BABONISME

“Aku memengang perutku, mencoba merasakan sesuatu. Ada yang mengganjal disana. Sakit, tentu saja. Aku tidak pernah merasa sesakit ini. Aku ingin menangis tapi tidak bisa.

Cepat atau lambat mereka akan mengetahuinya. Mereka akan menjauhiku…Walau aku tak mau… aku tak mau kecewa dan menangis karena aku.

Saat aku kembali memengang perutku. Bagaimana aku menyembunyikannya dia akan terus berkembang di rahimku.”

Dia menutup diary yang tengah dia pegang. Penyesalan datang setelah ia membuka diary itu. Ia seolah menemukan kenyataan yang paling pahit dalam hidupnya, sebuah mawar yang tengah ia cium, menusukan durinya di tangannya. Tidak hanya perih tapi juga meninggalkan bekas luka yang dalam.

BABONISME

-Mencintaimu Seperti Orang Bodoh-

Seorang gadis mendecak kesal saat ia melihat subway terakhir melintas meninggalkannya begitu saja. Ia mencoba mengatur nafasnya dan mengejar subway yang akan membawanya pulang itu. Sia-sia saja, subways itu terus melaju dan meninggalkannya sendiri. Ia melemparkan High heels yang ia pakai kesembarang arah, benda itu membuatnya tidak bisa bergerak dengan bebas.

Ia merasakan kepalanya pusing dan perutnya sakit. ia merasa pandangannya berkunang-kunang karena kelelahan. Ia baru saja menyelesaikan latihan dancenya selama 4 jam tanpa istirahat dan sekarang ia harus berjalan samapai rumah.

Ia mendecak kesal. Tubuhnya benar-benar sakit semua.

“Ketinggalan bus lagi??”

Ia mendongkak dan mendapati seorang pria tengah menatapnya sambil mengeluarkan senyum separonya. Ia mengedipkan matanya berkali-kali, takut jika matanya salah melihat. Tapi senyum separo itu benar-benar nyata. Ini bukan mimpi atau fatamorgana semata.

“Heechul oppa…” gadis itu menyeka wajahnya, ia tidak ingin terlihat berkeringat. Di hadapan orang yang disukainya.

“Tidak baik seorang gadis pulang malam sendirian. Ayo aku antarkan kau pulang.”

Gadis itu menatap pria dihadapannya dengan tidak percaya. seorang Kim Heechul yang super sibuk, mau mengantarnya pulang. Mungkin hal ini patut dimasukan ke buku keajaiban dunia.

“Song Jira-ssi???” Heechul mengerutkan keningnya.

Jira- gadis itu hampir saja berlonjak kegirangan saat Heechul menggengam tangannya dan menariknya masuk kedalam Peugeot Silver. Jatungnya berdetak lebih kencang dari pada ketika ia mengejar subway.

Jira duduk di bangku penumpang dan Heechul di sebelahnya mengemudikan mobil itu. Ia terlalu senang, sampai ia lupa untuk membuka obrolannya. Ia tidak tau apa yang –kata mana yang sebaiknya di ucapkan terlebih dahulu. Otaknya pun tidak bisa di ajak kompromi. Ia benar-benar terlihat bodoh.

>>deson<<

Heechul baru saja akan pulang ke dorm saat melihat seorang gadis sedang mengejar subway terakhir di depan kantornya. Gadis itu Song Jira, tampak berantakan karena baru saja pulang latihan bersama teman-temannya.

Ia tampak lusuh dengan kaos longgar, celana pendek dan high heels dengan warna yang bertabrakan –sebenarnya tidak maching tapi terasa cocok di tubuh gadis itu. Gadis itu selalu pantas memakai apapun juga.

Heechul terkekeh saat ia melihat Jira melemparkan High heelsnya kesembarang arah. Jira mengembungkan pipinya kemudian menggerutu panjang lebar. Tidak jelas apa yang gerutukan dia hanya menggumam kesal.

“Ketinggalan bus lagi??”

Heechul benar-benar sudah gatal melihat tingkah Jira.

Jira mendokak. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Setelah ia benar-benar sadar, wajahnya yang kusut kemudian mengeluarkan senyuman yang manis. Ia mengelap keringat yang bercucuran diwajahnya. Membuatnya terlihat seksi.

“Heechul Oppa.”

“Tidak baik seorang gadis pulang malam sendirian.” Ucap Heechul sedikit ragu. Meski mereka dalam satu perusahaan yang sama tapi mereka jarang mengobrol dan berinteraksi satu sama lain, mungkin karena jadwal Heechul yang padat dan jadwal latihan Jira yang juga padat,  “Ayo aku antarkan kau pulang.”

Jira tidak merespon, ia benar-benar menguji kesabaran Heechul. Heechul menunggu, “Song Jira-ssi??” Jira masih tidak menjawab. Heechul mendecak kemudian dia menarik tangan Jira. Jira sama sekali tidak melalawan.

Sepi menemani perjalanan mereka. Heechul mengutuki dirinya karena tidak menemukan bahan obrolan yang cocok.

“Sudah sampai.” Itu kata pertama yang bisa ia keluarkan

“o…” Jira menatap ke luar jendela. Ia bahkan tidak menyadari bahwa ia sudah sampai ke depan rumahnya, “gamsahamnida Oppa…” Jira membungkuk lalu keluar dari mobil Heechul.

Berkali-kali Jira mengucapkan terimakasih dan membungkuk. Heechul hanya terkekeh. Ia menyalakan mesin kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan gadis itu. berkali-kali ia melirik ke gadis itu. sampai gadis itu menghilang dari kaca spionnya.

>>deson<<

Jira meremas kertas yang di berikan oleh dokter. Ia lalu melemparkan kertas tersebut ke tempat sampah. Ia mendecak saat perkataan sang dokter tentang kondisi tubuhnya. Ia harus minum obat, harus banyak istirahat, harus ikut rehabilitasi dan sebagainya.

Ruang latihan masih sepi, teman-teman dan tutornya belum datang. Ia memasang lagunya dan kemudian mulai menari. Ia ingin menjadi dancer yang hebat. Ia ingin segera debut dan mulai go internasional.

Ia tau waktunya tidak lama. Oleh karena itu dia mati-matian untuk berlatih. Setidaknya ia ingin berduet dengan sunbaenya, Kim Heechul. Karena dialah alasan bagi Jira untuk tetap bertahan. Dialah satu-satu nya yang mampu membuat Jira tetap berjuang meraih semua impiannya.

“Aigooo… Uri Jira semangat sekali berlatih.” Eunhyuk bertepuk tangan atas gerakan Jira yang lincah dan energik, “kau bersemangat sekali.”

Jira tersenyum, “sedang apa Oppa disini?” Jira mematikan tipe-nya lalu mengelap keringat yang sudah bercucuran di tubuhnya.

“Aku yang akan menjadi tutor kalian.”

Jira mengerutkan keningnya, “memangnya Mr. Turtle kemana?”

Mr Turtle adalah koreografer yang biasanya mengajari Jira dan kawan-kawan berlatih koreografi. Dia berkebangsaan Swedia yang sangat lincah menari dan mampu merancang gerakan yang aneh dan bagus.

Eunhyuk mendekatkan dirinya pada Jira, “dia sedang… bulan madu ke tiga di pulau jeju.”

Jira mengernyikan dahinya ketika Eunhyuk mendekatinya, “Apa kau berharap Heechul Hyung yang mengajarimu dance?? apa aku kurang tampan?”

Eunhyuk terus mendekati Jira. Jarak mereka semakin dekat. Jira bisa mencium nafas Eunhyuk, ia bisa melihat Eunhyuk memejamkan matanya. Sunbaenya yang satu ini memang kelewat baik tapi sangat jail. Jira punya punya firasat bahwa Eunhyuk akan menjahilinya. Jira memutar otaknya, ia tersenyum sinis saat sebuah ide lewat dipikirannya.

“Yak~…” Eunhyuk mengambil handuk yang menutupi wajahnya. Ia menatap Jira yang memamerkan deretan gigi putihnya tanpa dosa, “Kau itu… kau merusak wajahku dengan keringatmu.”

“Justru keringatku bisa menambah ketampananmu, Oppa…”

Eunhyuk berjengit, “Aigooo… Jira-ya… keringatmu bau sekali.” Eunhyuk melemparkan handuk Jira.

“Hah? padahal sekali memakainya, di tangan dan di ketiakku… hahahahhaaaa…”

Jira menahan perutnya. Puas sekali saat ia melihat wajah Eunhyuk yang masam gara-gara handuknya. Ia bahkan harus berpegangan pada tembok karena lelah tertawa.

Eunhyuk matigayakarena berhasil di kerjai balik oleh hobaenya. Padahal ia ingin membuat Jira mati kutu, sekarang malah ia yang harus mendengar suara tertawa Jira.

Wajah Jira berubah. Suara tertawanya berubah menjadi isakan. Ia memegang perutnya. Ia mengerang sambil mencengram kuat perutnya. Ia merasakan ada sesuatu yang menusuk diperutnya. Panas dan menjalar sampai ke dadanya.

“Jira-ya…” Eunhyuk mendekati Jira lalu menatap wajah gadis itu dalam.

Jira berusaha sekuat tenaga untuk tidak berteriak kesakitan. Ia berusaha untuk tetap tenang dan tidak merasakan sakit. Berhasil. Ia bisa melihat Eunhyuk dengan jelas sedang menatapnya penuh Khawatir.

Jira mengatur nafasnya yang masih tersenggal. Ia mengatur ekspresinya kemudian dengan polos berkata, “kena.”

Eunhyuk bisa merasakan handuk Jira mengenai wajahnya. Ia tertipu lagi oleh gadis itu. Gadis itu malaikat berhati iblis.

“SONG JIRAA…” Eunhyuk meremas handuk Jira. Ia melihat Jira sudah berlari ke luar ruang latihan. Ia segera mengejar hobaenya itu, kali ini ia tidak akan mengampuni hobaenya.

>>deson<<

Heechul memegang diary Jira yang tanpa sengaja terjatuh di mobilnya. Ia ingin memberikan buku itu pada Jira. Tapi niatnya berubah saat ia melihat Eunhyuk sedang bercengkrama dengan gadis itu. Mereka terlihat sangat akrab dan hangat. Bahkan Jira bisa mengerjai Eunhyuk dengan mudah.

Heechul berbalik arah lalu kembali ke ruang latihannya.

Jira memang periang dan ramah. Siapa yang tidak kenal dengannya, meski belum debut tapi sudah banyak yang menyukai gadis itu terutama senyum simetrisnya.

Tanpa sadari Heechul membuka diary Jira. Matanya kemudian terpaku di salah satu halaman yang terbuka.

“Saat aku kembali memengang perutku. Bagaimana aku menyembunyikannya dia akan terus berkembang di rahimku.

Aku tidak bisa menangis atau tersenyum… semuanya terasa seperti mimpi…

Tuhan jika ini mimpi… bangunkan aku segera.”

Heechul mengerutkan keningnya. Mungkinkah? Dia??

Heechul menutup diary Jira. Ia tidak sanggup untuk membaca diary itu lagi. Ia kecewa, bagaimana mungkin gadis polos itu.

“Oppa~~.”

Heechul menoleh dan mendapati Jira berlari ke arahnya.

“Tolong aku.” Ucap Jira dengan wajah memelas.

“Hyung tangkap dia.” Teriak Eunhyuk sambil berlari.

“Jangan menghalangi jalanku.” Ucap Heechul dingin, “Aku tidak ingin melihatmu.”

Heechul bisa merasakan pandangan penuh heran Jira dan juga Eunhyuk. Ia bisa membayangkan wajah sedih Jira yang sedang menatapnya.

>>deson<<

“Song Jira… Apa ini??” Tangan Eunhyuk bergetar saat ia menunjukan sebuah kertas kepada Jira. Ia bisa mendengar suaranya yang setengah bergetar saat mengatakan itu.

“Kertas.” Jawab Jira sambil merebut kertasnya lagi, namun Eunhyuk lebih cekatan ia meninggikan kertas itu sehinga membuat Jira kesusahan untuk meraihnya, “Berikan padaku Oppa~~”

“Jelaskan padaku…” Eunhyuk menatap Jira tajam

“Aku terkena kanker serviks.” Jira langsung mengambil kertasnya ketika Eunhyuk lengah. Ia segera menyembunyikan kertas itu di tasnya.

Eunhyuk menatap Jira. Ia menunggu Jira memamerkan senyuman simetrisnya dan berkata, “kena.”, atau sebagainya tapi gadis itu tetap terdiam. Gadis itu malah menyembunyikan dirinya dari tatapan Eunhyuk.

“Ayo kita latihan…” Jira menatap Eunhyuk membuat pria itu sadar bahwa Jira memang tidak sedang bercanda. Ia serius dengan perkataannya tadi.

“Kau bohongkan??” tanya Eunhyuk.

Jira terdiam.

“Katakan kau sedang menipuku.”

Jira menghirup nafas panjang, “seandainya… aku ingin berkata demikian.”

Eunhyuk memandang Jira tidak percaya, “stadium berapa?”

“Empat.” Lirih Jira, “waktuku tidak banyak Oppa… jika kau ingin membuang waktuku sebaiknya kau pergi. Aku ingin berlatih. Aku ingin mencapai impianku sebelum aku mati.”

“Stop Song Jira.” Eunhyuk menarik tangan Jira, “kau harus ke rumah sakit.”

Jira menepis tangan Eunhyuk, “Sudah ku bilang waktuku tidak banyak. Aku harus berlatih.”

Eunhyuk memandang Jira. Ia tau apa cita-cita gadis itu.

“Baiklah.”

>>deson<<

Heechul melihat dengan matanya saat Jira terjatuh ketika sedang latihan. Gadis itu meringis sambil memegangi perutnya. Ia tampak kesakitan. Tapi semenit kemudian dia kembali tersenyum dan berkata ia tidak apa-apa.

“Dia masuk rumah sakit hyung.” Ucap Eunhyuk

Heechul tidak peduli, ia malah asik dengan ponselnya dan akun twitternya. Ia mencoba mengalihkan diri dari Eunhyuk dengan meretweet mention yang masuk.

“Dia terkena kanker serviks Hyung,” ucapan Eunhyuk berhasil membuat jari Heechul berhenti, “dia membutuhkanmu, kau tau dia sangat menyukaimu.”

Heechul masih diam membatu ditempatnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa diri salah dengar.

Heechul mencoba menjernihkan pikirannya. Ia mencoba mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Ia mengambil kembari diary Jira. Ia membaca buku itu dengan seksama. Ia membuka halaman demi halaman yang ada.

>>deson<<

Jira sedang menatap matahari yang masuk di lewat jendela kamar rawatnya. Ia melihat dua ekor burung yang sedang bernyanyi di dahan pohon. Mereka menambah ramai pagi Jira yang sepi.

“Matamu sembab…” Jira menoleh dan mendapati Heechul sudah berada didekatnya sambil membawa bunga mawar, “kau menangis???”

Jira tersenyum lirih, “Aku hanya kesepian. Aku takut sendiri.”

Heechul memandang Jira, “Kenapa kau takut sendirian? Aku selalu ada untukmu.”

“Tidak Oppa… semua orang akan sendiri. Diam dalam tanah dan tidak ada yang menemani. Semua orang akan mati dan begitu juga denganku. Aku akan di tinggalakan dan saat itu aku akan sendiri.”

Heechul menggengam tangan Jira, “Kau tidak akan meninggalkan kami, tidak sekarang dan dalam waktu yang dekat ini.”

“Oppa Seandainya aku punya banyak waktu,” Jira menghembuskan nafas berat, “Oppa jangan tinggalkan, setidaknya sampai aku meninggalkanmu untuk selamanya. Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika kau meninggalkanku. Karena~”

Heechul menatap Jira, “Kau tidak akan pernah sendirian, Jira-ya… walaupun kau pergi dariku kau akan membawa hatiku.”

“Benarkah Oppa???”

“Aku titipkan hatiku untukmu, hingga nanti kita bertemu lagi disana.” Heechul memegang puncak kepala Jira, “Berjuanglah untuk tetap hidup Jira-ya.”

>>deson<<

It’s not the me you knew before, brand new sound
Together with this new me, one more round
Dance, dance, dance, you’ll be wrong this time
Oppa oppa, I’ll be, I’ll be down, down, down, down

Oppa, for a moment, for a moment, listen to me
Don’t say the things you kept saying
Don’t just think of me as a little sister
Once a year passes, I think you’d regret it

You don’t know, don’t know, you have no clue of my heart
Tactlessly, you’re only joking around
What am I to do, you thoughtless person
Listen to me, just for a bit

Oh, oh, oh, oh, ppa I love you
Ah, ah, ah, ah, so much so much
I’m shy so please don’t laugh, it’s the truth so please don’t tease me
If you do that again I just might cry

Aku berharap suatu saat aku bisa menyanyikan lagu itu untukmu Oppa… suatu saat aku bisa menarikan lagu itu Oppa… aku harap aku bisa berdiri di panggung bersamamu menari dan bernyanyi. Tapi kini harapan itu hanya harapan. Hanya sebuah doa yang tidak tersampaikan. Oppa aku mencintaimu –Song Jira-

Heechul masih bisa merasakan gelak tawa dan suara gerutuan Jira. Ia masih bisa membayangkan senyum simetris gadis kecil itu. Ia bisa mendengar suara tinggi gadis itu saat latihan. Ia bisa mendengar keluh kesah Eunhyuk saat di jahili oleh gadis itu.

Gadis bodoh…

Tidak ia yang bodoh, ia menyangka gadis itu hamil padahal ia mengidap kanker serviks. Bodoh, karena kebodoohan itu ia hanya bisa menikmati sedikit sisa waktu gadis itu. Bodoh, karena ia tidak bisa menemani gadis itu lebih lama lagi.

Fin~~~

Jiakakaaakaaa…. Eottokahae???

leave Your comment please

_deson_

Next Post
Leave a comment

23 Comments

  1. Yunho Nasi^^

     /  July 13, 2011

    Mwo? Metong? O.o *syok
    dikit amat =,=
    langsung ya,ringkas,padat,jelas
    always chul main cast xD
    hoho~ readers bru,bru koment dasini 😀 kmren2 koment da im a fool tp gatau masuk g T.T

    Like

    Reply
    • iya ini ff buat lomba jd pendek…
      abis bingung mau pake cast yg mana kkkk

      kayaknya belum masuk deh komennya….

      Like

      Reply
  2. mae_mour

     /  July 13, 2011

    ceritanya cukup menipu pembaca kekekeke
    bagus . . .
    kata yang paling aku suka “jira-ya” berasa kaya petapa genit di naruto kekeke

    avatarnya keren . . .

    Like

    Reply
    • hahaaa… dasar…
      gw baru engeh tuh ci Jira….
      gak papa dah siapa tau abis mati dia bisa ketemu ma naruto kkkkk

      makasiii… luph mae <33

      Like

      Reply
  3. hoshiazumaeyumi

     /  July 13, 2011

    bagussss
    itu judul lagu di atas apa yo???

    Like

    Reply
  4. bagusss kalah m cerpen yang diriku buat kekekee

    judul lagu yang di atas apaan tuh

    oya tumben ceritanya pendek???

    Lanjutkan . . . !!!

    Like

    Reply
  5. Ini konsep ceritanya kayak ff u yang dulu, yg judunya juga ‘Babonisme’.
    Cuma emanx ceritanya ada yg u ubah kan..

    Dari awal ceritanya gw suka,,
    ngena banget penceritaannya..
    Tapi di tengah alurnya agak kecepatan,,
    jadi agak kurang kerasa feelnya..
    Penggambaran kanker seviksnya juga kurang..
    Tapi secara keseliruhan gw suka ff ini..
    Itu menurut pendapat gw iah…
    Ga tau klo pendapat orang lain gimana,,
    bisa jadi malah kata mereka ff ini udah bagus..

    Btw emanx mau dipakai aph ff ini??

    Like

    Reply
    • mau di lombain kkkkk
      abis cuma boleh 2500 kata doang… gw kan jd bingung…
      mae juga td bilang kayak gitu…
      kurang ngena… n kurang panjang
      mungkin bukan yg ini yg bakal d lombain…
      terpaksa bikin lagi deh

      >>> apa karena cast ceweknya bukan Yeosin yah? kkkkk

      Like

      Reply
  6. rinaaays

     /  July 14, 2011

    itu mati apa masih hidup oenn ?itu mati apa masih hidup oenn ?

    Like

    Reply
  7. vanny

     /  July 14, 2011

    dari awal aku dah curiga napa make nama jira, oh ternyata dia metong toh hehehe…

    aku kira juga hamil, ternyata……..aku tertipu hahaha

    Like

    Reply
  8. Untung ga pake nama Yeosin yaa.. Kalo pake nama Yeosin diriku bakalan mewek ini krn sad ending.. 😦 seSUJU sama komen2 diatas, awal cerita Menipu.. Dikira Jira hamil, dan mulai nebak2 siapa yg ngehamilin?.. Antara chul sama Hyuk/SLapped~~ kekeke.. 😉

    Like

    Reply
    • hahahaaa…. jgn nangis kak…
      waahhhh~~~ g boleh kak kan belum nikah kkkk
      emang tuh c jira emang bahasanya abstrak hhhh

      Like

      Reply
  9. kimbyen

     /  July 26, 2011

    ak tertipu am critany, ak kira hamil trnyta g.. Thor kurang pnjng, kurang dpt feelny..

    Like

    Reply
  10. sweebee

     /  July 28, 2011

    kirain Jira H*M*L… trnyata… sakit..
    Huft..Untung castx bkn Teteh..*lap2 kringat*
    Bisa2 abang saya jd dugan-duda ganteng- masa kini..

    Like

    Reply
  11. Ghye_

     /  November 12, 2011

    bukan cuma heechul yg bodoh aku jg deh kayanya, pas baca note awal tak kita si cewe hamil,,taunya…. ya ampuunn…..

    Like

    Reply
  12. sagittaliez

     /  May 19, 2013

    huweee aku kira hamil ternyata kanker T_T
    mati ya?? heenim nya kesiannn TT_TT \nangis lagi /

    Like

    Reply

Leave a comment