terbiasa dengan semua ini.” Ya, dia peri. Peri bodoh.

“Biarkan saja dia dengan para yeojachingu kita, biar dia sedikit beradaptasi.” Ucap Donghae.

Heechul mendecak kesal, “bukan begitu… dia tidak seperti yang kalian pikirkan dia…” heechul tidak tau harus berkata apa lagi pada dongsaengnya itu.

“Aaaaahhhh….” Suara Tujuh oktaf Chaesun membuat semua menoleh padanya.

Heechul segera berlari kearah Chaesun. Ia melihat Yeosin sudah tidak sadarkan diri.

“jangan sentuh dia kumohon jangan sentuh dia!” Heechul segera menarik gorden lalu membungkuskannya pada Yeosin.

“bangun! Bangun! Ya~ Ireona~” Heechul mengguncangkan tubuh Yeosin yang sudah terbungkus gorden.

Heechul mengedarkan pandangannya. Terlalu banyak besi disini. Terlalu banyak manusia. Dia tidak akan bertahan. Dia harus membawa Yeosin ke tempat yang tidak ada besinya.

Heechul menarik gorden dengan paksa lalu membelitkannya pada tubuh Yeosin. Ia tidak ingin Yeosin kesakitan.

Ia berteriak marah saat ada orang yang menghalangi jalannya. Ia panik. Ia bahkan tidak dengan tatapan member lainnya yang menatapnya curiga.

Heechul segera membopong Yeosin. Heechul tidak merasakan berat sama sekali saat mempobong Yeosin.

Heechul segera membawa Yeosin keluar. Ia membawa Yeosin ke tangga darurat lalu kekamarnya dimana tidak ada satu besipun yang dapat melukainya.

Heechul membaringkan Yeosin. Ia mengguncangkan tubuh Yeosin dengan keras, “Ya~ ireona, Yeosin-ah ireona… ireona…”

Heechul mengambil nafas dalam. Ia kehabisan nafas karena berlari.]

“Ya~ Ireona…” ucap Heechul lirih.

__________d_e_s_o_n__________

“Kau dalam masalah besar, Dewi Bunga.”

“aku tau.”

“Peraturan adalah peraturan. Kau telah melanggarnya. Kau melanggar peraturan kuno kita.”

“Aku tidak melanggarnya. Gadis itu yang melanggarnya.” Dewi Bunga menatap Dewi Bulan tajam , “kau yang memulai semua ini. Kau yang mengurungnya di tempatku dan membuat semua peri-periku kesakitan didekatnya. Kau yang mengambil kehidupannya. Kau menyakiti dia dan kaumku.”

“aku tidak menyakitinya, aku mencintainya. Sangat bahkan aku memberikannya keabadian.”

“Apa arti keabadian tanpa kebahagian?”

Dewi Bulan menatap Dewi Bunga dengan tatapan bengis.

“lepaskan gadis itu dan aku akan menuliskan kembali takdirnya.”

Dewi Bulan mencibir, “tidak akan, aku akan mengambilnya darimu.”

“kau sudah buta oleh cinta, Dewi Bulan. Sadarlah bahwa manusia tetaplah manusia. Sudah kau sakiti ayahnya, kenapa kau tidak membiarkan anaknya bahagia.”

“Dia lebih bahagia bersamaku.” Ucap Dewi bulan Egois.

Part 3 Finnished… hayoo ada yang tau gak kenapa ELF gak boleh berdekatan dengan manusia??? Kecuali yang namanya IKANDONGHAE ama Icha boleh menjawab…

yang  jawabannya benar Ehhmmmmmmmm… … … … aku kasih FF oneshoot deh dengan cast terserah, mau member suju, mau member bigbang, 2pm,2am, wonder girls, Girls Generation… terserah dah… mau Aa Ichul juga boleh… Tapi Ichul gak bisa di pasangin ma Girlband lain, kecuali tokoh fiktif… susah ngebayanginnya…

Ingat yang namanya IkANDonghae n Icha DILARANG sekali  lagi DILARANG membocorkan rahasia, Arraci???

jawaban akan diumumkan di part ke 5. so, masih ada kesempatan untuk berfikir… N untuk IkANDonghae n Ichae Onn tercinta dilarang memberitahu reader mau pun teman sekosan anda tentang jawaban ini,

semoga berhasil, see u next

komen please

_deson_

Leave a comment

16 Comments

  1. AmayaKawaii

     /  February 28, 2011

    ninggalin jejak dlu ah. . . . . .

    Like

    Reply
  2. chaaa

     /  February 28, 2011

    wkwkwkwk^^,
    ada upah tutup mulut dong??
    =D

    Like

    Reply
  3. ikANDonghae

     /  March 1, 2011

    Ya!
    IGE MWOYA??
    U aza g prnah bkinin crita dgn gw sbg main cast..
    Paling” cuma figuran tetap..
    Klo da pnghargaan dgn nominasi figuran spnjang masa..
    Kayakny gw bsa menang d..

    Okay,,
    gw bakalan tu2p mulut..

    Like it..
    Gw suka critaN..
    Lanjut..

    Like

    Reply
  4. chaaa

     /  March 1, 2011

    gw udah mulai ngerti arah ceritanya sekarang,
    tapi kok gw ga ada sih??
    ='(

    ok,gw tutup mulut..
    lanjut chingu…^^

    Like

    Reply
  5. chaaa

     /  March 1, 2011

    hheheheh^^,

    Like

    Reply
  6. vanny

     /  March 11, 2011

    napa ya ga boleh berdekatan???

    ga pernah baca crita tentang peri jadi ga tau hehehehehehe

    senang pas liat heechul panik , nah loh???

    Like

    Reply
  7. tantikyuhee

     /  October 12, 2011

    kalo dket2 manusia, mungkin eksistensi hdup’a brkurang atw mungkin tubuh’a bisa melepuh gt.
    Asal jwab. Haha
    AnYe0ng jiyoo imnida, q reader bru e0n.
    Good ff.

    Like

    Reply
  8. sagittaliez

     /  May 20, 2013

    gak akan jwab 😀 lanjut part selanjutnya *ditodong baskom *

    Like

    Reply

Leave a comment