CoffeeMilk: It’s time to Coffeebreak

CoffeeMilk: It’s time to Coffeebreak

”Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap  kopi, punya sisi pahit yang tidak mungkin kamu sembunyikan.”

Heechul menandang ponselnya dengan gelisah. Sudah beberapa hari ini dia tidak bisa menghubungi Yeosin. Chaesun bilang itu karena Yeosin tidak punya batre ponsel cadangan mengingat ponselnya terbilang masi langka.

Heechul mengutuki dirinya sendiri. Kenapa ia membelikan ponsel seperti itu.

Heechul mencoba menghubungi Chaesun… namun gadis tidak menjawab panggilannya. Ia menghubungi Chaesun bahkan mengirimi pesan pesan aneh.

Heechul menghembuskan nafas kesal saat melihat tidak satupun pesannya di balas oleh Chaesun.

Heechul menghempaskan nafas kesal.

Ia lalu mencoba menghubungi Sanni.

“Yeob…”

“Sanni-ya…” Heechul langsung membukakan matanya saat mendengar suara jernih Sanni, “Apa kau tau dimana Yeosin?”

“Aku baru saja berpisah dengannya?”

Heechul mengerutkan keningnya, “kalian bertemu dimana?”

“Dibandara. Aku mau ke pulau Jeju dan dia pergi ke terminal Internasional.”

“Dia ingin pergi ke luar negeri?”

“Bukan dia menjemput seseorang. Tapi dia juga akan pergi.”

“Kapan?”

“Harusnya besok, tapi katanya dia menundanya.”

“Kau tau kenapa dia tidak menghubungiku?”

Sanni terdiam, “Oppa, dia terlihat sangat kacau, dia butuh istirahat.”

“Memangnya dia kenapa?” tanya Heechul polos membuat Sanni ingin melemparkan sepatu ke wajah putih susunya.

“Aku tidak tau… dia tidak bilang apapun”

“tapi…”

“Oppa pesawatku akan take off aku harus pergi…”

Heechul ingin meminta Sanni menunggu tapi Sanni sudah memutuskan sambungan teleponnya. Heechul. Heechul mendecak kesal, ia benar-benar kesal pada gadisnya.

>>deson<<

Keesokan harinya Heechul menghubungi Jaena. Ia kaget saat Jaena bilang Yeosin akan pergi ke Himalaya tepat di hari ulang tahunnya. Gadis itu mungkin akan pergi samapi akhir musim panas.

Mungkin tidak menjadi masalah untuk Heechul jika Yeosin melakukan tugasnya sebagai duta parawisata. Tapi masalahnya dia pergi dengan salah satu pria Jerman dan akan melakukan promo iklan parawisata.

Heechul menggelengkan kepalanya. Ia menepis semua bayangan tentang segala kemungkinan Yeosin dan pria itu lakukan di Himalaya.

Heechul mendapat sebuah ide. Ide yang terlintas begitu saja di pikirannya. Iya langsung menghubungi Jungmo.

>>deson<<

Heechul memandang Jungmo sebelum tampil. Ia benar-benar tersenyum puas saat merampungkan ide gilanya.

Ia akan membuat Yeosin cemburu. Akan membuat Yeosin marah padanya.

Drrttt… drrrt…

Heechul meroh sakunya dan mengeluarkan ponselnya.

From: Chaesun

Ada apa oppa? Knapa kau membuat inboxku penuh?

Heechul mengeluarkan smirknya. Ia lalu menghubungi Chaesun

“Ne…” Chaesun menjawab dengan malas

“Aku punya kejutan untuk Yeosin.” Ucap Heechul penuh kemenangan

“Apa kau akan memberikan dinner romantis lalu kau memberinya cincin atau kau akan memberikan gaun pernikahan dan menyuruhnya datang dan menikah denganmu?”

“bukan itu…”

“Lalu apa?” ucap Chaesun sebal, “Kau jangan merusak mood-ku karena sekarang aku sedang senang melihat Donghae Oppa memotong rambutnya dan mencatnya menjadi hitam.”

“Aku akan membuatnya cemburu, kalau bisa membuatnya marah-marah.”

Chaesun terdiam, “Oppa kau benar-benar sudah gila…”

“Dia yang gila… dia sama sekali tidak menghubungiku atau pun menjawab semua panggilanku. Ponselnya mati 24 jam dan dia tidak memberiku kabar sama sekali.”

“Oppa, bukan kah Yeosin sudah bilang, dia tidak mau diganggu dan tidak mau menemuimu. Itu artinya dia tidak mau DIGANGGU. Dia juga punya perkerjaan lain dan dia juga masih berstatus MAHASISWI.”

“Tapi aku kekasihnya.”

“Aku tau, kau sangat menyayangi Yeosin. Aku harap kau bisa menerima kekurangannya. Dia butuh waktu Oppa… dia butuh istirahat.”

“Ada apa dengannya?”

“Oppa, kami baru saja selesai mengadakan acara fieldtrip bersama teman seangkatan kami. Tidak mudah bagi kami untuk mengurus lebih dari duaratus mahasiswa yang masih –bisa dikatakan semau gw.” Chaesun menghirup nafas, “Bagiku sudah sangat melelahkan, apalagi dia sebagai penanggung jawab busnya. Dia bertanggung jawab atas segala hal. Dia tidak bisa tidur di bus di tambah lagi busnya di jadikan rumah sakit berjalan.” *okey itu sedikit narsis jadi tolong abaikan*

“Rumah sakit berjalan.”

“Aku tidak tau tapi banyak kegiatan kami yang di cancel gara-gara banyak peserta yang sakit bahakan ada yang masuk UGD. Karena bus Yeosin memiliki ban yang bisa menahan guncangan maka anak yang sakit di masukan ke busnya. Aku tidak tau nasibnya setelah itu.”

Heechul terdiam.

“Oppa… kenapa kau terdiam?”

“Chaesun-ah… Apa aku egois…”

“Aku kira kalian sama-sama egois… terlalu memaksakan perasaan pribadi…kalian selalu menyakiti dri kalian sendiri.”

Heechul terdiam.

“Jungmo~ya bisakah kita tidak melakukan ini?”

>>deson<<

“Aku belum sempat menonton perform M&D….” Ucap Yeosin pada Haneul. Saat mereka tidak sengaja bertemu di salah satu cafe dan akhirnya memutuskan untuk makan bersama.

“Yeosin-ah sebaiknya kau tidak melihat perform M&D di Mnet20’s…”

“Wae?”

“Karena…”

Ucapan Haneul terpotong oleh seorang pelayan yang membawakan Orange Juice dan Coffeemix.

“kau sangat menyukai kopi?”

Yeosin menggeleng, “tapi pahitnya kopi menyadarkanku bahwa semuanya tidak selalu berjalan manis.”

Yeosin lebih cepat ia sudah mendapatkan video yang ia inginkan.

Ia bisa melihat foto-foto Heechul dengan dancer yang menari sekelilingnya. Dancer itu mengcba menggoda Heechul yang sedang bernyanyi. Yeosin tersenyum sinis. Jika hal itu ia sering melihatnya. Ia sudah tahan dengan yang seperti itu

Ia mengerutkan keningnya saat melihat pembukannya. Ia melihat Jungmo yang sedang melihat foto-foto Heechul.

“Apa maksudnya? Heechul adalah kekasih Jungmo?” Tanya Yeosin pada Haneul.

“Ceritanya sih kayak gitu.”

Jawaban Haneul membuat merinding. Iya lebih ridho Heechul dengan perempuan lain dari pada dengan laki-laki.

Yeosin memperhatikan dengan seksama penampilan Heechul. Ia sangat suka senyum separuh Heechul yang terkesan angkuh. Rasanya ia ingin menggigit Heechul.

Di akhir Heechul mendekati Jungmo. Yeosin terkesan dengan penampilan Jungmo. Dia memainkan 3 alat musik secara live. Keren.

Heechul lalu berpindah ke sisi kiri panggung. Ia lalu duduk di sebuah sofa dan di kelilingi dancer wanita yang menari tarian erotis. Heechul memeluk salah satu dari gadis itu. Yeosin bisa melihat senyuman setengah Heechul lagi. Ia ingin senyuman itu.

Diakhir lagu Heechul turun ke bawah panggung. Yeosin penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Heechul. Heechul lalu mendekati seorang gadis dan ia mencium kepala sang gadis.

Yeosin tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Ia putar kembali lagu itu diaakhir. Ia masih tidak percaya. Ia putar lagi. Lagi dan lagi. Hingga akhirya ia percaya jika Heechul benar-benar mencium gadis itu.

“kau tidak apa-apa?” tanya Haneul

Yeosin menaruh ponselnya kemudian dia nemeguk coffeenya.

“Eonni tau, ada banyak kopi yang terkenal seperti strabuks, ada capucino, moccacino, vanilatte, drak coffee, sampai kopi luwak yang sederhana.” Yeosin mencoba untuk tenang, “seberbeda apapun kopi itu di buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tidak mungkin bisa di sembunyikan.”

Haneul terdiam, ia tau Yeosin bukan bicara padanya melainkan pada dirinya sendiri. Jika ia berkata tidak apa-apa maka hatinya berkata iya sakit.

“Eonni, Aku harus pergi. Terimakasih sudah mau menemaniku makan siang.” Yeosin membungkuk lalu bergi dari hadapan Haneul.

“Sama-sama Saeng~ah….”

Haneul memandang Yeosin sejenak. Ia khawatir. Sedikit.

Haneul kemudian membuka TL-nya lagi. Ia membelakakan mata saat melihat berita bahwa ada Kiss Scene di drama Jack The Ripper yang akan di mainkan Sungmin. Haneul menatap TL-nya dengan kesal.

>>deson<<

Yeosin membuka mengaktifkan kartunya kembali. Ia memang memakai nomor luar negri beberapa hari ini. Alasan mudah. Ia hanya ingin di hubungi orang-orang tertertu saja.

Ada banyak pesan yang masuk.

Ada dari Chaesun, Sanni, Ryeowook, dan sebagaian besar dari Heechul.

Yeosin menaruh ponselnya begitu saja tanpa berniat membalas pesan-pesan itu. Ia terlalu pusing untuk membalas pesan mana terlebih dahulu.

Sementara di sisi lain Heechul terdiam menatap poto Yeosin. Ia melakukan sesuatu yang salah. Jika itu perempuan lain maka, dia akan marah dan langsung memutuskan hubungan dengan Heechul. Tapi ini Yeosin, Seorang Yeosin pun punya batas kesabaran.

“Putus satu hari sebelum ulang tahun??? Lucu.” Gumam Heechul

Heechul menghembuskan nafas panjang. Ia siap menerima resiko apapun. Bahkan di tinggal oleh Yeosin.

Fin~~~

┒(‘o’┒) ELO (┌’.’┐) GUE ┒(⌣˛⌣”)┎ END!!!

Anchuuuurrrrr….

ini permintaan dari Sodari Ika Ellisa yang pengen Yeosin Syuting iklan parawisata… aku kabulkan permintaanmu…

dan Spesial untuk kak dina yang telah berbagi galau HEARTQUAKE, ini adalah genre tragedi versi Kim Heechul kkkkkkkkkk

Leave your comment Please…. *sebelum semua post-an di blog ini d protect semua*

_Deson_

Posted by -deson- on July 8, 2011

https://desonzone.wordpress.com/2011/07/08/coffeemilk-it%e2%80%99s-time-to-coffeebreak/