Kiss Me, Please!! ^//^

Anak kecil dilarang masuk,

masih nekat masuk g nangung klo ntar malem bisa tidur dengan nyenyak…

Kiss Me, Please!

I know you love, but why you didn’t kiss me???

Seorang gadis berlari memecah keheningan malam. Membuat nada antara langkah kaki dan deru nafas yang sudah tersenggal.

Berkali-kali ia sambil menoleh kebelakang. Sosok bayangan hitam di belakangnya masih mengikutinya membuatnya semakin melebarkan langkahnya.

Hoss… hosss…

Ia berhenti disebuah bertigaan jalan. Ia sudah tidak tau dimana dirinya berada. Malam semakin larut dan ia semakin ketakutan.

Sosok hitam itu masih mengikutinya, semakin lama semakin dekat.

Bulu kuduknya meregang. Ia menyeret kedua kakinya yang sudah sangat kelelahan. Ia berpegangan pada tembok menyusuri jalan dingin yang sepi itu.

Ia mengedarkan padangannya. Bangunan tua bekas kebakaran. Ia membekap tangannya mencoba meredam tangisnya.

Pluk…

Ia menoleh dan mendapati banyangan hitam itu menepuk bahunya.

Bayangan hitam itu kini jelas dalam matanya. Seseorang yang bukan karena gelap jadi terlihat hitam. Tapi dia benar-benar hitam. Matanya berkilat merah dan dari seringainya keluar dua buah taring.

“Hentikan ku mohon.” Ucap gadis itu penuh takut.

“Semuanya akan berakhir, jika kau mencium seorang pria yang berusia dua puluh lima tahun sebelum kau menginjak dua puluh tahun.” Sosok hitam itu semakin mendekat.

Gadis itu bisa menemukan panas nafas sang moster hingga ia merasakan sesuatu yang tajam menusuk lengannya.

“Kenapa kau lakukan ini padaku?” ucap gadis itu saat melihat tanda di lengan kirinya.

“Kau pernah dengar bila seorang yang sudah patah hati akan melakukan apapun untuk balas dendam?” sosok hitam itu mengecup luka di lengan sang gadis, “dan aku terjerumus ke lembah hitam ini karena kau. Tapi apa yang ku dapat kau malah tidak memperdulikanku.”

Gadis itu terdiam menatap sang moster, “sudah ku katakan padamu, aku tidak menyukaimu.”

“TAPI AKU MENCINTAIMU.”

Gadis itu terdiam menatap sang monster, air matanya sudah jatuh membanjiri bumi.

“Tidak ada yang mencintaimu setulus aku.”

“ta… tapi…”

“Aku hanya ingin bertaruh,” makhluk itu menatap tajam mata sang gadis, “Adakah pria yang mencintaimu lebih dari aku. Dan jika kau tidak menemukannya maka kau milikku seutuhnya.”

Makhluk hitam itu menghilang, menyisakan tangis sang gadis.

>>deson<<

Januari 29, 2011 – 11 AM KST –

“Dia mengamuk lagi.” Ucap seorang gadis saat melihat seorang gadis yang sedang menangis histeris di ruang kesehatan

“Dia siapa? Memangnya kenapa dia?” tanya pria disampingnya.

“Kang Hyeonni. Dulu katanya saat SMA, dia pernah pulang malam dan tersesat saat itu ia sering berteriak histeris jika berada diruangan gelap atau melihat bayangan atau benda hitam yang besar.”

Pria itu membulatkan bibirnya. “Oo… beruntung sekali pria yang menjemputnya.”

“Yak Choi siwon… dia itu kalau mengamuk itu mengerikan. Seperti monster.” Ucap sang gadis

“Tapi dia cantik Han Yeosin.” pria bernama Siwon itu tidak lepas menatap gadis yang sedang menangis tersedu itu, “mana ada monster secantik itu.”

“ya ya ya… terserah kau saja tuan Choi. Tapi dia tidak akan memilihmu.” Ucap Yeosin enteng.

wae? Aku tampan… kaya…”

Yeosin mencibir, “Dia hanya akan berpacaran dengan pria berusia duapuluhlima tahun.”

Siwon menatap Yeosin tidak percaya.

“Ayolah aku tidak mau Heechul marah karena kau telat mengantarkanku.” Yeosin berjalan di depan Siwon.

Siwon melirik gadis yang masih menangis itu, “gadis yang menarik.”

>>deson<<

– 4PM KST –

“Siapa dia?” seorang wanita paruh baya melipat tangannya di depan dada saat melihat anaknya tersenyum manis dengan pria yang mengantarnya.

“Dia temanku Omma.” ucap sang anak santai.

“Kau tidak akan melakukan hal semesra itu dengan pria jika itu bukan pacarmu Kang Hyoenni.”

Hyeonni menghela nafasnya, “iya dia pacarku Omma.”

Sang ibu menggeleng melihat perlakuan anakknya, “Pria berbeda lagi. Seminggu yang lalu juga kau membawa pria yang berbeda.”

“Aku hanya sedang memilih pria yang cocok denganku.”

“Omma sudah bosan dengan ucapanmu itu. Omma juga sudah bosan mendengar cibiran tetangga. Mereka mengagapmu bukan perempuan baik-baik. Omma malu Hyeon.”

Hyeon memeluk sang  ibu, mian Omma tapi aku harus menemukan pria yang tepat sebelum ulang tahunku yang ke duapuluh. Aku tidak ingin hidup bersama monster itu.

“Sebentar lagi ulang tahunmu yang ke duapuluh. Omma akan mengenalkanmu pada anak teman omma.”

Hyeonni menatap ibunya tidak percaya.

“Dia masih muda, usianya masih duapuluh empat tahun. Omma sudah bertemu dengannya dia sangat sopan dan ramah.”

“Duapuluh empat tahun.” Ucap Hyeonni lirih.

“Iya kalian hanya beda lima tahun. Cocok kan?”

Hyeonni tidak bisa menjawab pertanyaan dari ommanya. Pikirannya berkelebat ke mana-mana.

Kau harus mencium pria berusia duapuluh lima tahun yang mencintaimu sebelum usiamu dua puluh tahun.

Hyeonni memandang Ommanya yang berbinar saat membicarakan calon menantu idamannya. Hyoenni tidak tega untuk menolaknya, tapi disisi lain ia takut melihat makhluk itu.

Hyoenni merasa kepalanya berputar. Setiap kali ia membayangkan makhluk itu. Ia merasa perutnya mual dan kejadian empat tahun yang lalu kembali teringat dikepalanya.

Ia berlari dan berteriak tapi tidak ada seorang yang mendengarkan.

Nafasnya tersenggal dan ia kembali melihat makhluk itu.

“Aaarrrrghhhhh….”

“Hyeon… Hyeonni…” Nyonya Kang menepuk pipi putrinya yang memucat, “Hyeonni.”

>>deson<<

February 3, 2011 – 11 AM KST –

Siwon duduk dimeja yang merupakan tempat strategis untuk melihat keseluruh penjuru perpustakan.

Matanya terus terpaku pada gadis yang sedang sibuk dengan butu tentang mitos, dongeng dan cerita beauty and the beast. Siwon mengerutkan keningnya sesaat, untuk apa seorang mahasiswa membaca dongeng seperti itu.

Dari jam ke jam Siwon terus memperhatikan gadis itu dengan seksama. Setiap gerak tubuhnya cara dia bicara. Cara dia tersenyum bahkan cara dia bernafas membuat Siwon tertarik.

“Apa yang akan dia lakukan jika dia tau bahwa aku tunangannya?” batin Siwon

Siwon tidak berani mendekat atau berbicara pada gadis itu. Ia takut gadis itu akan berteriak histeris, karena dia punya trauma masalalu.

Siwon mempelajari sesuatu tantang gadis itu. Ada sesuatu yang janggal dengan gadis itu. Tapi ia tidak tau.

Ia tidak ingin berpikiran buruk pada gadis itu.

>>deson<<

Hyeon memandangi buku-buku tentang mitos dan sebagaimnya. Mungkin orang-orang akan mengira dia sedang mengumpulkan tugas beritanya tapi ia bukan mencari berita. Ia ingin mencari fakta.

Ia mencari fakta untuk mengalahkan monster itu.

Hyeon menemukan fakta bahwa makluk itu tidak bisa menahan serangan pisau perak. Karena makhluk itu masih berupa makhluk setengah manusia.

Masih bisa diselamatkan meski keseimbangannya akan rusak dengan kata lain hidup tapi jiwanya sudah terbagi dua.

Untuk makhluk yang dikutuknya.

Tidak ada jalan keluar selain mengambulakan syarat yang diminta atau mati. Mati sebelum kutukan itu tercapai.

Hyeon menghela nafasnya dalam. Bagaimana cara ia mendapatkan pria berusia duapuluh lima tahun yang mencintainya.

“Apakah ada yang mencintaiku tulus tanpa ada yang berusaha menyakitiku.” Keluh Hyeon dalam hati.

>>deson<<

Maret 4, 2011 – 7PM KST –

Siwon menarik bibirnya saat melihat gadis bergaun ungu itu berjalan kehadannya. Gadis itu sama sekali tidak memberikan kesempatan padanya untuk mendekat. Tapi justru itulah membuat Siwon semakin penasaran.

“Hyeonni, ini calon suamimu, Choi Siwon.” Ucap nyonya Kang mengantarkan Hyeonni ke hadapan Siwon. Terlihat sekali bahwa nyonya Kang gemas saat melihat Hyeonni menghindari Siwon terus, “kalian mengobrollah.”

Hyeonni menarik senyum tipisnya. Matanya kembali menatap hampa gelas-gelas dihadapnnya.

“Hai…” Siwon mencoba mendekat Hyeonni saat Nyonya Kang pergi, tapi Hyeonni malah berbalik dan meninggalkanya sendirian.

Siwon menatap Hyeonni denga penuh tanya. Gadis itu sangat dingin. Siwon mencium parfumnya. Ia ingat ia sudah menyemprotkan parfum termahal yang ia punya.

Siwon melihat dirinya dalam pantulan gelas. Tidak ada yang salah dengan penampilannya.

Siwon mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru pesta. Pesta pertunangannya ini terasa neraka baginya.

Ia mendekati Yeosin yang tengah berbicara dengan teman-temannya. Ia menarik Yeosin menjauhi teman-temannya.

“Yeosin-ah, kau kenal dekat dengan Hyeonni?”

Yeosin menggeleng, “Tidak dekat, kami pernah satu sekolah di sekolah menengah dulu.”

“kenapa dia menghidar terus yah?” tanya Siwon polos.

“Sudah kubilang, dia hanya tertarik dengan pria berusia duapuluh lima tahun.”

“Aku serius Yeosin.” Ucap Siwon penuh nada Frustasi.

“Entahlah, sejak kejadian itu dia sedikit menyendiri, dia hanya akan dekat dengan pria-pria dewasa.”

“Kenapa dengan pria dewasa.”

Yeosin tampak berpikir, “dulu aku dan teman-teman sangat penasaran dengan sikap Hyeonni lalu kami mengadakan survei kecil-kecilan dan hasilnya Hyeon hanya akan berpacaran dengan pria berusia duapuluh lima tahun.”

“Semua pacarnya berusia duapuluh lima tahun?”

Yeosin mengangguk.

Siwon mengerutkan, ia semakin penasaran dengan sikap Hyeonni.

>>deson<<

– 8PM KST –

Hyeonni terduduk disudut kamarnya. Ia memandang fotonya yang diapit seorang perempuan dan laki-laki.

Ia benci foto itu. Ia sangat benci. Tapi ia tidak sanggup untuk membuang foto itu.

Ia melihat tanggal yang di lingkari di kalendernya. 8 April 2011 tepat saat usianya 20 tahun dan kutukan itu menjadi nyata.

“Chaesun-ya… bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan? katakan padaku.” Isak Hyeonni sambil memeluk bingkai foronya.

“Kenapa kau menghindariku terus?”

Hyeonni menoleh dan mendapati Siwon sudah berdiri di pintu kamarnya.

Hyeonni menghapus pipinya yang sudah basah lalu malingkan wajahnya dari Siwon. Ia tidak ingin Siwon melihatnya menangis.

“Kenapa kau malah menangis disini, apa kau tidak suka bertunangan denganku?”

Hyeonni tidak menjawab.

“Hyeon… katakanlah sesuatu.” Siwon duduk dihadapan Hyeonni, “kenapa kau begitu membenciku?”

Hyeonni menatap Siwon untuk pertama kalinya. Ia akui wajah Siwon sangat tampan. Senyumnya sangat manis, seperti gula yang meleleh.

Hyeonni menghela nafasnya berat. Ia tidak tega melihat Siwon berurai air mata.

“Aku moster.” Ucap Hyeonni dingin

Siwon terkekeh, “kau monster tercantik yang pernah aku temui.”

Hyeonni menatap Siwon tajam, “Aku serius tuan Choi.”

Siwon memengang pipi Hyeonni, “disetiap diri manusia ada sisi buruk dan baiknya. Karena kita bukan malaikat yang selalu sempurna dan bukan setan yang selalu salah. Yang jadi permasalahannya adalah bagaimana cara kita untuk menjadi yang lebih baik.”

“Kau tidak mengenalku,” Hyeonni menepis tangan Siwon, “Aku punya trauma pada beberap pria. Aku takut itu terulang lagi.”

Siwon memiringkan kepalanya, “iya aku paham, kau boleh waspada pada siapapun, tapi bukan berarti kau dapat berpikiran negatif pada orang lain lain.”

Hyeonni memandang Siwon, seandainya kau pria berusia duapuluhlima tahun.

>>deson<<

Maret 11, 2011 – 9AM KST –

Siwon mengepal tangannya mencoba tetap berjalan di samping Hyeonni meski ia sangat ingin menggenggam tangan gadis itu. Ia mencoba untuk bersabar. Ia tidak ingin Hyeon kabur lagi. Ia juga merasa sangat berterimakasih saat Hyeon mau menerima ajakannya untuk jalan-jalan ditaman.

“Hyeon…” panggilnya lembut

Hyeonni menoleh dan

Krek…

Lampu blizt mengenai wajah mulus Hyeon. Siwon terkekeh saat melihat hasil jepretannya.

Hyoen hendak marah tapi Siwon sudah mengenggam tangannya memeredam amarahnya.

“Kau tau kisah Beauty and the beast?” Siwon menarik Hyeon duduk di sebuah bangku taman.

Hyeon menggangguk, “Siapapun tau cerita itu.”

Siwon menatap Hyeon lembut, membuat gadis itu kehabisan nafas, “Seperti beast aku juga akan menunggumu mencintaiku.”

Hyeon tertegun mendengar kata-kata Siwon, kau bukan beast akulah beastnya.

“Aku butuh waktu, Siwonni.” Ucap Hyeon

“Untuk itu aku menikahimu.”

Hyeon menatap kedua mata Siwon mencari kebohongan di kedua celahnya tapi ia tidak menemukan apa-apapun.

“Aku sudah menyiapkan tanggal yang bagus. 7 April 2011.” Siwon menyunggingkan senyum khasnya yang bisa membuat wanita manapun jatuh cinta.

7 April.

Itu artinya sehari sebelum ulangtahunnya yang ke 20. Hyeon menghela nafasnya. Tidak dipungkiri jika Siwon itu tampan dan ia jatuh cinta pada pria itu. Tapi dirinya sendirlah yang tidak mampu untuk membalas semua cinta Siwon.

“Kenapa kau tetap mempertahankanku?” ucap Hyoen putus asa.

“Karena aku mencintaimu, aku ingin melindungimu, aku ingin selalu disisimu.”

Hyeon melemparkan tatapan dinginnya, masih bisakah Siwon berkata seperti itu jika ia tau hal sebenarnya, “aku mencintaimu ataupun tidak, kau tetap tidak bisa memiliku.”

Hyeon meninggalkan Siwon yang masih duduk ditaman sendirian.

Siwon melihat sosok Hyeon yang sudah menjauh. Ia rogoh sakunya mengambil sebuah kotak berwarna transparan. Ia membuka kotak itu lalu mengambil sebuah cincin didalamnya.

“Aku mencintaimu Hyeon.”

>>deson<<

Maret 31, 2011 – 9AM KST –

Hyeon tidak menolak tau berkomentar saat keluarga Siwon melamarnya. Banyak teman-temannya di kampus yang bertanya tentang kabar itu. Wajar saja Siwon adalah anak magister (S2) yang sering jadi sasaran kecengan teman-teman Hyeon.

Tapi Hyeon tidak berniat sama sekali. Ia hanya mencari pria yang berusia duapuluh lima tahun untuk melepas semua kutukannya.

Kini harapannya untuk terbebas dari kutukan itu sudah musnah.

Mencintai Siwon ataupun tidak, tidak akan merubah apapun. Yang bisa merubahnya adalah ciuman dari seorang yang mencintainya, pria berusia duapuluh lima tahun.

Masalahnya kini, bagaimana dia bisa mencari pria itu jika Siwon terus disampingnya.

Hyeon melihat luka di lengannya. Luka itu tidak hilang, kutukan itu masih.

Waktu yang tersisa tinggal 9 hari lagi, dan Siwon akan menikahinya tetap sebelum ia menjadi moster.

Hyeon mengambil bingkai fotonya. Ia mencopot fotnya dengan paksa. Ia merobek foto itu menjadi dua bagian. Ia menatap bagian foto pria tersebut lalu merobeknya menjadi beberapa bagian.

Hyeon kemudian menatap potonya dan seorang gadis dengan sedu.

“Chaesun-ah ottoke???” lirihnya.

Hyeon mengambil spidol lalu menuliskan sesuatu. Ini adalah jalan terakhir yang dia punya.

>>deson<<

April 7, 2011 – 11AM KST –

Siwon menatap Hyeon yang sudah resmi jadi istrinya. Hyeon memeluk ibunya sangat erat seolah akan berpisah jauh sekali.

Siwon sedikit heran saat Hyeon tidak menolak atau mengeluh dengan rencana pernikahan mereka. Hyeon lebih banyak terdiam dari pada menghindar membuat Siwon menjadi serba salah. Dia ingin melepaskan Hyeon jika Hyeon merasa terbebani dengan pernikahan ini.

Hyeon selalu menjawab bahwa ia gugup jika ada yang bertanya tentang keadaanya.

Siwon tau Hyeon tidak gugup, Hyeon ketakutan.

Pesta pernikahan telah selesai, selama itu Siwon terus menutupi tingkah laku Hyeon meski ia sendiri bertanya tanya bertanya tentang tingkah Hyeon. Berkali-kali Hyeon melihat ke jam. Ia seperti menunggu sesuatu. Ia juga sering mengedarkan pandangannya tidak menentu seakan sedang mencari seseorang.

“Omminim, abeoji… kami pergi dulu.” Pamit Siwon pada mertuanya.

“hati-hati ya, Hyeon ingat jaga suamimu.” Ucap Omonim.

Siwon membukakan pintu mobilnya untuk dimasuki Hyeon.

Hyeon tidak melepaskan pandangannya saat mobil yang dikendarai Siwon melaju meninggalkan rumah Hyeon.

“Jika ada waktu aku pasti mengantarmu ke rumah Omonim.” Ucap Siwon seolah memberi jawaban tatapan Hyeon, “kalau kau merindukannya kau juga boleh menginap disana.”

“Aku hanya memikirkan bagaimana mereka jika aku meninggalkan mereka selamanya.”

“Apa yang kau katakan?”

“Aku menikahimu, tapi kau juga masih anak mereka. Aku tidak akan menghapuskan tali keluarga itu.”

“Kau tau hidup dan mati itu di tangan Tuhan, kita tidak pernah tau kapan kita mati.”

“Hentikan Hyeon,” Siwon membanting lengannya ke stir, “hentikan pembicaran yang seolah aku mengantarmu ke neraka.”

Hyeon terdiam, ia menahan air matanya sekali saja.

>>deson<<

– 1PM KST –

“Aku ingin ke toilet.” Ucap Hyeon saat mereka berhenti untuk mengisi bensin.

Siwon hanya menggangguk.

Siwon tidak banyak bicara lagi sejak ia membanting stirnya.

Tapi itu membuat Hyeon merasa sedikit tega, ia ingin Siwon membencinya. Dengan begitu ia bisa dengan tenang melepas Siwon.

Hyeon sengaja tidak membawa ponsel atau dompetnya. Hyeon menuliskan sebuah pesan di dalam dompetnya kemudian dia pergi.

Ia melihat Siwon sebelum pergi meninggalkan pria itu.

Hyeon mengeratkan tali sepatunya sebelum ia pergi dari sana. Dengan mengendap-endap ia berhasil lolos dari perhatian Siwon.

Hyeon segera menyetopkan sebuah bis. Ia melihat Siwon yang kaget saat menyadari dirinya sudah tidak ada lagi.

“Mianhae,” hanya itu yang diucapkan oleh Hyeon.

>>deson<<

– 3PM KST –

Siwon berlari disepanjang rumah sakit. Ia tidak perduli dengan para perawat yang meperingatinya agar tidak mengganggu pasien yang sedang dirawat.

“Suster dimana saya bisa menemui Shim Chaesun?”

“Ada keperluan apa?”

Siwon memandang suster itu dengan ragu. Ia sendiri tidak tau kenapa ia pergi ke rumah sakit Jiwa ini.

Siwon memengang kepalanya dengan frustasi saat ia tidak menemukan Hyeon di toilet. Ia sudah mengecek ke seluruh toilet tapi tidak menemukan Hyeon. Gadis itu seolah raib seketika.

Siwon mencoba menghubungi ponsel Hyeon. Ia kaget saat mendengar posel Hyoen di mobilnya. Ia membuka tas kecil Hyoen dan mendapati sebuah pesan dan secarik foto yang sudah robek.

Jangan tunggu aku. Hiduplah dengan perempuan yang mencintaimu.

Siwon memperhatikan foto itu dengan seksama. Shim Chaesun. Itu mana yang terbaca di name tag gadis itu.

Siwon meraih ponselnya lalu mecari sebuah nama.

“Yeobseo…” ucap suara jernih di sebrang sana.

“Yeosin-ah kau kenal dengan gadis bernama Shim Chaesun?”

“Chaesun?”

Siwon mengangguk meski ia tau Yeosin tidak mungkin melhatnya, “ne.”

“oh… Dia ada di Rumah Sakit Jiwa Seoul.”

Siwon mengerutkan keningnya, “Rumah sakit Jiwa?”

“Kenapa kau…”

Siwon langsung mematikan poselnya tanpa menjawab pertanyaan Yeosin. ia memutar stirnya menuju Rumah Sakit Jiwa Seoul. Ia tidak berhenti berfikir tentang tingkah laku Hyeon yang semakin aneh.

Siwon menadang susuter dihadapannya, “please, katakan dimana dia?”

“Kau ingin bertemu denganku?” Siwon menoleh dan mendapati seorang gadis seumuran Hyeon memakai jas lab putih.

“Shim Chaesun?” tanya Siwon ragu. Ia melihat foto yang dibawanya sedit berbeda dengan keadaan gadis itu sekarang.

“Iya itu aku.”

“Bisa aku berbicara denganmu, Dokter Shim.”

Chaesun terkekeh, “aku belum menjadi dokter, aku masih koas.”

Siwon menghembuskan nafas lega.

>>deson<<

September, 2008

Musim gugur hampir tiba. Daun berguguran perlahan menjatuhkan satu per satu kenangan.

“Wah tidak terasa tahun depan kitalah yang akan merayakan kelulusan.” Ucap Chaesun sambil menghidrup udara sebanyak banyaknya.

“Kau yakin akan lulus tahun depan, aku ragu.” Ucap Hyeon.

“Ya~ aku akan menjadi Dokter spesialis dan aku akan merawatmu.”

“ya~Kau pikir aku gila…” Hyeon menjitak kepala Chaesun.

“Tapi kau membuat pria-pria jatuh cinta dan mencampakannya, membuat mereka gila.”

“Shim Chaesun, aku bisa bersumpah bila aku hanya mengganggap mereka teman tidak lebih. Aku hanya ingin berteman.”

“kau yakin hanya berteman?”

Hyeo menatap sahabatnya, “suatu saat aku akan memilih seorang pra yang benar-benar mencintaiku.”

“Yak~” seorang anak laki-laki merangkul Chaesun dan Hyeon, “kalian membicarakanku?”

“Aigoo anak ini percaya diri sekali.” Hyeon mencubit hidung anak laki-laki itu.

“Kalian tega meninggalkanku di kelas sendirian.” Anak laki-laki itu mengembungkan pipinya.

Mereka berjalan dengan santai bertukar cerita. Meceritakan cerita yang tak pernah habisnya untuk diceritakan. Kadang kadang mereka menggerakan tubuh untuk meniru sesuatu yang aneh.

“yak kenapa kau menyenggolku.” Ucap seorang gadis saat anak laki-laki itu tanpa sengaja menyenggolnya.

“mianhae.” Anak laki-laki itu membungkuk.

“Aisssh aku tidak ingin disentuh oleh anak pembunuh.” Ucap gadis itu sebelum pergi.

Anak laki-laki itu menatap si gadis dengan tatapan dingin, keceriaan, canda, tawa yang tadi menghiasi wajahnya seakan musnah begitu saja.

“Kibum-ah ayo kita makan eskrim.” Hyeon menarik Kibum ke sebuah kedai.

Kibum menatap Hyeon, gadis itu masih mau berteman dengannya meski gadis itu tau segala keburukannya.

“Sudahlah jangan dipikirkan, kita hidup untuk masa depan bukan untuk melihat masa lalu.” Ucap Hyeon saat Kibum sedang sedih.

Kibum selalu merasa tenang saat Hyeon menghiburnya. Kadang kadang Kibum menatap dalam kedalam mata Hyeon tapi Hyeon hanya mengganggap Hyeon sebagai teman.

————-

Kibum merasakan cemburu saat Hyeon dekat dan tertawa dengan pria lain. Ia hanya dekat Hyeon, ia takut jika Hyeon dekat dengan pria lain akan membuat Hyeon melupakannya.

“Aku menyukaimu, Hyeon.”

“Kitakan sahabat.” Balas Hyeon

“Tapi aku mencintaimu, sangat aku tidak ingin kau meninggalkanmu.”

“Aku tidak akan meninggalkanmu. Kita sahabat bukan, aku, kau dan Chaesun.”

Kibum tersenyum meski hatinya terluka.

————-

“Aku menunggumu Hyeon, tapi kau malah berduaan dengan ke tua OSIS itu.” ucap Kibum seraya menahan emosi

“Aku dan Kyuhyun sedang membicarakan proposal.” Ucap Hyeon

“Kau pikir aku buta hah, kau jelas jelas sedang berkencan dengan dia.” Kibum sambil menujuk Kyuhyun.

“Kau salah Kibum aku…”

“Kalau kami sedang berkencan kenapa, aku menyukainya dan dia juga menyukaiku.”

Hyeon menoleh pada Kyuhyun, “apa yang kau bicarakan Kyu.”

“Kita sedang berkencan bukan.” Kyu memamerkan evil smile nya.

Kibum sudah mengepal tangannya menahan emosi, “kupikir kau beda dengan gadis lainnya tapi kau sama saja.” Kibum mengebrak meja lalu meninggalkan mereka.

>>deson<<

April 7, 2011 – 5PM KST –

“Aku tidak tau apa yang mendasari Kibum untuk mengambil langkah itu. Ia menukar jiwanya dengan sebuah kekuatan mistis yang jahat.” Ucap Chaesun.

“pantas saja, ada hal yang aneh dari sikapnya. Dia tidak terlihat seperti orang trauma dia lebih terkesan menjauhi orang-orang.”

“kau benar-dia menghindari ornag yang ingin dekat dengannya untuk mengantisifasi kemungkinan yang buruk.”

“Apa tidak ada cara untuk menyelamatkan Hyeon?” tanya Siwon

“Hanya ciuman dari seorang pria berusia dua puluh lima tahun yang mencintainya.”

Siwon menengelamkan kepalanya diantara lengannya.

“Hari ini ulang tahunku yang ke duapuluh lima.” Lirih Siwon

Chaesun tersentak, “kenapa kau tidak menciumnya.”

“Dia selalu menghindar dan aku tidak ingin memaksa.”

Chaesun memutar otaknya untuk mencari jawaban yang terbaik. Ia tau kondisi psikis Siwon sedang goyah.

“Besok ulang tahun Hyeonni, kau harus menemukannya terlambat atau kau tidak akan melihatnya selamanya.”

“Besok?”

“Mungkin itu adalah alasan Hyeon pergi. Ia tidak ingin melihat mu terluka. Mungkin juga ia mencintaimu.”

Sebuah senyum merekah di bibir Siwon, “dia menciintaiku.”

Siwon mengemudikan mobilnya dengan kencang. Chaesun memberitahukan tempat yang mungkin hyeon datangi saat ini. Chaesun juga memberitahunya beberapa trik mengalakhan Kibum.

Siwon memasang aerphonenya dan menyambungkannya dengan sang ibu.

“Ommaaaaa…” begitu teleponnya tersambung.

“Ada apa Siwonni?”

“jam berapa aku lahir ke dunia ini?”

“Wae… kau kenapa?”

“Jawab sajalah Omma…”

“jam sebelas malam, wae? Kau kenapa siwon kenapa suaramu seperti orang panik.”

Siwon tersenyum, “saranghae omma.”

>>deson<<

– 10PM KST –

“Kau masih ingat tempat ini?” ucap sebuah bayangan Hitam dihadapan Hyeon.

“Aku ingat wajah yang selalu tersenyum padaku, hangat.”

“Musim telah berganti, senyum itu sudah berubah menjadi seringaiyang jahat.”

“Setiap manusia mempunyai sisi jahat dan baik. Aku menutup mataku dan aku hanya melihat kebaikan dari sisimu.” Hyeon mengeratkan pisau peraknya dengan erat.

“Kibum sudah mati, Kang Hyeonni sayang.”

“Tidak, dia hidup dihatiku. Dia yang memberikanku rasa percaya bahwa kau akan kembali berubah menjadi sosok baik seperti dulu.”

Makhluk itu bergerak ke hadapan Hyeon dengan cepat. Hyeon tersentak ia tetap pada posisi siaga.

Hyeon bisa melihat makhluk itu dua kali lebih besar dari tubuhnya. Ia bisa merasakan nafas panas pada tubuh makhluk itu. Ia masih bisa melihat detak jantung makhluk itu. Kibum masih hidup.

“kau menyesal menyakitiku. Kau ingin bersama ku?”

“Dia sudah menikah, bung…” Hyeon menoleh dan mendapati seseorang dengan senyum tipisnya berlari ke hadapannya.

>>deson<<

Siwon berjalan terengah engah, ia mendekati Hyeon lalu membelai lembut kepala Hyeon.

“Katakan kau mencintaiku, Hyeon.” Ucap Siwon lembut.

Hyeon menggeleng.

“Lihatlah aku sebagi seorang pria yang akan melindungimu selalu, Hyeon.”

“Fantastic, tapi itu tidak akan terjadi.” Ucap Kibum yang kembali ke wujud aslinya.

“Pergilah Siwon, dia bukan tandinganmu.” Ucap Hyeonni

“Lalu kau pikir dia sebanding denganmu?” jawab Siwon, “berhentilah untuk selalu terlihat kuat dan tegar.”

“Dia milikku.” Ucap Kibum dingin.

Siwon menerjang Kibum. Ia memberikan pukulan berkali-kali ak arah kibu. Kibum tersenyum tipis. Ia tidak merasakan sakit di setiap pukulan Siwon.

Siwon memutar otaknya. Bagaimana ia mengalihkan perhatian Kibum. Ia melirk jam ditangannya. 10.05 PM. Ia mendesah frustasi.

Kibum mencekram kerah siwon ia mengaggkat tubuh siwon kemudian menghempaskannya ke tanah.

Siwon meringis saat tubuhnya menerjang tanah. Ia merangkak menghindari Kibum. Ia hanya bisa menghindari Kibum tanpa bisa melawannya.

Hyeon hanya bisa pasrah saat melihat Siwon bertahan dari pukulan Kibum.

10.45 PM.

Hyeon menghela nafas panjang. Tidak ada waktu lagi yang tersisa. Ia masih bisa mati hari ini namun jika kutukan itu terjadi ia tidak bisa melakukan apapun.

“Kibumi, inikan yang kau inginkan?” Hyeon meletakn ujung pisau silvernya d atas urat nadinya.

Kibum memicingkan matanya. Jaraknya dan Hyeon yang jauh membuatnya sulit melihat dengan jelas.

Kibum menggeram saat melihat apa yang berada ditangan Hyeon ia menerjang Hyeon. Melemparkan benda perak itu menjauhi Hyeon.

Siwon mengambil kesempatan itu untuk mengambil pisau Hyeon lalu menerjang Kibum. Kibum tersungkur hingga jatuh.

Siwon mendekati Kibum lalu menusukan pisau itu di lengannya.

Kibum meringis kesakitan pisau perak itu telah melukai darahnya.

Siwon meraih Hyeon, ia melihat kesekujur tubuh Hyeon, “kau tidak apa-apa?”

Hyeon menggeleng, “berikan pisau itu sekarang.”

Hyeon mencoba merebut pisau itu tapi Siwon malah membuangnya, “katakan kau mencintaiku.”

“tidak.”

“Katakan kau mencintaiku, seperti kau tidak akan melihatku lagi.”

Hyoen menatap Siwon, “iya aku mencintaimu, sangat. Aku mencintaimu.”

Siwon merengkuh leher Hyeonni lalu mencium bibir Hyoenni dalam. Hyeonni memiringkan kepalanya menerima ciuman dari Siwon yang lembut.

“Arrrrghhhh…” Kibum mengerang membuat Siwon dan Hyeon melepaskan ciuman mereka.

Hyeon melihat tanda dilengannya, “masih ada.”

Siwon melirik jam ditangannya, “aissshhh masih lima menit lagi.”

Siwon menerjang Kibum, ia mengambil sebungkus garam lalu ditaburkan tubuh Kibum.

“garam?” tanya Hyeosun

“Chaesun bilang garam itu bisa sebagai menetral racun, ku harap garam-garam ini cukup untuk menertalkan kutukan Kibum.” Ucap Siwon sambil memamerkan senyum tipisnya.

Kibum mengerang saat ditaburi garam oleh Siwon. Tubunhya berpendar kembali ke waujud nya sebagai manusia biasa.

Siwon menghela nafas saat melihat reaksi Kibum. Ia menatap Hyeon, “sekarang giliranmu.”

Hyeon melirik jam 11.02 PM

“sekarang usiaku genap duapuluh lima tahun, apa kau masih menolakku?”

Hyeon mengerutkan keningnya.

“Cium aku seperti kau tidak akan menciumku lagi.” Siwon merengkuh leher Hyeon lalu menyapu bibir Hyeon.

Hyeon membalas Ciuman Siwon ia membiarkan lidah Siwon bermain di mulutnya dan mereka saling bertukar air ludah.

Kibum bisa melihat sebuah cahaya yang menghapus tanda kutukannya. Segelnya telah lepas dan Hyeon tidak akan pernah kembali padanya.

Kibum menutup matanya, pedih tubuhnya tidak sebanding dengan sakit hatinya.

>>deson<<

Next week

“Ciumanmu ganas sekali, beib” ucap Siwon saat melihat bercak merah di leher dan tubuhnya.

Hyeon menyembunyikan wajahnya di bawah bantal, “Kau yang mengajariku.”

Siwon menarik bantal Hyeon, “kupikir kau sudah ahli berciuman dengan pria duapuluh lima tahunmu itu.”

Hyeon menggeleng, “Kau yang merebut ciuman pertamanku.”

Siwon mengerutkan kening meninta penjelasan lebih detail lagi.

“Aku berpacaran dan dekat dengan mereka, kami selalu putus karena aku merasa mereka tidak benar-benar mencintaiku.”

Siwon tersenyum puas saat mendengar rahasia kecil dari Hyeon. Ia menarik selimut Hyeon.

Hyeon menatap Siwon tajam, “Jangan aku tidak pakai baju.”

Siwon mendekatkan wajahnya ke wajah Hyeon.

Hyeon menahan nafasnya, ia bisa merasak nafas Siwon diwajahnya, “Katanya kita akan menjenguk Kibum di tempat Chaesun.” Hyeon mendorong Siwon.

Begitu Siwon menjauh, Hyoen langsung menarik selimutnya lalu pergi ke kamar mandi.

Siwon mendengus kesal saat kesempatannya hilang.

“beib, kau yakin mau mandi sendiri?”

>>deson<<

Flashback

“Kibum-ah, Chaesun-ah.” Hyeon membaikan tangannya kepadaha sahabatnya, “ayo kita berfoto bersama.”

Mereka masuk ke box foto. Kibum dan Chesun mengapit Hyeon mereka memasang wajah tersenyum.

Mereka tertawa saat melihat hasilnya.

“Kita akan menjadi sahabat sampai kapanpun.” Ucap Hyeon.

Kibum menatap Hyeon. Sekali saja ia tidak ingin berharap Hyoen bisa menatap kedalam matanya. Namun sialnya ia tidak bisa. Ia terus berharap dan terus berharap.

Angin musim gugur berhembus meniupkan berbagai macam daun.

Sebuah kertas melayang dihadapan Kibum. Kibum mengambil kertas itu.

Musim gugur akan berlalu dan tergantikan musim dingin lalu musim semi. Sebelum keinginanmu gugur datanglah dan tukarkan jiwamu dan lihatlah saat musim semi keiinginanmu tercapai.

>>deson<<

Musim apapun akan terasa indah jika kita bersama dengan orang yang kita cintai. Sahabat, keluarga, teman bahakan someone spesial.

Semakin beganti musim semakin kita sadar bahwa kita semakin sadari bahwa waktu adalah hal yang sangat berharga.

Wahai gadis musim semi, ingatlah bahwa sekarang umurmu sudah berganti. Lihatlah bahwa waktu mengantarkan kita lebih dekat. Tanpa waktu kita tidak akan sedekat ini. Berterimakasihlah kepada Choi Siwon dan Kim Heechul karena lewat keduanya kita bisa mengenal lebih jauh. juga sama orang penjaga RSJ itu juga yak wwkwkkwkwkwkw… ^^

Kadonya telat… biarin *susah nyiapain kado buat dua orang hehehee*

Dua puluh halaman untuk dua puluh tahun ^^

Sekarang umur kita sama ^^

ILOVEU Cyk Onn

Leave comment please

_deson_

Leave a comment

33 Comments

  1. AmayaKawaii

     /  April 13, 2011

    The First….

    Like

    Reply
  2. AmayaKawaii

     /  April 13, 2011

    Daebak1000x
    wah bner2 ini cerita,,
    msti bnyk yg disensor nh bhya bgt smpe dbca yg bkn umrnya hahahaha (termasuk aku)*berharap masih 17 tahun*
    Wah suamiku semuanya ada di dalamnya….
    Ada kittynya lg, waaaaaaah tmbh sneng trus ftonya jg g’ kliatan bgus2 kn aurot *tetep*

    Bneran itu td kirain si Chaesun yg skit jiwa,,trnyata…..
    “juga sama orang penjaga RSJ itu juga yak wwkwkkwkwkwkw… ^^” ngakak bca yg ini,,hahahahahaha
    Gomawo chingu-ya… Neomu2 gomawo….
    Saranghae…
    Chu…

    Like

    Reply
    • tujuh belas thn????
      bukannya udh kpla dua yak???

      bnyk banget suaminyaa

      dia emang sakit jiwa ketularan sama org yg dia rawat kekkekeeee
      sarap nih c Onn temen sendiri diketawain…

      cheonmaneyo Onnie-kuuuu…

      Like

      Reply
  3. vanny

     /  April 13, 2011

    byk typo hehehehe…

    kirain chaeson di rawat di RSJ, eh ternyata dia penjaganya toh hahahahahaha *ngakak dulu*
    yaolloh, kibum…kamu ga usah gangguin hyeon, kan dah ada aku kekekeke

    tapi sadis juga ya kalu sampe ada yg mau nukar nyawa gitu, bayanginnya aja dah ngeri ckckckckck..

    Like

    Reply
    • namanya jg Miss Typo kekekeeee…

      tdnya mau dmsukin k RSJ tp ntar d rajam sm yg punya nama kkkkkk

      yah kata org mah Love is blind kkekekekeee
      susah kalo udh cinta mah

      Like

      Reply
  4. Lereen

     /  April 13, 2011

    Wow!
    Bagus FFnya! ;D
    Tapi ak agk bingung di beberapa part..
    tpi Bgus kok FFNya!
    😀 keep it up~ 😉

    Like

    Reply
  5. Berterima kasihLah padaku *nunjukfotoatas*
    Sebagian besar it jasa gw..
    Tpi knpa nama u yg dpasang #abaikan

    Biarpun critanya ga kyak tebakan mereka *nunjukkomenatas* tapi intinya nama chaesun udah tcemar.
    Dtuduh masuk RSJ.
    Terimakasih.
    Gw anggap it pujian.

    Ffnya bagus tapi mistisnya kurang kerasa.
    Selamat buat cyik onn ma omet.
    Umur xan udah kepala 2.
    Serasa magnae selamanya 😀

    Like

    Reply
    • mwoyaaa????
      bentar lg u juga nyusul 😛

      lupa met, tulisannya aja salah mau diedit udah tanggung di post
      ya sudahlah ntar aja di ubahya aye lg sibuk skrg

      lohh salahkan mereka yg menyangka u gila,
      tp emang co2k c klo u gila #kabur

      Like

      Reply
  6. cho lifa tussaddiah

     /  April 14, 2011

    waaaakhst asik jqha tuuh cerita,

    Like

    Reply
  7. Autumn_Girls

     /  April 17, 2011

    iseng-iseng, skali2 baca yg bgini gag papa kan??
    *plakkkkk

    ecieeeeeeeeeeeeeee, si abang kuda, setia nih ceritanya..
    tapi, npa bang kibum jadi sadis bin terobsesi sih bang?
    kalo si hyeonni gak mau sama aku aja..
    *digaplokonew

    Like

    Reply
  8. Autumn_Girls

     /  April 20, 2011

    Hahahahahahaha,
    gak kok aku udh 17 taon . .
    Kkk

    Like

    Reply
  9. nandz

     /  April 20, 2011

    Daebak ;A;
    Mantep sumantep~ :3
    Jadi senyam senyum saya bacanya xD
    Aw aw aw

    Like

    Reply
    • loh hohoho inikan cerita horor kok malah senyam senyum sih (?) #authorgagal
      nangis dipojokan bareng Kyu…

      emang g bakat nulis horor deh…
      malah nyerempet ke NC wkwkwkkwkkk
      ^^

      Like

      Reply
  10. KyuNo

     /  May 28, 2011

    Ninggalin jejak dulu ….
    Baru d baca ….
    Hehehe …..

    Like

    Reply
  11. Uwooooooooooooooo~~~~
    Kasihan ci Bum Oppa jadi jaad begitu… Ckckck
    Tapi lebih kasian cewenya laaah!!
    Ci Mbum apaan coba jadi orang jaad bener…
    Untung ada Won2 jadi penyelamat… Hahahahay
    Keren laaaah~~~~ ^^b

    Like

    Reply
    • Nta… Anyyeong ^^
      iya lagi pengen bikin kibum jahat #plaaak
      Siwon jadi Hero disini cz tokoh utamanya suka ma siwon
      makasii ^^

      Like

      Reply
  12. whoooaaah…kerennn…suka sama cerita ini. awalnya nggak ngeh, tapi semakin ke bawah…oh, gitu ceritanya.
    deg-degan…ada penghitung waktunya makin bikin ikutan panik wkwkwkwk

    keren,,,

    salam kenal, saya baru pertama ke sini^^

    Like

    Reply
    • Annyeong babyhae ^^
      nah loh, tarik nafas~~~ keluarin~~
      udh g panik lagi kan skrg???

      makasii udh suka *lemar Donge* ^^

      Like

      Reply
  13. Criinnnggggg *muncul dgn kembang 7 rupa*
    Tadaaaa akhirnya ff ini mnjadi bacaan prtama sy ketika mnginjakkan kaki di blog ini *oke ini gapenting* XDDD~

    Awalx pas liat judulx, kirain ini sweet story ttng pacaran anak SMA gitcyuuu. Tp pas liat categoriesnya ada tragedi, jd excite deh pngen baca. Dan stelah baca, trnyata pemikiran awal sy salah besar. Hoahahahahaa..
    Thrillerx kerasa banget, sumpah seremmmm u,u kebayang kibum di film prtamax yg gondrong itu loh
    XDD
    Overall sy suka. Tulisanmu rapi, easy-reading tp bahasax jg keren ^^
    Tetep berkarya yahh..

    Like

    Reply
    • /bakar kemenyan/ (?)
      ckckckckkkk… emang kadang2 judul suka menjebak…
      horor pertama kibum??? jumojin???
      tapi dia ganteng walaupun serem (?)
      thanks

      Like

      Reply
  14. ceritanya bagus,gak kayak cerita yg biasa.
    tapi ada yg kurang,cara penyampaian cintanya hyeon ke siwon.
    but overall oke kok hehe suka sama ceritanya ^^
    btw baru nemu blog,salam kenal~

    Like

    Reply
  15. LJK~

     /  December 25, 2011

    aaaa
    Keren2
    Serem amat ya tu kutukan

    Like

    Reply
  16. Annyeonghaseyo~ aku baru mampir nih disini keke ^^

    woaaaah , thor tanggung jawab ! Aku makin cinta sama siwon oppa >////<

    kata2 nya rapih jadi pas baca nyaman bgt, feel nya jg dpt. Keren lah thor ^^

    Like

    Reply
  17. uwoo ini beastnya kebalik malah cwek, beda 😀
    kibum saking cinta kali ya sampe mengutuk hyeonni~
    alur dan feelnya pas ^^

    Like

    Reply

Leave a comment