PANDORA KEY’S #4

-PANDORA KEY’S-

Bagian 4

“Seandainya adalah sebuah kata yang terlahir karena illusi yang ingin kita dapatkan tapi kenyataannya selalu berbanding terbalik”-deson-

-Prev-

“Yeohee-ya… Aku hanya ingin menjadi anak berbakti. Kau tau selama ini aku selalu menjadi anak nakal yang tidak pernah mendengarkan Appa. Aku selalu bolos latihan. Aku selalu membantah perintahnya. Sekarang aku tau bahwa appa ingin memberikan yang terbaik untukku.”

“Bahwa dunia tidak pernah seindah yang terlihat??”

Namhee menggagguk, “kini aku tau maksud appa… Dunia hanya baik dibelakang kita tapi jahat di belakang.”

“Oppa tapi aku tidak ingin kau berjuang sendiri.”

Namhee tersenyum, “Aku tidak berjuang sendiri. Ada kau disisiku. Nanti saat kunci pandora itu kutemukan kita akan pulang bersama-sama. Kau harus menjaga dirimu dengan baik.”

“Bagaimana denganmu???”

“Menyelamatkan dirimu saja sudah cukup bagus.”

“Oppa…”

>>deson<<

Hai, apa kabar??? Kenapa kau tidak menemuiku hari ini??? Aku sudah menerima hadiahmu dan terimakasih aku sangat menyukainya. Apa hari sabtu nanti kau ada acara??? Bagaimana jika kita pergi berkencan??? Aku tidak mau kau mengatakan tidak. Pokoknya aku akan menunggumu.

Heechul menatap video yang sudah di tontonnya ribuan kali. Gadis di video itu tersenyum dengan cerah. Ia begitu cantik meski tanpa make-up sekalipun. Gadis itu masih terlihat muda, wajahnya merah karena malu.

Seperti itukah seorang gadis yang sedang jatuh cinta???

Heechul memandang ratusan surat di mejanya. Satu persatu kenangan itu masuk kedalam otaknya. Ia selalu menunggu datangnya surat balasan atas surat yang ia kirimkan. Surat-surat dari gadis itupun tidak pernah ia buang meski surat itu sudah mulai rusak.

Ia akui bahwa ia juga menyukai gadis itu. Gadis itu selalu memberikan ucapan semangat atau apapun. Gadis itu terlalu polos. Bahkan ia menyetujui sebuah perjodohan tanpa melihat siapa pria yang akan dijodohkannya.

-Flashback-

“Joongki ya kumohon… Aku tidak bisa menemuinya… aku ada rapat penting.” Heechul menatap Joongki dengan penuh harap.

“Tapi Hyung…”

“Katakan padanya bahwa aku tidak bisa datang.” Heechul memberikan sebuah kotak yang akan ia berikan pada gadis itu.

“Ya Hyung…”

“Rapat ini sangat penting untuk masa depanku. Aku tidak bisa meninggalkannya hanya untuk kencan buta seperti itu.”

Joongki mendecak, “Baiklah tapi aku tidak akan bertanggung jawab jika calon istrimu tergoda padaku.”

Heechul tersenyum, “Tidak mungkin. Kami sering berhubungan lewat surat, dia pasti akan mengenaliku.”

“Kau kuno sekali Hyung… apa masih jaman surat-suratan di jaman sekarang.” Cibir Joongki

——————————–

“Hyung bagaimana ini??? dia mengganggapku sebagai kau.” Ucap Joongki hampir membuat Heechul terkena serangan jantung.

“Aku berusaha menjelaskan semuanya tapi dia tidak memberikanku kesempatan untuk bicara. Bagaimana ini??? dia mengajakku jalan-jalan besok.”

Heechul diam tidak merespon ucapan Joongki.

“Hyuuung~~~”

“Aku tidak bisa menemuinya besok. Aku ada misi yang harus kulakukan.”

“Hyuuung~~~”

“Temanilah dia untuk sementara waktu sampai aku mempunyai waktu kosong untuk menemuinya…”

-FlashbackEnd-

Heechul menjambak rambutnya sendiri. Seandainya dulu ia menyanggupi permintaan yang di minta oleh Yeosin. Seandainya ia tidak menyuruh Joongki untuk menggantikannya dalam kencan butanya. Seandainya ia bisa meninggalkan pekerjaannya dan mengejar gadis itu. Mungkin sekarang jalan ceritanya akan berbeda.

Heechul meraih sepasang cincin dari emas putih itu dengan seksama. Ukiran namanya dan gadis itu terlihat jelas. Cincin sederhana sesederhana cintanya pada gadis itu.

Kini bahkan gadis itu tidak mengenalinya sama sekali.

>>deson<<

“Appa kita akan kemana?” tanya Sulli saat menyuruh Sulli membereskan barang-barangnya.

“Mengantarmu pulang.” ucap Heechul datar.

“Ke rumah??” tanya Sulli dengan antusias.

“Ke panti asuhan.”

Sulli hampir saja jatuh jika dia tidak berpengangan pada meja, “Ke panti asuhan???”

“Sampai kau mengingat rumahmu kau akan tinggal disana.”

“Appa…” Sulli menatap Heechul, “Aku tidak mau…”

“Tinggal di panti asuhan lebih baik dari pada tinggal disini selamanya.” Ucap Heechul

“Shirooo…” Sulli menatap Heechul memelas, “Bagaimana kau bisa meninggalkanku di tempat asing seperti itu.”

“Nanti kau akan terbiasa.”

Sulli menjatuhkan dirinya di depan Heechul ia berlutut, “Aku tidak ingin pergi. Aku ingin tetap di sampingmu. Akan kulakukan apapun yang kau perintahkan. Aku berjanji tidak akan nakal tapi jangan biarkan aku jauh darimu.”

Heechul mendirikan tubuh Sulli, “Aku tidak bisa.”

“Jika begitu biarkan aku tinggal dengan Eomma.”

Heechul mendecak, “itu juga tidak bisa.”

“Aku tidak akan pergi jika tidak dengan salah satu dari kalian.”

“Kenapa kau begitu keras kepala.” Heechul menatap Sulli dengan emosi. Gadis itu mengigit bibirnya dengan bergetar. Pipinya yang cubby sudah basah oleh air mata.

“Aku tidak punya siapapun di sini kecuali ingataku tentang kalian.”

>>deson<<

“Tidak.” Itu adalah ucapan Yeosin yang ia keluarkan saat Heechul meminta Sulli tinggal dirumahnya.

“Aku mohon Eomma…” Ucap Sulli bergetar.

“Aku bukan Eomma-mu.” Tukas Yeosin

“Apa kau tega meninggalkanku sendirian di panti asuhan. Bahkan aku sudah terlalu besar untuk diadopsi.” Ucap Sulli lirih, “Aku berjanji akan menuruti kemauanmu. Menjauhi laranganmu.”

Yeosin menghela nafasnya, “Aku tidak bisa.”

“Apa kau tega melihat anak perempuanmu di masukan kedalam panti asuhan? Apa kau tega melihat dia sendirian? Kau juga akan marah jika anak perempuanmu di masukan ke panti asuhan oleh orang lain, ketika dia kehilangan ingatannya.” Sulli berlutut di hadapan Yeosin, “Aku berjanji akan pergi jika aku ingat tentang orangtuaku. Sampai saat itu biarkan aku ada disampingmu.”

“Aku tidak bisa.” Ucap Yeosin, “Kau tidak bisa tinggal bersamaku.”

“Kenapa??? Karena kau juga sedang kabur dari ayahmu. Karena kau lebih mencintai kebebasan dari nyawamu sendiri. Karena kau benci karena ayahmu menjadi mentri pertahanan.”

Yeosin dan Heechul yang ada diruangan itu tersentak.

“Kau…”

“Aku anakmu tentu saja aku tau semua tentangmu.” Rutut Sulli, “Kau dan Appa di jodohkan saat umur 17 tahun dan aku tidak tau alasan kenapa kau meninggalkannya, Kau menikah dengan Appa lalu melahirkanku. Kau selalu iri melihat kedekatanku dengan Appa. Karena appa lebih sering memperhatikanku. Kau mencintai Appa dan aku. Aku selalu memberikan kue beras yang merupakan makanan kesukaanmu padaku. Kau yang mengajariku bagaimana cara seorang wanita mempertahankan diri. Kau yang…”

“Stoppp….” Yeosin menutup telinganya. Perutnya yang robek terasa berdenyut. Perih.

Heechul memandang Sulli tidak percaya, bagaimana gadis itu bisa mengetahui semua hal mengenai Yeosin. Bahkan sesuatu yang belum tentu terjadi.

“Sudah kukatakan aku bukan ibumu…”

“Tapi aku kenyataannya memang begitu…”

“MUNGKIN IBUMU MIRIP DENGANKU TAPI BUKAN BERARTI AKU ADALAH IBUMU. JADI HENTIKAN UCAPANMU ITU.”

“Yeosin-ssi…” ucap Heechul

Sulli menangis dan begitu juga dengan Yeosin. Yeosin masih menutup kedua telinganya tidak ingin mendengar perkataan Sulli yang lebih menyakitkan dari lukanya.

Yeosin menurunkan tangannya, “Bawa dia ke apartermenku.” Tanpa sekalipun melirik Sulli atau Heechul

Sulli tersenyum bahagia. Gadis itu mengelap airmatanya dengan punggung tangannya, “Gomawo, Eomma… Gomapta.”

“Jika kau menggungkit masalah ini lagi, aku tidak akan segan untuk mengusirmu dari tempatku.” Ancam Yeosin.

>>deson<<

Yeosin mendengus kesal saat ia melihat Heechul sebagai orang yang menjemputnya, bukan ayahnya. Ia merasa lebih baik jika tidak di jemput sama sekali dari pada di jemput oleh orang asing yang lebih mirip robot dari pada manusia. Bahkan Jiyong kekasihnya sendiri sibuk dengan karirnya dari pada menjenguk kekasihnya di rumah sakit.

Ia heran kenapa Pria itu selalu ada di setiap masalahnya. Dan yang paling dia benci adalah ia masih merasa pernah melihat pria itu sebelumnya. Entahlah mungkin karena terlalu sering melihat Sulli, ia menjadi seperti melihat Heechul dalam versi perempuan.

Heechul hanya mengucapkan hal-hal penting. Pria itu bahkan hanya duduk dari jauh saat Yeosin check up dan berjalan di depan Yeosin sambil membawakan barang-barang Yeosin.

Yeosin memperhatikan Pria itu dari belakang. Ia tidak bisa mengejarnya karena bekas jahitan di perutnya belum kering. Ia terlalu stres sehingga lukanya tidak kunjung sembuh.

Heechul berhenti dilobi sambil menunggu vallet parking mengambilkan mobilnya. Yeosin berdiri disebelah Heechul sambil memengan perutnya. Ia menyesal kenapa tadi ia menolak naik kursi roda. Sekarang lukanya terasa berdenyut.

“Nona bisa kau mengambilkan botol susu itu?” tanya perempuan yang berdiri di samping Yeosin, ia menunjuk botol susu yang menggelinding dibawah kaki Yeosin.

Yeosin menggangguk, ia hendak berjongkok ketika sebuah tangan menghentikannya. Heechul meraih botol susu itu lalu menyerahkannya pada Yeosin tanpa mengucapkan sepatah katapun.

“Ige…” Yeosin menyerahkan botol itu pada ibu muda disampingnya. Ia tersenyum pada bayi yang di gendong ibu tersebut, “kyeopta.” Puji Yeosin.

Ibu muda itu tersenyum sambil menatap Yeosin, “Apa kau juga habis melahirkan?” tanya ibu itu saat melihat Yeosin terus memengang perutnya.

“Hah??”

“Dimana anakmu?” tanyanya saat melihat Yeosin mau pun pria di sebelahnya –yang tadi mengambil botol susu anaknya tidak membawa bayi, “Apa dia belum di perbolehkan pulang?” tanya ibu itu saat melihat ekspresi wajah kaget Heechul.

“Kau dan suamimu pasti sangat sedih.” Ucap ibu itu dijawab oleh tatapan bingung Yeosin, “Semoga anakmu lekas sembuh.”

Yeosin mau membuka mulutnya ketika mobil Heechul tiba. Heechul langsung memasukan barang-barang Yeosin kedalam bagasi kemudian memapah Yeosin kedalam mobil.

Yeosin tersenyum membayangkan wajah polos ibu muda itu. Bagaimana mungkin ibu itu bisa menyangkanya habis melahirkan. Mungkin karena jahitan diperutnya yang terlihat ketara dan dia terus memenggang perutanya. Ia merasa perutnya sakit saat menahan tawanya.

“Kenapa kau tertawa ada yang lucu?” ucap Heechul yang heran melihat Yeosin tertawa sendiri.

“Aniii… aku masih mengingat ibu tadi yang mengira bahwa aku habis melahirkan.” Ucap Yeosin diselingi tawa.

“Kau memang terlihat habis melahirkan?”

Yeosin menoleh dan menatap Heechul tajam, “maksudmu??”

Heechul menoleh ke Yeosin sesaat, “kau tampak cantik saat kaget seperti itu.”

Yeosin mencibir, “leluconmu sangat aneh Mr Kim.”

“Kau harus terbiasa denganku. Karena aku yang akan menemanimu selama beberapa hari kedepan.”

“Apa???”

“Kau masih ingat kau sudah setuju untuk berkerja padaku dan kau masih harus menyelesaikan beberapa intrograsi atas penculikanmu itu dan Aku dihukum oleh ayahmu karena membuatmu terluka dan sebagai hukumannya aku harus menjagamu.”

Yeosin mengerutkan keningnya, “Andwae… aku bukan anak kecil dan kau bukan pengawalku. Aku tidak ingin dikawal oleh siapapun.”

Heechul menghentikan mobilnya. Ia menatap Yeosin lekat-lekat. Ia tau jalan yang di tempuhnya saat ini jauh lebih sulit dari pada sebelumnya. Bagaimana jika gadis itu ingat kejadian 4 tahun yang lalu.

“Kita sudah sampai nona.”

Yeosin mendelik. Ia membuka pintu lalu turun sendiri. Ia berjalan tidak peduli dengan teriakan Heechul di belakangnya. Ia setengah berlari untuk menghindari Heechul. ia tidak ingin melihat pria itu lagi.

“Pelankan jalanmu atau jahitanmu akan lepas.” Ancam Heechul sambil menarik tangan Yeosin agar gadis itu berhenti, “diam disini.”

“Kau bukan bodyguardku.” Tukas Yeosin

“Terserah… tapi jika kau berlari lukamu kembali menganga. Kau boleh berlari jika lukamu sudah sembuh.”

Yeosin menatap Heechul kesal. Pria itu benar lukanya berdenyut saat ia berjalan cepat tadi.

Heechul kembali ke mobilnya kemudian membawa barang-barang Yeosin. Ia lalu berjalan disamping Yeosin yang berjalan lambat. Yeosin menatap tangga dihadapannya. Apartermennya hanya tiga lantai dan ia menempati lantai 2. Tidak ada lift karena itu hanya apartermen kecil untuk mahasiswa.

Yeosin memandang tangga-tangga itu dengan ngeri. Lukanya semakin terasa sakit.

“Aisshhh…” Heechul mendecak. Ia menyelendangkan tas yang dibawa kemudian menggangkat tubuh Yeosin. Yeosin kaget saat Heechul tiba-tiba menggedongnya. Ia tidak bisa meronta karena perutnya terasa sakit.

Yeosin tidak bisa memberontak. Sakit di perutnya semakin menjadi. Ia meremas kemeja Heechul untuk menahan sakit.

Seohyun membuka pintu dan kaget melihat Yeosin di bopong oleh Heechul.

“Eomma~” teriak Sulli yang menghampiri Heechul, “kenapa dia??”

“Dimana kamarnya?” Jawab Heechul

Seohyun langsung menunjuk kamar di sebelah kanan kamar mandi. Heechul langsung membawa Yeosin kedalam kamarnya lalu membuka bajunya. Benar prediksi Heechul, luka Yeosin terbuka sedikit. Gadis itu seharusnya masih dirumah sakit, tapi keras kepalanya dia meminta keluar dari rumah sakit.

“Kenapa dia???” tanya Seohyun penasaran.

“Bisa kau ambilkan alhokol?” perintah Heechul

Seohyun menggagguk saat melihat luka Yeosin. Ia kemudian segera menggambilkan alkohol dan handuk bersih.

Heechul bergidik saat melihat luka Yeosin. Ia benci darah. Ia lalu mengompres luka Yeosin dan memberikannya obat penahan rasa sakit. Yeosin tertidur beberapa saat setelah meminum obatnya.

Heechul mengamati gadis dihadapannya, gadis itu tertidur dengan pulas. Itu pasti pengaruh obat. Heechul membelai wajah gadis itu perlahan. gadis itu terlihat manis ketika sedang tidur.

Ia melirik saat tidak ada orang lain disana. Ia merogoh sakunya kemudian memasang beberapa penyadap di kamar Yeosin.

“Aku tidak tau apa yang di pertaruhkan ayahmu disini, tapi kita sama-sama dalam masalah yang besar pandora kecil.” Ucap Heechul kemudian meninggalakan Yeosin yang terlelap.

>>deson<<

Heechul menatap lurus keluar jendela. Kopi yang sedari tadi di genggamnya sudah mendingin.

“Hyung kau tidak makan siang?” Kibum membuat Heechul menoleh

“Aku tidak lapar.”

“Apa kau sudah berbaikan dengan Sooyeon??? Dia terus menanyakanmu, kenapa kau kemarin tidak masuk kantor seharian. Kelihatannya dia menyukaimu”

Heechul membalikan badannya, lalu menyunggingkan senyum separuhnya, “aku tidak tertarik dengan gadis seperti itu.”

“Apa kau masih memikirkan tunanganmu itu?”

Heechul menatap Kibum heran.

“Ayolah Hyung… itu bukan rahasia umum lagi di KNI. Kami sudah tau. Cinta segitiga antara Kim Heechul, Song Joongki dan Putri mentri pertahanan.”

Heechul tersenyum miris.

“Kau masih mencintai tunanganmu itu???” Heechul tidak menjawab, “Kalian bahkan belum pernah berkencan sekalipun.”

“Sudahlah Bum… kita sedang di kantor…”

“Hyung… dia tidak memilih Joongki dan Kau itu artinya kau bisa membuat lembaran baru dengannya.”

Heechul menarik nafasnya, “bahkan gadis itu tidak ingatku sama sekali.”

>>deson<<

“Eomma~~” Sulli menyembulkan kepalanya di balik pintu kamar Yeosin, “bolehkah aku tidur disini. Diluar dingin.”

Apartermen itu hanya mempunyai satu kamar dan sudah di tempati oleh Yeosin dan Seohyun. Sulli sendiri tidak menolak untuk tidur diluar.

Yeosin menatap kasur kosong di sebelahnya. Seohyun sedang pulang ke Incheon. Udara semakin dingin dan Sulli pasti kedinginan diluar.

“Kemarilah…” Yeosin menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Tanpa basa-basi lagi Sulli langsung duduk disamping Yeosin. Gadis manarik selimutnya kemudian memandang Yeosin.

“Eomma…” panggil Sulli membuat Yeosin menoleh, “Appa bilang saat usia 17 tahun Eomma mirip denganku. Apa Itu benar???”

“Aku bukan Eommamu…” cibir Yeosin, “Cepat tidur.” Yeosin kemudian mematikan lampu kamarnya.

Sulli memandang Yeosin yang sudah memejamkan matanya, “Eomma kau cantik. Bahkan sampai kau tua pun kau tetap cantik. Pantas saja Appa begitu mempertahanmu.”

“Kata Appa, dulu Eomma sangat manja pada Haraboji. Tapi setelah Eomma di tunangkan dengan Appa, Eomma berubah menjadi gadis dewasa. Apa nanti aku bisa menjadi gadis dewasa??? Eomma ada yang aku bingungkan…”

Sulli menatap Yeosin yang sudah memejamkan matanya.

“Eomma bilang Eomma ditunangkan dengan appa saat berusia 17 tahun. Tapi kenapa kau dan Appa terlihat seperti tidak saling mengenal. Apa semua yang kau katakan itu bohong. Eomma apa kau tidak bisa melihat tatapan Appa??? Aku ingat bagaimana cara Appa menatapmu, aku selalu iri saat Appa menatapmu. Aku juga ingin memiliki suami sama seperti Appa.”

“Eomma katakan padaku kenapa kau tidak bertunangan dengan Appa??? Kenapa kau bersikap seolah tidak saling mengenal.”

Yeosin merasa nafasnya terhenti. Ia membuka matanya perlahan dan melihat Sulli sudah tertidur. Yeosin menatap anak itu dengan seksama.

Tunangan???

-Flashback-

“Bagaimana dia??? Apa kau menyukainya??” Tanya Yonghoon pada putri semata wayangnya.

Yeosin menggangguk, “Dia baik. Kupikir dia orangnya monoton dan workholic ternyata dia cukup menyenangkan dan tampan.” Ucap Yeosin sambil tersipu malu.

“Kau menerima ini bukan karena kau ingin terlepas dariku kan?”

Yeosin menggeleng, “Aku menyukainya, bukan karena dia tampan. Tapi karena dia selalu membuatku nyaman… meski dia hanya membuatkan sepucuk surat padaku. Tapi aku menyukainya.”

“Baiklah jika begitu… pertunanganmu akan dilaksanakan dalam waktu dekat.”

Yeosin memeluk Appanya dengan erat, “Terimakasih Appa… terimakasih sudah memberikan bodyguard yang sangat sempurna.”

Yonghoon mencapit hidung putrinya itu, “Ya kau itu… dia calon suamimu bukan bodyguardmu.”

“Tapi dia akan menjagaku sampai seumur hidupku.”

——————————————–

“Oppa~~~~” Yeosin menghampiri seorang pria lalu menggandengnya dengan mesra.

“Sayang kenapa kau menggandenga Joongki… harusnya kau menggandenga tangan Heechul.” ucap Ibunya lembut

Yeosin mengerutkan keningnya, “Bukankah ini Heechul Oppa???”

“Bukan dia Song Joongki, Treeine di KNI, dia murid Heechul.” ucap ayahnya “Heechul berdiri di sebelahnya.”

Yeosin mengalihkan tatapannya. Kedua pria itu saling bertukar pandang. Mereka sama-sama seperti maling yang ketahuan mencuri.

“Siapa diantara kalian yang bernama Heechul???” Pria kurus berambut agak panjang itu menggangkat tangannya. Pria bahkan tidak berani membalas menatap Yeosin.

“Siapa calon tunanganku???” Pria yang sama mengacungkan tangannya.

Yeosin merasakan wajahnya memerah marah.

“Siapa yang selama ini berkencan denganku?” pria yang bernama Joongki itu mengacungkan tangannya.

Yeosin memalingkan wajahnya. Sakit. Kedua pria itu membohonginya. Ia berusaha untuk berkencan dan mencintai pria yang dikencaninya tapi akhirnya ia harus di tunangkan dengan pria lain.

Dan semua itu terbongkar dua jam sebelum acara tukar cincin itu berlangsung. Brengsek.

—————————————

“Aku akan memutuskan pertunangan ini. Bagiku pertunangan ini tidak pernah terjadi.” Ucap Yeosin.

“Tapi kau sudah bertunangan di dengannya.”

“Aku rela melakukannya karena aku tidak ingin membuatmu malu…” Yeosin menatap Ayah dan tunangannya dengan tatapan nanar, “Kau tidak tau sakitnya aku saat ia menyematkan cincin ini di jariku.” Yeosin melepaskan cincinnya dan menaruhnya di meja.

“Yeosin-ah tapi kau sudah bersedia untuk dijaga olehnya.”

Yeosin menatap ayahnya.

“Jika kau khawatir aku akan terluka karena kau akan menjabat sebagai mentri pertahanan.” Yeosin menghapus air matanya, “Biarkan aku melepas identitasku sebagai putrimu.”

Yeosin tidak mendengarkan teriakan ibunya yang memanggilnya kembali. Ia terus berjalan dan tidak pernah menunjukan wajahnya ke depan orang tuanya.

-FlashbackEnd-

Yeosin mengutuki dirinya sendiri. Bagaimana ia bisa melupakan wajah pria itu. pantas saja ia merasa familiar dengan wajah itu. Hari itu adalah pertama kali ia melihat wajah Heechul. Seharusnya ia tidak melupakan wajah, pria pembohong itu.

Kim Heechul. Kenapa harus Kim Heechul? ada berapa nama Kim Heechul di dunia ini tapi kenapa harus dia.

Yeosin mengepalkan tangannya. Air matanya menetes membasahi pipinya.

Apa pria itu tidak puas dengan mempermainkan perasaannya empat tahun yang lalu. Kenapa pria itu datang lagi padanya.

Apa yang sebenarnya diinginkan pria itu darinya.

>>deson<<

Heechul mengerjapkan matanya yakin bahwa ia baru saja melihat bayangan hitam lewat di celah pintunya. Heechul mengendap perlahan mendekati pintu ia membuka pintu perlahan dan melihat lampu apartermen di depannya menyala.

Heechul mengerutkan keningnya merasa aneh. Bukankah Hankyung tetangganya baru pindah ke China beberapa minggu yang lalu.

Heechul memandang sesaat pintu apartermen itu. Ia lalu memutuskan untuk kembali meneruskan pekerjaannya.

“Kau sudah membuktikan bahwa kau tidak serius denganku. Kau lebih memilih pekerjaanmu dari pada aku. Itu sudah cukup bagiku.”

Entah kenapa ucapan Yeosin terngiang di kepalanya. Ia mengeluarkan alat navigasi Yeosin. Gadis itu sedang berada di apartermennya.

Heechul membuka sebuah folder dalam alat itu. Disana ada foto Yeosin dari bayi sampai dewasa. Saat gadis itu tersenyum, saat gadis itu memainkan piano bahkan saat gadis itu sedang melamun.

Heechul kemudian mengambil sebuah kotak dengan dua speaker di sampingnya. Ia menyalakan tombol on.

“Eomma~~ bolehkah aku tidur disini. Diluar dingin.” Heechul tersenyum saat mendengar suara Sulli dengan jelas

“Kemarilah…”

“Eomma… Appa bilang saat usia 17 tahun Eomma mirip denganku. Apa Itu benar???”

Aku bukan Eommamu…Cepat tidur.”

Hening…

Heechul menahan nafasnya untuk beberapa saat. Apa mereka sudah tertidur??

“Eomma kau cantik. Bahkan sampai kau tua pun kau tetap cantik. Pantas saja Appa begitu mempertahanmu.” Heechul hampir mematikan radionya saat ia mendengar suara Sulli

“Kata Appa, dulu Eomma sangat manja pada Haraboji. Tapi setelah Eomma di tunanggan dengan Appa, Eomma berubah menjadi gadis dewasa. Apa nanti aku bisa menjadi gadis dewasa??? Eomma ada yang aku bingungkan…”

Heechul membeku.

“Eomma bilang Eomma ditunangkan dengan appa saat berusia 17 tahun. Tapi kenapa kau dan Appa terlihat seperti tidak saling mengenal. Apa semua yang kau katakan itu bohong. Eomma apa kau tidak bisa melihat tatapan Appa??? Aku ingat bagaimana cara Appa menatapmu, aku selalu iri saat Appa menatapmu. Aku juga ingin memiliki suami sama seperti Appa.”

“Eomma katakan padaku kenapa kau tidak bertunangan dengan Appa??? Kenapa kau bersikap seolah tidak saling mengenal.”

Hening…

Tidak ada lagi suara setelah itu. Heechul merasakan tubuhnya menjadi kaku. Bahkan untuk bernafas saja ia tidak bisa.

Ketakutannya menjadi kenyataan. Yeosin akan mengingat tentang pertunangan itu dan… haruskah ia senang??? Bagaimana jika gadis itu semakin membencinya.

Heechul menarik nafasnya. Ia memilih untuk dilupakan gadis itu selamanya dari pada melihat tatapan benci gadis itu padanya.

Siapa Sulli sebenarnya… kenapa gadis itu tau banyak rahasianya dan Yeosin.

 

TBC…

Harusnya FF ini di post tiap hari senin tapi karena kemaren ada Ujian Kompre yang bikin cape… gimana ga cape Delapan matakuliah di ujianin dalam hari yang sama… dan lima matakuliah inti yang bukunya bisa bikin orang gila waras cuma dikasih waktu tiga jam… mencret-mencret dah hhhh…

hari ini pengumunannya… semuanya doain ya biar ga da remedial… aku males yang namanya remed… tapi klo ga lulus ntar aku ga bisa PLK dong heheheeee….

Thanks for Support me alot… meskipun udh di akhir kuliah tapi tetep masih bisa ngetik hehheee… ^^

Previous Post
Leave a comment

36 Comments

  1. @BellaBilu

     /  February 7, 2012

    Ouuh , hari senin di postnya . 2hari sekali aku ngeceknya , ceritanya makin kereeeeen . udah ga bingung lagi , udah kebuka semua rahasianya . sampai jumpa minggu depan ! 😀

    Like

    Reply
  2. waaah… makin seru!!
    semangat eonnie buat ujianny!!!

    Like

    Reply
  3. vanny

     /  February 7, 2012

    mangut2..
    geto toh kisah yeosin en icul.
    icul salah jg seh,lbh mentingin kerjaan drpd jodoh hahaha

    ga sabar nunggu kejutan berikutnya hehehe

    Like

    Reply
  4. tantikyuhee

     /  February 7, 2012

    titip jejak dlu teh~

    Like

    Reply
  5. tantikyuhee

     /  February 7, 2012

    titip jejak dlu teh~ hehe

    Like

    Reply
    • tantikyuhee

       /  February 8, 2012

      makin seruuu…
      Oh jd hee sama yeosin udh tuangan dlunya. Brarti ingatan yeosin parah bgt y smp gk inget *plaaaakkk
      Gk bisa koment panjang eon. Mianhae..
      But… Daebak?

      Like

      Reply
  6. hansungind(parkhyunchan)

     /  February 7, 2012

    mkin kren ceritanyaaaaa,,,
    lagi ujian msih bisa ngetik ya,,kereeeennnnn,,,
    tu isi kertasnya ntar jdi tulisan nma kim heechul semua lagi,,
    pnsaran ama klanjutan hub yeonim
    pnsaran juga ama ttangga apartemen heenim,,
    jgn2 itu namhee,,,*sotoy*

    mat ujian ya buat DESON,,,
    mudah2an nilai nya bgus biar ga remedi,,
    kalo nilai bgus mood pasti bgus buat nulis ff,,kkkkkkkk
    sukses yaaaaaa,,,,
    smngat buat ujiannya
    semngat juga buat bkin ff nyaaa

    hwaitingggg*kasih semngat pke nari hula2 breng heeppa*
    *heeppa lanjut nari gee,madonna,tell me,rokuko,sorry2,bonamana,mr simple*

    Like

    Reply
  7. abdulheenim~

     /  February 7, 2012

    annyeong~ ini baru dipost ya?? dan aku juga reader baru diblog ini hehe salam kenal~ .. uwow aku baru baca setengah ff2 ditempat chingu, dan kebanyakan cast utama nya si chulli. ckck karna bias pertama aku juga chulli, jadi JELAS, AKU SUKA BGT!! hahaha xD

    disini chulli uda menikah, uda punya anak kembar lgi, sesuatu yg ga pernah aku bisa bayangin kalo inget kelakuannya didpan kamera! tapi aku bener2 suka bgt sama karakter chulli “appa” disini, dia jadi appa yg kereeenn, chingu T.O.P.B.G.T~ 😀 buat ff pandora ini, aku ga sabar buat kelanjutannya! xD

    emmm ngomong2 aku ga tau nih mao manggil kamu gmana ==v , aku ’94line , kamu?

    Like

    Reply
  8. wah teteh ….mkin serru ja berasa nonton film dweh
    hehehehehhe
    asyik tebakan aku bener
    tuh khan bang ichul sih make nyuruh joongki oppa bwat gantiin dia
    coba pergi sendiri gak akan repot kya gini khan
    Huft… aku kira Yeosin pura” lupa ternyata gak inget beneran kug bisa???
    kasian Sulli terombang-ambing gto
    mudah-mudahan dengan adanya Sulli n Taemin hubungan Yeosin-Heechul bisa baik
    AMien
    Ayo semangat teteh lagi nyusun TA???
    semangat dweh moga lulus dengan nilai yang baik AMIEn…..
    jadi gak sabar nunggu senen
    hehehehheeh HWAITING TETEH !!!!!

    Like

    Reply
  9. utit

     /  February 8, 2012

    huwa….akhirnya tabir mulai terkuak.
    Yeosin ngeyel bener udah tahu lukanya belum sembuh tp ngotot minta pulang.
    Ho..ho…ada adegan romantis dibalik kesakitan yeosin.
    Semangat buat kuliahnya,ditunggu karya selanjutnya.
    Deson hwaiting !!!

    Like

    Reply
  10. blackthrone

     /  February 9, 2012

    pagi……..
    ternyata kemarin ne chan ujian, makanya ga da yg baru
    tiap hari tak buka, eh pas ada yg baru terlambat tahunya gara2 banyak tugas
    kalo kuliah tu ujian langsung maraton, ya?
    Ngeri……
    HWAITING buat ujian

    Like

    Reply
    • Klo ujian biasa satu hri satu mata kuliah… tapi klo ujiann kompre langsung sehari… malah jurusan lain ada yg 14 mata kuliah hehe

      Like

      Reply
  11. blackthrone

     /  February 9, 2012

    wah, tadi baru mau ngomen gurunya dah dateng
    ternyato dugaanku hampir betul, kalo dulu heechul ma yeosin ada hubungan
    jadi yg salah tu heechul ato yeosin ato dua2nya?
    ck ck, hee sampe masang alat penyadap,
    kalo yeosin inget ttg heechul, terus mau ngapain?
    kan dah lama, bisa diulang lagi ga, hubungannya?
    yg tinggal di deket heechul tu namhee, bukan?
    lho, kok jadi pertanyaan semua
    bye, ne chan

    belajar belajar belajar buat uan

    Like

    Reply
  12. gallagher girl

     /  February 9, 2012

    oooh… ngepostnya tiap senin malem
    pantas terakhir aku ngintip nie rumah senin siang masih kosong
    okey, kalo gitu aku jadi tau kapan saat tepat buat berkunjung kesini ^^
    okey…sekarang waktunya ngoment
    woah…
    ternyata perkiraanku bener
    tentang hubungan yeosin ma hee di masa lalu
    baca nie cerita malah kepikiran novel spy yang aku suka, tentang sadap-menyadap ^_^
    tu yeosin nggak ingat pa karena emang nggak mau ingat ya?
    hohoho… saling suka karena surat, polos banget ya…
    hihihi…aku suka cara yeohee buat slalu dekat ma ‘omma dan appa’ nya
    cuma pertanyaanku, namhee -taemin- dapat uang buat hidup di sana dari siapa ya?
    pandora kecil? kotak pandora?
    dah, segitu dulu
    oh ya… slama ini ilang karna ujian tho?
    wah, moga nilainya bagus *amin*
    semangat ya!
    kita semua butuh semangat buat ngadepin ujian ^^

    Like

    Reply
    • Yeosin kan ingatannya buruk heheee…
      Darimana yah??? Nda kepikiran tuh hehee

      Like

      Reply
      • gallagher girl

         /  February 10, 2012

        masak bener2 gak ingat?
        cuma ngerasa pernah liat wajahnya heenim?
        loh…kok malah gak kepikiran? padahal aku kepikiran banget
        hm… “kami” mau buat pengakuan
        aku nyebut “kami” karna mang ada dua orang di sini
        di sini ada yang id nya “blackthrone” kan?
        dia ma aku saudaraan,
        lebih tepatnya kayak namhee ma yeohee,
        bedanya kami yeoja
        hehehe… ^^
        aaah…akhirnya ngaku juga, rasanya gak da beban
        kami mememutuskan buat ngaku sekarang, soalnya dia ngerasa gak enak
        ^_^

        Like

        Reply
        • Yeosin kan cuma ngeliat Heechul sekali… itu pun di pesta pertunangan mereka
          dan nama heechul di korea kan ga cuma satu dua… heheheee
          aku tau kok kalian deket… aku pikir kalian temen sebangku ternyata kembar toh…
          aku juga pernah melakukan hal yang kalian lakukan slow aja lagi… lagian kan g melaggar undang-undang

          Like

  13. semakin menarik…..

    next…………..^^

    Like

    Reply
  14. gallagher girl

     /  February 11, 2012

    hahaha… ^^
    eonni ato ne~chan pikir kami teman sebangku?!
    kok iso?
    kami bukan teman sebangku… meski sekelas =_=
    ya…kami kembar!
    sebenarnya aku belum pengin omong, tapi dia pengin ngomong sekarang, jadi ya gini…

    Like

    Reply
    • Karena kalian dtang k sni waktunya g jauh beda… dlm wktu yg sama.. sama2 dr jogja… mengomentari postingan yg sama hmmm… bahasa kalian mirip… jd aku pkirkalian temenan heheee

      Like

      Reply
      • gallagher girl

         /  February 11, 2012

        hwahahaha…
        diiiin *teriak* kita diperhatiin!
        kami kira eonnie gak sadar! ^_^
        aku malah nggak nyadar kalo bahasa kami mirip,
        dia malah ngomong kalo komentnya lebih pendek dari aku ^^
        hahaha… ^^

        Like

        Reply
  15. Teteh ;A;
    aku baca dari #1, iseng2 aja ternyata malah jadi sukaaaa..
    awalnya bingung, baca part 2 udah mulai ngerti~ xD
    ah, akyu syuka cerita yang beginiiaaan :3

    Like

    Reply
  16. Oh , jadi ternyata dulu heechul sama yeosin di jodohin .
    Tp bisa lupa gitu ya sama heechul hehe

    namhee jarang muncul ya ? Mungkin nanti hehe .
    Aku selalu nyaman baca karya2 mu thor , baca nya gak bikin capek & pusing . Malah bikin ketagihan . Daebak! ^^

    Like

    Reply

Leave a comment