Mr. Flowers

-Mr. Flowers-

“Bunga mempunyai cara tersendiri untuk mengatakan padamu, bahwa aku selalu ada untukmu-Lee Donghae-

“Ketika cinta tidak harus saling memeluk raga, tapi dekat dengan jiwa-Shim Chaesun-

>>deson<<

“Ini bunga yang kau minta.” Pedagang bunga itu memberikan satu buklet bunga matahari pada Lee Donghae. Bunga-bunga itu yang terlihat layu karena matahari sudah tenggelam.

Donghae tersenyum kemudian dia memberikan uang pada pedangan itu, “Terimakasih Adjussi….” Donghae menciumi bunga-bunganya.

“Donghae-ya, cepat kau melamar gadismu dan menikah. Agar dia bisa melihat cintamu setiap hari dan kau tidak perlu selalu memberi dia bunga.” Ucap pedagang bunga itu sebelum Donghae beranjak.

Donghae tersenyum miris, “dia sudah menikah, adjussi.” Kata-kata itu hanya sampai di tenggorokannya. Ia menggelengkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kios bunga itu. Ia memeluk bunganya dengan erat, bunga itu mudah retak.

Ya, dia telah menikah. Seseorang yang sangat dia cintainya sudah memiliki seseorang.

Donghae mengeratkan jaketnya. Malam ini udara sangat dingin, namun tidak membuatnya menyerah untuk mengirimkan bunga untuk sang tercinta. Ia menyusuri jalan setapak yang sudah ia hapal diluar kepala. Sesekali bayangan gadis itu masuk ke otaknya dan membuat bibirnya tertarik ke atas, membentuk senyuman yang sempurna indahnya.

Donghae menyandarkan tubuhnya di sebuah gang kecil yang gelap. Gang itu menghadap rumah gadisnya. Ia bisa dengan leluasa menikmati wajah gadisnya tanpa merasa takut bahwa sang gadis bisa melihat dia.

Donghae memandang jendela gadisnya. Gadis itu sedang termenung menatap bulan dari kamar tidurnya. Gadis itu akan memandangi bulan sebelum tidur, dan itu memberinya kesempatan untuk memandang wajah sang gadis.

Ia bisa melihat bayangan sang gadis sebelum gadis itu tertidur. Gadis itu, meski lewat cahaya yang minim Donghae bisa melihat wajah gadis itu dengan sangat jelas. Ia tetap menandang gadis itu tanpa bosan. Kadang ia harus meneguk pahit cintanya ketika gadisnya sedang bercinta dengan sang suami. Ia merasa seperti orang paling bodoh. Ia tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

Sun, bolehkan aku memanggilmu seperti itu?

Sun…

Kau adalah matahari dalam hidupku dan karena kau, hidupku terasa selalu siang. Karena engkau matahariku yang tidak akan oleh bulan manapun. Kau selalu menyinari hariku, kau cahayaku, kau adalah pusat rotasiku. Hidup dari sumber kehidupanku.

Sun…

Apa yang membuatmu muram hari ini?

Kenapa kau terdiam dan tidak tersenyum?

Apa yang ada di pikiranmu? Seandainya itu aku, maka aku akan kuhapus air matamu dan tidak kubiarkan engkau menangis karena aku. Kan ku peluk dirimu dengan mengucap sejuta maaf, maaf karena telah menyakitimu.

Sun…

Aku lelah menyanyikan lagu ini. Lagu tentang aku yang tidak bisa memilikimu. Lagu yang membuatku tersadar jika aku terlalu mencintaimu dan takut melepasmu. Lagu tentang harapanku pada sang massa dimana aku ingin pergi ke masalalu dan bertemu denganmu sebelum dia.

Aku mencintaimu… aku mencintaimu… aku mencintaimu… seberapa banyak aku mengatakannya, itu tidak akan mengubah apapun. Kau tetap miliknya dan aku tetap disini, menatapmu.

Aku mencintaimu… aku mencintaimu… aku mencintaimu… aku hidup setiap hari hanya dengan sedikit harapan bahwa kau dapat merasakan hal yang sama.

Sun… tersenyumlah…

Malam berganti fajar, mataharinya akan muncul. Donghae menaruh Bunga Mataharinya di depan rumah sang gadis. Tanpasuratatau nama pengirim ia menaruh bunganya begitu saja.

Donghae tersenyum manis saat melihat gadisnya keluar dan mengambil bunganya sambil tersenyum manis. Ia senang, sangat senang. Tidak ada yang lebih indah dari senyum yang dimiliki oleh mataharinya.

Sun…

Aku berharap cinta ini akan terus berlanjut, maka sebelum bunga itu layu maka aku akan kembali dan mengganti bunga itu dengan bunga yang baru.

>>deson<<

Chaesun membuka matanya dan mendapati suaminya masih tertidur pulas di sebelahnya. Ia beranjak kemudian membasuh wajahnya dan mulai membuat sarapan.

“Yak~ Chaesun… mana sarapanku?” teriak sang suami ketika ia sedang memasak.

“Aku sedang memasak.” Teriak Chaesun dari dapur.

“Kenapa lama sekali, huh…” suaminya mendecak kesal, “Apa kau tidak bisa menjadi istri yang baik.”

Chaesun mengigit bibir bawahnya, ia berusaha untuk melupakan ucapan suaminya. Ia kembali memasak tidak peduli dengan ocehan panjang sang suami.

“Apa yang kau masak ini?”

Chaesun harus kembali menelan ocehan sang suami ketika masakannya tidak sesuai dengan keinginan sang suami.

“Kenapa kau tidak memasak makanan kesukaanku? Mana Chaesun yang selalu menyengkan saat kita masih pacaran dulu. Mana Chaesun yang cantik dan baik.”

Chaesun menatap sang suami tajam, “Dimana kekasihku, yang selalu memberikanku kata-kata romantis? Dimana dia yang tidak pernah kasa padaku? Dimana dia yang selalu mengerti aku? dimana dia???”

Plaaak…

Chaesun meraba pipinya yang terasa panas. Ia menatap sang suami dengan tatapan hampa, “dia kini telah berubah menjadi seseorang yang ringan tangan dan selalu marah-marah.”

Chaesun tidak bisa menahan air matanya lagi.

Dia berubah. Suami yang sangat ia sayangi telah berubah. Seseorang yang sangat lembut berubah menjadi seseorang yang tempramental dan sering marah-marah. Tidak ada kata-kata penuh sayang yang terucap, sekarang hanya ada makian dan cacian.

“Aku mau mandi.”

Chaesun menghela nafas panjang saat sang suami beranjak dari hadapannya. Ia menghapus air matanya kemudian membereskan kekacauan yang ada.

Ia menemukan sebuklet bunga matahari saat ia membuka pintu rumah. Bunga itu. Entah sudah beratus-ratus bunga yang ia temukan di depan pintu rumahnya. Ia menaruh bunga itu di pot. Mengantikan bunga yang sudah layu.

Chaesun sendiri tidak mengerti mengapa orang itu menaruh bunga itu di depan rumahnya, tanpasuratatau identitas mengirimnya.

“CHAESUN… dimana kemejaku???”

Chaesun segera menghampiri suaminya, “kemaja yang mana?” tanya dengan lembut.

“Kemeja hitamku.”

Chaesun mengerutkan keningnya, “bukankah kau baru memakainya kemarin.”

Chaesun mendapatkan tatapan tajam dari suaminya, “Kenapa kau belum mencucinya, apa saja kerjaanmu di rumah. Kenapa kau tidak becus mengerjakan apapun.”

“Minggir.” Chaesun terdorong oleh suaminya hingga ia tersungkur kebawah.

Ia menghela nafas panjang.

Chaesun menatap punggung suaminya yang menghilang di balik pintu. Tidak ada ucapan selamat pagi. Tidak ada kecupan sebelum pergi. Tidak ada SMS mesra. Tidak ada yang tersisa lagi, semua hal yang menyenangkan dari suaminya hilang.

Chaesun menatap bunga matahari yang baru didapatnya, setelah suaminya pergi berkerja. Ia menatap sendu bunga itu.

Hanya bunga-bunga pemberian orang misterius itu saja yang menemani hari kelamnya. Ia tidak punya sandaran lain selain bunga-bunga itu.

Bunga matahari artinya ia ingin aku tersenyum manis hari ini.

Apakah dia tau apa yang aku rasakan?

Siapa dia? Seandainya aku tau dia. Aku hanya bisa mengucapkan maaf dan terimakasih. Terimakasih telah memberikan bunga yang cantik untuk menemani hariku

Mr. Flowers…

Seperti apa dia? Kenapa dia memberiku banyak bunga? Bagaimana aku dihatinya.

Chaesun bisa mengingat kenangan antara ia dan suaminya dulu. Sebelum menikah sang suami sering memberikan dia bunga, namun sekarang dia berubah.

Chaesun bergedik.

Mr. Flowers…

Apa kau akan berubah jika aku mengenalku? Jika kau akan menyakitiku sebaiknya kau tetap menjadi Mr. Flowers yang tidak ku kenal. Mr. flowers yang misterius yang akan menemani hari-hari sedihku.

Mr. Flowers yang hanya berkata hanya lewat bunga. Mr. Flowers yang hanya diam dan tetap menemaniku tidak peduli dengan keluh kesalku yang panjang.

Tetaplah menjadi orang yang selalu kurindukan sosoknya, tetaplah menjadi bayangan Chaesun yang bodoh ini. Tetaplah menjadi sandaran hati Chaesun. Tetaplah seperti ini menemani aku yang… yang merindukan suamiku yang dulu.

Chaesun menatap bunganya. Ia tersenyum hambar.Adabagian dari dirinya ingin mengetahui siapa pengagum rahasianya. Tapi ia takut mengetahui hal itu, ia takut pengemar rahasianya itu akan berubah seperti suaminya dan mulai menyakitinya.

Lebih baik seperti ini, dekat dengan Jiwa meski tidak dapat melihat raga.

Fin~~~

cr: Jo Sung Mo

Eotteokhae???? kasih pendapatnya dong… hhhhh

kurang panjang??? perlu di perpanjang penderitaannya Chaesun???

_deson_

Previous Post
Leave a comment

25 Comments

  1. Jadi ini maksud sms u yg bilang mianhae..

    I like it,,
    neomu johahae 🙂
    iah walaupun u pinjem namkor gw..
    Gw ikhlas deh..

    Kasihan bgt kasih tak sampai..
    Dua”nya sama” menderita..
    Ff ini bisa jd pelajaran buat hati” milih pasangan hidup.

    Donge bodoh bgt ceh..
    Udah tau pnya suami msih aza cinta.
    Tp it yg bkin gw jatuh cinta ma dy #ga da yg nanya

    ff ini yg mau dpake lomba?

    Like

    Reply
    • Do u like it???? waaahhh kirain gw gw bakal di rajam hhhhhh
      kependekan ga???
      atau mau di perpanjang penderitaannya???

      suka sama orang bodoh dasar bebek 😛
      iya Eotteokhae??? bagus ndak???

      Like

      Reply
  2. Dirajam??

    Kenapa harus??
    Lagian mreka couple fleksibel jdi bisa masuk ff apapun.
    Dbikin menderita jg oke, seneng oke, asal jgn yadong.

    Cukup ceh kata gw.
    Endingnya bgus,tp klo dpanjangin lebih bagus.

    Bagus..
    Coba aza dpakai.

    Avatar u kagak nahan.
    Heechul nafsu amat.
    Dasar yadong 😛

    Like

    Reply
    • hhhhh…
      gw suka klo SunHae menderita …
      Tapi gw LEBIH SUKA klo mereka di bikin Yadong kkkkkkk

      dipanjangin kayak gimana lagi???
      takutnya malah kepanjangan lagi kayak yang kemaren kkkk

      Yak????? Abisnya susah ngeditnya…
      makanya minta aplikasi photo lagi… biar Avanya gw ganti
      >>> atau u mau bikini buat gw???? ^^

      Like

      Reply
  3. vanny

     /  July 15, 2011

    aku suka critanya..
    walopun sun en hae kurang menderita ekeke
    tapi bener seh, kita harus lebih telaten lagi kalu milih pasangan.
    pas pacaran aja manis bgt, giliran nikah nyiksa mulu
    byk kan yg kek gitu..

    Like

    Reply
  4. yadong??
    Emang u aza yg hobi bikin yadong ampe mereka mau u bikin yadong segala..
    Cckkk

    terserah mau dpanjangin gmn.
    Mau dbikin lebih menderita jg boleh” aza.
    Emanx kpn paling lambat ngirim ff nya??

    Mau dieditin kayak gmn?
    Ntar gw kasih klo qta ktemu.

    Like

    Reply
    • gw g yadong…
      u aja yang yadong… trus nularin k gw 😛

      paling lambat besok….
      udh ah… gw males manjangin klo mau u panjangin sih terserah hhhhh…
      kayak punya u gitu tapi gambar yang u mau ma heechul
      kapan kita bertemu???

      Like

      Reply
      • masih mengelak terus,,
        malah numpahin ke gw segala,,

        udah dikirim belum???
        males bgt manjanginnya..

        kayak punya gw???
        wkwkwkwk foto aneh gitu..
        gw lagi ngedit pic buat sunseasion,,, kan ganti ulzzang gw skrg..
        ntar klo sempet gw bikinin..
        tapi gw ga tau u pake capa ce nya..
        bulan agustus kita ketemu,, 🙂

        Like

        Reply
  5. mian gw baru komen..^^

    gw lebih suka sama yang ini,
    ceritanya lebih ngena,
    cuma kurang panjang aja
    plus typo masih berkeliaran dimana2..!

    aigoo~,
    ava lu nggak banget deh,
    bikin gw merinding disko,
    heechul nya nafsuan amat disitu..
    #dirajam..
    #kabuuuuuuuuur…!!

    Like

    Reply
  6. chaaanycha

     /  July 16, 2011

    gw nggak ngerti ngedit fotonya,
    udah gw coba berkali2 tapi nggak bisa..
    yang ada malah bikin BeTe!

    Like

    Reply
    • Jiah gw juga cuma pke potoscape,
      It klo ad yg jeli pasti tau idungnya ichul k potong hahaha
      Idungnya terlalu panjang kkk

      Like

      Reply
      • chaaanycha

         /  July 17, 2011

        hhahahah,
        =)

        idung ichul kepanjangan?
        tapi sumpah deh,
        merinding gw ngeliat ava lu,

        ichulnya gimana gitu,
        mana wajahnya pas banget lagi di daeras *TIIIIIIIT….*

        mianhae~…

        Like

        Reply
        • hhhh… abis mau di keatasin susah mentok n jadinya aneh…
          makanya bikinin dong… aplikasi foto gw ilang Y.Y

          Like

  7. Kyaaaaa dongeeeee *dies setia bnget sih aaa, itu sakitttttt, nyesek mameeen *sobs

    aku pikir mbaknya (?) bakalan tau klo donge yg sering ngirimin bunga, ternyata nggak 😐 yaaah donge terus”an berasa jadi secret admirer dooong~ 😐

    Like

    Reply
  8. sweebee

     /  July 28, 2011

    Teh Ika kayak ratapan anak tiri aja, dtampar..diomelin.. *dtendang teh Ika*
    tp ya gt deh.. hae oppa ttp setia mnanti.. *ih… bikin iri aja*

    Like

    Reply
  9. gallagher girl

     /  January 28, 2012

    baru ngobrakk-ngabrik isi kotak, dapat nie cerita…
    hihihi…
    pakai bahasa bunga ya?
    aku juga suka cari bahasa bunga
    aku tahunya bunga matahari itu artinya aku slalu melihatmu
    apa yg g bisa dikatakan langsung bisa pake perantara bunga
    kalo aku mikirnya pasangan itu -donghae chaesun- selain bunga matahari juga ditambah bunga suzuran ma anemone ^^
    miris?
    lebih baik menjaganya tanpa berdiri di hadapannya langsung…

    Like

    Reply
    • suzuran ma anemon sekalian aja ma aurelia aurita, terumbu karang, sporalium dan sejenisnya
      Hehe ntar lama2 judulnya berubah jd plantologi hehee

      Like

      Reply

Leave a comment