»GEMINI« part 2

»GEMINI«

Cho Kyuhyun, Han Hye-Na, Han Yeo-Sin, Kim Heechul

Han Jaesuk, Cho hyunsik, Lee Soman, Park Mi-Na, Kang Daesung, Kwon Jiyong, Hwang Chansung, Song Jongki, Lee Hongki, Victoria Song.

-Part 2-

“booomm…kekekee…”

Hyena merasakan sesuatu meraba wajahnya. Ia membuka matanya dan hampir berteriak saat melihat seorang bayi sedang tertawa di depan wajahnya. Hyena mengucek matanya. Bayi itu masih ada di hadapannya.

Ia bangkit lalu memandang bayi itu. Bayi itu terkekeh sambil melihatnya. Hyena mengacungkan jari telunjuknya lalu menyentuh pipi bayi itu. Bayi itu tertawa senang sambil mencoba menggapai jari Hyena.

“Kekekeee… bbomm…heh…. aarrrrrr… ” oceh bayi itu tidak beraturan.

Hyena menatap bayi itu sebenatar. Ia menghela nafas panjang. Ia lalu menggendong bayi itu kemudian membawanya ke sang ayah. Dia harus menjelaskan bahwa dia salah orang. Ia harus kembali ke dunianya, dunianya tanpa bayi-bayi.

Hyena keluar kamar dan mendapati sebuah foto besar di hadapannya. Sebuah foto pernikahan pria yang menculiknya dengan seorang gadis. Gadis yang wajahnya mirip dengannya. Gadis itu tersenyum bahagia dirangkul dari belakang oleh pria itu.

“Mamaa… arrrr… hmm…” racau bayi di pangkuannya.

“Ini ibumu bukan aku.” Ucap Hyena pada bayi itu, “Kenapa ibumu pergi meninggalkanmu?”

Bayi itu menatap Hyena dengan mata coklat polosnya. Matanya mengingatkan Hyena pada seseorang.

Hyena melihat pria itu sedang memakai kemejanya. Ia menatap pria itu sesaat kemudian membaringkan bayi yang di pegangnya di boks bayi.

“Aku akan pergi ke univers.” Ucapan pria itu membuat Hyena menoleh.

“Hah?”

“Aku tidak tau apa yang diinginkan oleh perusahaan itu. Aku tidak bisa diam saja melihat dia menindasku. Aku harus melakukan sesuatu.”

Hyena menatap pria itu dengan tatapan bingung. Univers adalah perusahaan ayahnya. Ada hubungan apa ayahnya dengan pria itu. Kenapa Pria itu berkata seolah ia sedang berjuang melawan kekuasaan ayahnya.

Pria itu menghampiri Hyena kemudian tersenyum, “Kau tidak usah khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Kau hanya perlu merawat Namhee dan Yeohee, arra~”

Tatapan mata pria itu sangat intens saat menatap Hyena. Hyena bisa melihat ada celah yang kosong di mata pria itu. Pria itu tidak berbohong, ia berbohong saat mengatakan ia akan baik-baik saja. Pria itu tidak yakin dengan dirinya.

Pria itu mengalihkan perhatiannya pada anaknya, “Namhee-ah… Appa pergi dulu. Jangan menangis lagi ya, boy.”

“Ayo kita turun.” Pria itu kemudian mengambil bayinya yang ada diranjang.

Hyena mengikuti pria itu turun ke bawah. Ia menggendong anak yang bernama Namhee itu. Namhee, nama yang aneh.

“Yeohee anak manis, jangan menangis lagi yah… kau ingin apa nanti Appa berikan.”

Hyena mencibir, ia tidak habis pikir kenapa bayi kecil yang belum bisa bicara itu diajak mengobrol. Dasar orang aneh.

Pria itu menaruh anaknya di sebuah boks bayi. Ia mencium bayinya sambil pamit.

“Orang itu akan datang hari ini, bukan?” tanya pria itu

Hyena mengerutkan keningnya, “siapa?”

“Orang yang akan menyewa kamar itu.” Pria itu menunjuk salah satu kamar, “dia datang hari ini.”

Hyena menatap kamar itu sambil menggangguk.

“Aku pergi dulu.” Pria itu membelai pipi Hyena sebelum pergi.

Hyena menaruh bayi yang di gendongnya ke dalam boks. Boks itu lebih besar dan luas di bandingkan boks yang ada di kamar atas. Boks itu sepertinya sengaja di design untuk anak-anaknya bermain sementara istrinya di dapur.

“Aku ingin pulang.” Ucap Hyena pada dua bayi dihadapannya. Ia menatap dua bayi itu secara intes. Bayi yang bernama Namhee itu terlihat seperti dirinya, bukan dirinya sepenuhnya. Bayi itu mirip dengan ibunya. Matanya bulat kecilnya selalu menatapnya dengan tatapan polos. Sementara Yeohee, ia telihat seperti ayahnya, wajahnya, hidungnya, matanya, ada suatu ketakutan di mata bayi itu. Bayi itu menatapnya dengan pandangan yang berkaca-kaca. Bola matanya hitam dan ada suatu celah yang membuat Hyena sadar bahwa bayi itu tau bahwa dia bukan ibunya, tapi disisi lain bayi itu memerlukannya.

Hyena mendesah, “kalian menang… aku tidak akan pergi.”

>>deson<<

Jaesuk menatap putrinya dengan perasaan khawatir. Ia terus menerus menatap putrinya, hingga ia lupa untuk melepaskan tatapan dari putrinya.

“Hyena-ya, irona…” lirihnya

Jaesuk mengutuki dirinya sendiri, bahkan untuk saat seperti ini ia tidak bisa menangis. Air matanya sudah habis bertahun-tahun silam, tahun dimana orang-orang menyebutnya sebagai titik balik hidup Jaesuk. Awal dimana ia mulai bangkit, hanya ia yang tau bahwa sebenarnya, saat itu adalah saat terburuk yang ia dapatkan

“Istrimu dan anakmu meninggal disalah satu kebakaran. Mayatnya sudah tidak dapat di identifikasi lagi. Kami hanya menemukan kartu identitas ini.”

Jaesuk memegangi kartu identitas istrinya yang hampir sebagian sudah hangus. Ia bisa melihat foto istrinya dalam kartu itu.

Jaesuk meringis. Ia memeluk kartu identitas istrinya sambil menangis. Ia menyesali perbuatan bodohnya. Ia menyesal telah mengusir istrinya. Ia menyesal telah membiarkan istrinya pergi dengan anak mereka. Ia menyesal.

“Mianhae… mianhae…”

Sejak saat itu Jaesuk berjanji pada dirinya sendiri agar melindungi Hyena sebaik-baiknya. Hyena adalah putrinya yang tersisa. Satu-satunya keluarga yang ia punya. Satu-satunya hal yang selalu mengingatkan dirinya pada mendiang istrinya. Ya… semakin lama, Hyena tumbuh menjadi anak yang cantik, ia semakin mirip dengan ibunya. Tidak hanya wajah tapi juga sifat. Itulah yang membuat Jaesuk selalu menghindari Hyena. Anak itu terlalu mirip dengan ibunya.

>>deson<<

Hyena memandikan Namhee dan Yeohee ia mendapati sesuatu yang mengejutkan. Ia baru menyadari bahwa Namhee adalah seorang namja dan Yeohee adalah Yeoja. Ia butuh waktu satu jam untuk memandikan keduannya. Ia tidak tau apakah cara memandikannya benar atau salah, yang ia pikirkan adalah ia harus memandikan kedua bayi itu dengan cepat.

Setelah selesai memandikan Namhee dan Yeohee, ia mandi dan mendapati bahwa isi lemari ibu si kembar adalah gaun, tanktop, lingerin dan berbagai pakaian feminim lainnya. Ia harus menggeledah isi lemari baru mendapati kaos yang ia inginkan dan celana jins.

Hyena memandang si kembar yang sedang berceloteh sambil memainkan benda-benda di sekitar mereka. Tangannya tergerak untuk memotret keduanya. Ia mengambil ponselnya kemudian mengambil beberapa momen lucu keduanya.

Tangan Hyena berhenti memotret. Apa yang ia lakukan? Tidak seharusnya ia berada disini, tapi hatinya kembali tidak berdaya saat melihat dua makhluk tidak berdosa dihadapannya.

Tting ttooong…

Hyena menoleh kearah pintu. Ia mengerutkan keningnya.

“Ku harap itu ibu kalian.” Ucap Hyena kepada dua bayi di hadapannya sebelum beranjak pergi.

Hyena membukakan pintu dan mendapati seorang pria menggunakan kaos putih berdiri di hadapannya. Pria itu tersenyum saat melihat Hyena.

“Nyonya…” ucap pemuda itu, “ini laporan yang anda minta.”

Hyena mengerutkan keningnya. Ia kemudian menyuruh pemuda itu masuk. Dari pengelihatannya pemuda itu lebih tua beberapa taun darinya, tapi ia terlihat sangat sopan dan menghargai nyonya rumah ini.

“Seperti yang anda lihat. Setiap hari pemasukan berkurang karena klien kita semakin berkurang. Kita juga tidak bisa menjual aset perusahaan lagi. Itu tidak akan bisa mengurangi beban yang harus di keluarkan.” Ucap pria itu tanpa di minta.

Hyena melihat deretan angka yang begitu membuat matanya sakit. Ia tidak pernah bisa bersahabat dengan angka-angka.

Hyena kemudian teringat dengan ucapan Heechul yang mengatakan bahwa perusahaan ayahnya telah menindasnya.

“Apakah semua ini ada hubungannya dengan Univers?” tanya Hyena.

Pria itu mengerutkan keningnya, “Kurasa tidak. Aku pikir kemungkinan besar dari kompetitor kita dan seperti kita ketahui Univers bukan perusahaan distributor.”

Hyena mengerutkan keningnya. Jika bukan karena Univers kenapa orang itu menuduh Univers.

“Baiklah aku akan mempelajari ini dulu.” Ucap Hyena

Orang itu pamit kemudian meninggalkan Hyena sendiri. Ia merasa ada yang janggal dengan semua ini. Ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Hyena melihat Daftar keuangan Max Corp yang hampir bangkrut itu. Ia mengerti dengan laporan itu. Ia melirik Namhee dan Yeohee dalam boxnya.

“Apa yang akan terjadi pada anak-anak itu jika perusahaan ayahnya bangkrut?” batin Hyena.

Hyena meringis ia kemudian mencoba menghubungi seseorang. Song Jongki. Jongki adalah Sunbaenya saat di sekolah menegah dulu. Mereka sangat akrab dan hal yang paling penting adalah Jongki sekarang menjabat di salah satu bagian di Univers. Ia harus memastikan sesuatu.

“Yeob…”

“Oppa bisakah aku meminta sesuatu?” potong Hyena sebelum Jongki menjawab teleponnya.

“Hei tenang ada apa?”

“Aku ingin meminta bantuanmu.” Ucap Hyena sedikit ragu, ia tidak yakin dengan semua rencannya.

“Apa?”

“Dan pastikan tidak ada yang curiga ataupun Appa tau tentang hal ini?” atau aku akan membeberkan semua rahasiamu pada pacar-pacar gelapmu, tentang betapa casanova-nya dirimu di balik wajah innocet itu.

“Aku janji Nona Han… apa itu??”

Hyena menghembuskan nafas lega, “Bisakah kau mencari tau hubungan Univers dan Max corp.?”

“Mwo??? Sejak kapan kau tertarik dengan perusahaan ayahmu?”

Hyena mendengus kesal, memangnya salah jika ia mengetahui seluk beluk Univers, toh cepat atau lambat perusahaan itu akan menjadi miliknya, “Bisa kau berikan tidak?”

Jongki mendecak, “bisa… akan ku berikan secepatnya.”

“Satu lagi… bisakah kau memberiku informasi tentang pemilik Max corp? Berserta istrinya?”

“Hah??? Untuk apa???”

“Bisakah??”

“Akan kuusahakan.”

Hyena tersenyum penuh kemenangan, “Gomawo Oppa…”

Hyena menutup teleponnya kemudian menatap anak-anak itu, “kalian berhutang banyak padaku.”

>>deson<<

“Kami sudah memeriksa putrimu secara keseluruhan.” Ucap Dokter Hwang sambil menyerahkan hal tes pada Jaesuk, “kami mendapati bahwa putrimu sudah pernah melahirkan.”

Jaesuk hampir tersedak. Ia mengerutkan keningnya, mana mungkin putrinya sudah pernah melahirkan. Setaunya Hyena tidak pernah pacaran dan tidak pernah mempunyai hubungan spesial dengan pria manapun.

“Kau yakin dengan hal itu??”

Dokter Hwang mengagguk, “aku melihat memeriksanya dengan dua cara medis dan manual. Aku menggunakan pengelihatanku sendiri. Dia memiliki ciri-ciri fisik wanita yang sedang menyusui.”

Jaesuk terdiam. Ia memandangi hasil tes Hyena lalu meremasnya. Ia beranjak keluar ruangan dokter lalu membuang hasil tes itu begitu saja.

“Sanjangmin… kami sudah menyiapkan mobil.” Kang Daesung menghampiri Jaesuk.

Jaesuk menatap sekertaris pribadinya, “kau sudah menemukan penjahatnya?”

“Belum… kami masih melacaknya. Kami hanya baru mengumpulkan barang-barang yang di bawa nona sebelum ia tertabrak.”

“Apa itu?”

“Makanan segar, popok, peralatan bayi dan susu bayi.”

Jaesuk mengerutkan keningnya, ada yang merasa tidak beres. Ia menganggkat tangannya menyuruh sekertarisnya pergi dari hadapannya. Jaesuk memastikan sekertarisnya sudah berada jauh darinya. Ia kemudian menelepon seseorang yang mungkin bisa membantunya dalam ini.

“Song Jongki…”

“Ne, Sanjangnim.”

“Kau tau pria yang mempunyai hubungan khusus dengan Hyena?”

“Hyena??? Kurasa tidak ada ada.”

Jaesuk mengerutkan keningnya, tidak mungkin Jongki tidak mengetahuinya. Jongki adalah teman Hyena sejak kecil dan akrab dengan Jongki. Tidak mungkin jika Jongki tidak mengetahuinya.

“Kalau begitu berikan data orang yang dekat dengan Hyena setahun terakhir.”

“Mwo?? Tapi…”

Jaesuk langsung mematikan sambungan teleponnya. Ia tidak suka mendengar kata penolakan. Ia tidak suka saat menerima ke tidak lengkapan dalam bentuk apapun.

>>deson<<

Hyena mengerutkan keningnya saat ia tidak bisa mendiamkan Namhee dan Yeohee. Ia hampir putus asa saat dua anak itu menangis. Hyena mendekati boks bayi lalu mendekatkan wajahnya pada dua bayi itu.

“Kalian mau apa?” tanya Hyena putus asa

Ooeee… oeee… Hyena mendecak saat mendengar Yeohee hanya menangis. Sementara Namhee mengecap-ngecapkan mulutnya. Hyena mengacungkan telunjuknya lalu menyentuh pipi Namhee. Anak itu meraih tangan Hyena kemudian memasukanya kedalam mulut.

“Kalian lapar??”

Namhee memandang Hyena dengan mata kecil polosnya.

Hyena melepaskan tangannya dari mulut Namhee ia tersenyum kemudian pergi kedapur. Ia membaca cara penyeduhan susu untuk bayi. Ia menyeduhnya dengan amat hati-hati. Ia mencicipi susunya sebelum di berikan pada Namhee dan Yeohee.

Setelah merasa susunya layak untuk di konsumsi, Hyena menyerahkan doa botol itu pada Namhee dan Yeohee. Mereka langsung terdiam saat di berikan susu. Hyena tersenyum lega.

Hyena mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah. Rumah itu terkesan sangat sepi. Berbagai perabotan canggih ada didalamnya. Sepertinya pria itu tidak suka melihat istrinya berkerja terlalu keras. Ia jiga bisa melihat foto-foto suami istri itu terpajang mesra di setiap dinding di seluruh penjuru rumah.

Hyena memandang ibu dari Namhee dan Yeohee. Wajah wanita itu memang terlihat sangat mirip tapi entah kenapa Hyena merasa sangat kenal dengan ekspresi wanita itu. Wanita memiliki rambut sebahu dengan  mata coklat yang indah, mata yang mengingatkannya pada Namhee dan seseorang.

Hyena kemudian pergi keruang atas. Ruang kerja. Ia menaruh laporan keuangan yang didapatnya di sebuah laci. Ia kemudian mencari sesuatu. Sesuatu yang entahlah, ia juga tidak tahu apa itu.

“Max corp. Bergerak di bidang distribusi.” Hyena membaca sebuah buku tentang perusahaan yang dimiliki oleh pria itu, “Kim Heechul. Jadi nama pria itu adalah Heechul.”

Hyena menggambil sebuah buku yang berjudul Kim Heechul dan Kim Yeosin.

“Namanya Yeosin??”

Hyena hendak membuka buku itu ketika ia mendengar suara bell. Ia mendecak. Ia kemudian turun kebawah. Ia mendapati Yeohee dan Namhee sudah terlelap dengan botol susu yang sudah kosong.

Hyena membuka pintu dan mendapat seorang laki-laki sedang menatapnya.

Hyena bisa merasakan jantungnya berdetak lebih kencang saat kedua mata mereka bertemu. Ia merasakan seluruh oksigen yang ada didunia ini habis dan ia merasakan sesak, sesak karena sepasang mata indah itu kini sedang memandangnya.

“Annyeonghaseo… choneun Cho Kyuhyun Imnida.” Ucap Pria itu sambil membungkuk.

Hyena menyunggingkan bibirnya, ia tidak bisa mengucapkan apapun seakan kata-kata dalam pikirannya hilang begitu saja. Ia merasa suara sangat jelek saat mendengar suara halus yang di keluarkan oleh pemuda itu. Suara terindah yang pernah ia dengar.

“Apakah benar ini rumah Kim Heechul?” tanya pemuda itu lagi ada sedikit bergetar membuat Hyena tersadar.

“Iya ini rumahnya.” Hyena sedikit agak ragu, “Kau orang yang menyewa kamar?”

“Iya nyonya…” Kyuhyun mengantungkan kalimatnya.

“Hye…” Hyena menghela nafas panjangnya, ia bukan Hyena saat ini,  “Yeosin… silahkan masuk.”

>>deson<<

Kyuhyun memandangi wajahnya di cermin di telinga terpasang sebuah bluetooth yang menghubungkannya dengan Victoria. Gadis itu sudah mengoceh tanpa henti sepanjang perjalanannya. Gadis itu mengocehi perbuatannya yang tidak masuk akal dan termasuk perbuatan yang tidak terpuji.

Tapi ia tidak mempunyai pilihan, ia tidak bisa terus menerus berada di dalam rumah dan mendengarkan ocehan ibunya tentang perjodohan yang kedua orangtuanya lakukan. Ia memutuskan pergi dari rumah dan menyamar sebagai seorang mahasiswa pasca sarjana, dan tinggal di rumah pesaing ayahnya. Tugasnya mudah ia hanya butuh mengorek informasi dan mencuri ide dengan begitu ia bisa mendapat peluang untuk mendapatkan proyek ayahnya dan tidak perlu repot-repot untuk menikah dengan nona pemilik Univers itu.

Ide yang sangat buruk, gila dan busuk.

“Bagaimana jika kau jatuh cinta pada istrinya, ku dengar dia mempunyai istri yang sangat cantik.”

“Jinjja?? Tapi aku tidak akan tertarik pada istri orang dan seleraku cukup tinggi.”

“Kau tidak tau dia itu mantan Miss Korea, sebelum menutuskan untuk menikah.”

“Aku tidak peduli.”

Victoria mencibir, “Aku tau kau hanya tertarik pada satu gadis. Gadis musim gugur yang kau sendiri tidak tau namanya.”

Kyuhyun menghela nafas panjang, ia tidak suka jika berbicara dengan gadis musim gugurnya itu, “Aku sudah sampai, doakan aku agar bisa menyelesaikan misi ini dengan cepat.”

Kyuhyun menutup sambungan teleponnya kemudian mengeluarkan barang-barangnya. Ia mengeha nafas panjang sebelum masuk.

Ia tidak boleh gagal dalam misi ini, jika ia gagal perusahaan ayahnya akan jatuh ke tangan kakak perempuannya dan suaminya. Itu artinya dia harus rela hidup miskin.

Kyuhyun memencet tombol rumah bercat putih itu. jantungnya berdegup dengan kencang. Harga dirinya sebagai laki-laki akan di pertaruhkan didalam sana.

“Ya~..”

Kyuhyun menoleh saat seorang wanita membukakan pintu untuknya. Ia merasakan angin berhembus melewati mereka membelai rambut panjang wanita itu dan mengayunkan poninya. Kyuhyun bisa melihat mata gadis itu dengan jelas. Mata yang mengingatkannya pada seseorang tujuh tahun yang lalu. Sepasang mata yang selalu ia cari bahkan sampai ke pelosok negeri, dan kini ia temukan sudah mencari seorang istri dari pesaing ayahnya.

Seorang istri dan seorang ibu.

“Annyeonghaseo… choneun Cho Kyuhyun Imnida.” Kyuhyun membungkukkan badannya, gadis itu tidak boleh melihat wajahnya yang memerah, ia menghirup oksigen sebanyak-banyaknya untuk menteralkan ekspresinya, ia tidak boleh terbawa ekspresi, “Apakah benar ini rumah Kim Heechul?”

“Iya ini rumahnya.” Gadis itu terlihat panik, Kyuhyun bisa merasakannya, tapi gadis itu tetap cantik meski sedang panik, “Kau orang yang menyewa kamar?”

“Iya nyonya…” Nyonya??? Ia berharap jika ia tidak sedang berhadapan dengan tuan rumah. Ia berharap gadis di hadapannya adalah adik, keponakan atau tetangga pemilik rumah.

“Hye…Yeosin… silahkan masuk.”

Kyuhyun mengembuskan nafas berat. Gadis dua belas tahunnya.

>>deson<<

Heechul menatap kearah presdir Univers, Han Jaesuk dengan tatapan dingin. Jaesuk terus mengulur waktunya. Pria itu duduk dihadapan Heechul dan terus diam sambil menatap Heechul, terus menatapnya seakan pria itu bisa membaca seluruh pikiran Heechul. Heechul merasa gerah di perhatikan seperti itu, tatapan pria itu dingin dan tajam.

“Kau mengingatkan aku pada seseorang, tuan Han…” ucap Heechul yang tidak sabar karena terus didiamkan.

Jaesuk mengerutkan keningnya, “Siapa?”

“Istriku, dia akan menatapku dengan tatapan seperti itu jika sedang… marah.”

Jaesuk terkekeh, “Apa aku terlihat sedang marah?”

“Tidak…” Jaesuk tidak mempunyai alasan untuk marah padanya, jika ada orang yang patut marah yaitu dirinya, Kim Heechul, “tapi kau menatapku seolah aku menyembunyikan sesuatu.”

Jaesuk menyunggingkan senyumnya, “lebih tepatnya adalah aku penasaran tentang apa yang ada di pikiranmu saat ini. Dan jawabanmu adalah istrimu.”

Heechul memandang Jaesuk dengan tatapan tidak mengerti

“Apa menariknya dia sehingga kau terus memikirkannya?” Jaesuk berdiri dari kursinya kemudian mendekati Heechul, “Kau termasuk menikah muda bagi rata-rata pernikahan orang Korea yang selalu menikah di atas 30 tahun. Apalagi istrimu yang masih sangat terbilang belia.”

“Kenapa kau malah membicarakan istriku. Itu sama sekali bukan urusanmu dan dia tidak ada sangkut pautnya dengan semua ini.”

Jaesuk menatap Heechul yang kini jarak mereka hanya tinggal satu langkah, “Ada pepatah yang mengatakan jika kita ingin menaklukkan lawan maka belajarlah menggunakan pola pikirnya dan itu yang sedang kulakukan. Mempelajari apa yang kau pikirkan.”

Heechul menyungginggakan senyumannya, “Jika kau ingin mengetahui pemikiranku maka jawabanya tidak ada. Aku tidak pernah memikirkan apapun, hanya ada istriku dan anak-anakku dalam pikiranku tidak lebih.”

Jaesuk mencibir, “tidak kusanggka jika pemikiranmu begitu sangat sederhana.”

Jaesuk melangkahkan kakinya menuju jendela. Ia menatap matahari yang sedang tenggelam. Ia menyaksikan rona merah yang kian memudar.

“Kau berhadapan dengan orang yang salah Kim Heechul-ssi… kau tau aku tidak menyukai rasi bintang gemini, dan kau adalah gemini, tidak bukan kau tapi anakmu, kembar. Rasi bintang gemini, rasi bintang kembar.”

Heechul mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti dengan apa yang di pikirkan oleh Jaesuk, pertama pria itu mencoba membaca pikirannya dan kemudian berbicara tentang istrinya sekarang pria itu meracau tentang bintang kembar dan anaknya.

Heechul mendecak, keluarganya tidak ada sangkut pautnya dengan perkerjaannya.

“Aku juga tidak menyukai pemikiran anda yang rumit.” Ucap Heechul dengan nada tenang, “maaf telah mengganggu waktu anda.”

Heechul melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Jaesuk. Satu hari dia meminta dan berusaha untuk bertemu dengan pria itu dan selama satu jam ia didiamkan begitu saja. Setelah itu hanya obrolan yang tidak bermutu yang pria itu ucapkan. Ia sangat kecewa.

Jaesuk tersenyum saat melihat Heechul keluar dari ruangannya, “orang yang sangat menarik. Tidak rumit tapi berbahaya.”

TBC…

Leave a comment

22 Comments

  1. tivaclouds

     /  August 26, 2011

    Deson…ini keren…meskipun agak rumit dan sedikit memeras otak..hehe

    Itu si jaesuk pasti kebingungan sama diagnosa hyena…xixi gak taunya mereka tertukar sama kembarannya.

    Kyu mau dijodohin sama hyena ya?ahh dia itu berlagak menolak…nanti kalo udah tau juga pasti dy malah seneng =P

    Penasaran sama kelanjutannya…kapan jaesuk+heechul sadar kalo hyena-yeosin tertukar??

    Like

    Reply
  2. Aahh onnie, ini jadi istri yang tertukar?? xD semoga pak prabu bisa cepet sadar (?) kkkk ga deng! gemes onnie bacanyaaaa >< knp mereka ga sadar" *jedeeng
    trus apa pula itu jadinya kyu serumah sama hyena? kyu kan mendadak mesum kalo sama hyena, bahaya ituu xD kkkk

    aaaa konfliknya seru bikin geregetan, lanjutlah onn XD

    Like

    Reply
  3. vanny

     /  August 26, 2011

    nods…nods….nods…
    aku dah mulai agak ngerti critanya..
    gemini itu adalah hyena en yeosin trus namhee en yeohee
    yg jadi pertanyaan, knap banenya hyena (yeosin) benci??

    jahat jg ya si kyu..
    tega masuk ke sarang lawan cuma mau nyuri informasi..
    ckckckck ga nyangka hyena bisa suka ama cowok jahat kek kyu hahahaha

    aku beneran ga yakin hyena bisa mandiin di kembar, aigo kasian amat ya mereka, maknya kemana seh?? betah amat ya sakitnya hahahaha

    Like

    Reply
  4. oh….jadi hyena-yeosin itu kembar?

    wahhh gimana jadinya klo kyu tw yeosin (hyena) bkan istri heechul..pasti langsung di embat #plak

    lanjutin secepat-cepatnya eonn #:P

    penasaran tingkat tinggi nih 😀

    Like

    Reply
  5. lizzeaa

     /  August 29, 2011

    oooooo:-)
    aku baru ngeh klw yosin ma hya na tu kembar,aku kira jiwanya yg ketuker,ternyata,,,,,,,????
    ini kerend onn,,,,,,d tunggu lanjutannya,,,,,

    Like

    Reply
  6. kimbyen

     /  August 30, 2011

    mkin serius aj critany, pnasarn am lanjutanny… Ak tnggu klanjutanny thor

    Like

    Reply
  7. Kyuuuuuuuu tenang aja….. Kamu ga rebut istri orang kok. Cewek yang kamu hadepin itu masih single……. *pengen deh tereak disamping kyu* XD~
    Yeosin dan hyena kembar sodaraan ato emang kembar karena ketidaksengajaan(?) nih? Yeosin sih belom sadar, jd blom tau kalo dia ketuker. Nah si hyena rempong tuh. Xixixixii….

    Like

    Reply
  8. KEREN.. KEREN.. Berasa lagi nonton drama Korea ini mah.. Ceritanya bikin penasaran. Aku sekarang udah mulai ngeh sama jalan ceritanya.. Sotoynya aku niy, Yeosin itu emang bener saudara kembarnya Hyena, mereka kepisah pas insiden kecelakaan yang menewaskan istrinya Jaesuk itu.. Bener ga neng?.. Ngesot ke part selanjutnya.. 😀

    Like

    Reply
  9. verina

     /  October 21, 2011

    aku blm terlalu engeh ama omongan bpk a hyena, knp ngomongin rasi bintang gemini?
    tp tp aku gemini loh *GA ADA YG NANYA. hehe
    hyena ama yeosin sodara kembar ya??

    Like

    Reply
  10. wah keren…
    g kebayang kalo hyena punya anak,,masa bikin susu aja g bisa..,
    ada victoria disini…

    Like

    Reply
  11. Ghye_

     /  November 11, 2011

    owalah kembar toh, tak kira ketuker raganya..aduuhh aku oon banget sumpah >.<

    Like

    Reply

Leave a comment