CoffeeMilk: He Has Girlfriend

“Untuk apa bicara jika hanya dengan melihat matamu saja aku bisa mengerti seluruh isi hatimu.”

Yeosin mengaduk-aduk jus Strawberrinya tanpa minat. Sudah setengah jam ia menunggu Chaesun. Jika bukan karena gadis itu sahabatnya mungkin ia sudah meningalkan gadis itu.

Hufttt…

Entah sudah keberapa kali Yeosin menghembuskan nafas seperti itu. Yeosin mengutuki dirinya sendiri. Ia merasa seperti hidup dijaman batu. Tanpa ponsel yang selama ini selalu ada untuk berkomunikasi.

Mungkin jika ponselnya hidup sekarang dia tidak akan bosan dan mulai browsing tentang kekasihnya.

Ngomong-ngomong soal kekasihnya. Sudah tiga hari ini mereka tidak bertemu. Biasanya saat dia pergi Sushow, Yeosin selalu sedia duapuluhempatjam didepan laptopnya atau dengan ponselnya meski nya untuk melihat kekasihnya itu tidak melirik cowok dan cewek lain.

Hufttt… Yeosin menghembuskan nafasnya lagi.

Tanpa ponsel dan laptop – seperti yang kita ketahui laptop Yeosin sedang dirawat di rumahsakit karena ternak virusnya – Ia seperti hidup di jaman purba. Ia hanya dihadapkan dengan buku tebal dengan sosok botak berkacamata sebagai penulisnya. Sama sekali tidak tau perkembangan jaman dan tidak bisa melihat kekasihnya.

Tiga hari tanpa melihat sedikitpun. Hufttt… ia merutuki dirinya karena tidak mempunyai foto bersama kekasihnya itu, padahal semua orang mempunyai fotonya.

“Aishh… kau membuatku gila.” Yeosin mengacak-acak rambutnya frustasi.

Yeosin memejamkan matanya mencoba mengingat senyum kekasihnya itu. Ia gagal. Yang terbayang hanya sentakan galak dari kekasihnya itu. Yeosin mencibir, sentakan itu memang selalu membuat hatinya kecut tapi sekarang semuanya hampa. Ia seolah mimpi, semua sentakan itu terasa hanya angin lalu yang terbayang adalah cara kekasihnya yang tidak perhatiaan itu menyapanya.

Ia merindukan sentakan sayang itu. Merindukan?

“Tidak aku tidak merindukannya, bisa besar kepala jika dia tau aku merindukannya.” Rutuk Yeosin lalu menyedot jusnya yang mulai mencair.

“Kudengar sendiri jika Heechul Oppa sudah pacar.”

Telinga Yeosin memang selalu sensitif jika ada seseorang yang menyebutkan kata HEECHUL, meski orang tersebut berjarak jauh, Yeosin tetap bisa mendengar.

“Bukan Heechul Super Junior mungkin?” Yeosin menoleh ke sekerumunan anak sekolah menengah yang sedang bergosip tak jauh dari tempatnya duduk.

“YA~ kau pikir siapa lagi yang menjadi DJ Youngstreet jika bukan Heechul Super Junior.”

“Apa kau yakin?”

Yeosin menajamkan pendengarannya. Ulah apalagi yang kekasihnya buat hingga membuat anak sekolah heboh.

“aku dapat skripnya. Ia dia hanya bilang akan menunjukan otot perutnya untuk kekasihnya.” Salah seorang dari mereka mencoba browsing dari ponselnya.

“coba baca di bawahnya, bahwa dia bilang akan menelepon kekasihnya. Itu berati dia punya kekasih.”

Yeosin tercekat mendengar perkataan anak sekolah itu.

Apa kekasihnya sudah gila? Siapa yang dia maksud dengan kekasih. Siapa yang dia telepon. Yeosin sadar benar jika dia sekarang tidak punya ponsel. Tidak ada ponsel berarti Heechul tidak meneleponnya.

Airmata Yeosin mulai menggenang. Ia ingin menangis.

Ia merutuki dirinya bodoh. Kenapa ia harus membanting ponselnya itu. Benda yang sangat penting untuk pasangan super sibuk seperti mereka.

Yeosin mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan tempat itu. Ia sudah tidak peduli lagi jika nanti Chaesun akan menyerocos.

__________d_e_s_o_n__________

Heechul membawa jinjingan sambil terus memamerkan senyumnya. Di sela Sushow nya kemarin dia sempat berbelanja sedikit oleh-oleh.

Sedikit? Ralat. Bagi Leeteuk itu sudah amat sangat banyak dan bagi Eunhyuk itu adalah pemborosan.

Tapi Heechul tidak peduli dengan perkataan orang lain. Ia hanya ingin melihat sebuah senyum mengembang diwajah kekasihnya. Ia sudah teramat amat merindukan kekasihnya.

Rindu?

Heechul menggeleng. Dia tidak merindukan gadis cengeng, ceroboh, keras kepala dan bodoh sepertinya itu.

*kalo u gak kangen ama dia. Kenapa u bawa oleh-oleh buat dia. BABO*

Heechul menadang boneka sapi yang menyembul didalam jinjingannya. Heechul tersenyum saat dia ingat Yeosin menangis di hadapannya karena IPnya hancur. Ia mengilang beberapa hari sebelum pembagian IP, membuatnya khawatir setengah mati.

Dia seperti sapi. Apalagi jika mendengar cerita Chaesun bila gadis itu sedang tidur. Seperti sapi.

Gadis yang sangat menyukai sapi.

“Apakah dia menyukai sapi melebihi rasa sukanya padaku?” Heechul menadang boneka sapi innocent itu, “Aishhh harusnya aku membelikan boneka LADY HEEHEE, bukan boneka sapi.” Heechul memasukan boneka sapinya ke dalam jinjingan.

Heechul mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru bandara.

Chaesun dan Sanni langsung menyerbu pasangan mereka. Mereka berlagak seperti staff SM saat di luar tapi jika sudah dalam mobil hilang semua akting mereka dan mulai lah drama percintaan.

Heechul menyapu pandangannya sekali lagi. Mencari sosok yang selalu menguji kesabarannya. Tapi sosok itu tidak ada.

“Chaesun dimana dia?”

“dia siapa?” ucap Chaesun pura-pura tidak tau

“Aishhh kau ini dia itu… dia, makhluk paling menyebalkan.” Ucap Heechul asal.

“aku tidak mengerti.” Chaesun cuek.

“Sudah Honey, jangan memulai keributan. Beritahu saja dimana Yeosin.” Ucap Donghae saat Heechul ingin menyemprot Chaesun lebih dalam.

“Aku tidak tau. Tadi kami janjian di café biasa tapi dia meninggalkanku. Kukira dia kesini duluan.”

“dia pergi kesini sendirian? Aigooo~~ kau kan tau dia itu tidak pernah tau jalan dan hobby tersesat.” Heechul mulai mencak-mencak.

“Aku tidak tau Oppa, sudah ku bilang dia meninggalkanku.”

“kenapa dia bisa meninggalkanmu.”

“Aku tadi masih ada kuliah.”

Heechul hendak membuka mulutnya ketika Leeteuk melerainya, “ini tempat umum, jangan sampai ada orang yang curiga pada kalian.”

Heechul menatap Chaesun kesal. Lalu pergi dari hadapan member lainnya.

“kau mencari mati Honey.” Bisik Donghae pelan.

“Yah, untung Yeosin itu sahabat baikku. Jika tidak sudah ku makan dia hidup-hidup.” Gerutu Chaesun

“Aigoo~~~ kau kalau marah menyeramkan.”

“cih, kau ini Oppa, menyebalkan.”

“coba kalau kau marah jika cemburu padaku. Mungkin aku akan menjadi orang yang paling bahagia didunia.”

Wajah Chaesun memerah, “gombal.”

__________d_e_s_o_n__________

Heechul menatap layar ponselnya. Ia sudah menghubungi apartermen Yeosin berkali-kali, namun tidak ada jawaban. Ia juga sudah menelepon ponsel Yeosin. Juga tidak ada aktif. Yaiyalah gak aktif hapenya aja Ora Ono, piye tok Mas?

Heechul membuka akun-akunnya mulai dari Twitter, Facebook, Cyword, Me2day, Friendster, wordpress (?) mencoba mencari jejak kekasihnya namun seperti yang ia lihat. Kekasihnya sudah satu minggu tidak menunjukan eksistansinya. Biasanya dia sangat menjaga eksistansinya.

Heechul memandang boneka sapi yang ia beli di Jepang. Sapi itu menyengirkan giginya yang besar. Ia menyelendangkan sebuah tas berwarna merah. Ia memakai lonceng di lehernya. Tubuhnya yang buntal memang enak untuk dipeluk.

“Kau mengingatkanku padanya.” Ucap Heechul pada boneka sapinya “apa jika dia melihatmu dia akan mengingatku? Sepertinya tidak, dia kan bodoh.”

Heechul mengambil kertas kemudian menulis sesuatu. Ia kemudian melipat kertas itu lalu memasukkannya kedalam tas kecil si sapi.

“Aku titip dia. Kau jaga dia dengan baik saat aku tidak didekatnya, arasoo?” Heechul menganggukan kepala sapi, “good job.”

Heechul kemudian memasukan boneka sapi itu kedalam kotak lalu membungkusnya dengan rapi. Heechul mengambil kunci mobilnya lalu pergi.

__________d_e_s_o_n__________

Malam. Ini sudah larut tengah malam. Yeosin memang ada kuliah malam dan setelah itu ia menyibukan diri dengan membantu ketua club mading mendesign beberapa bagian mading.

Ia tidak ingin pulang. Jika ia dirumah pasti ia akan teringat Heechul dan jika ia ingat Heechul, ia akan mengingat perselingkuhan Heechul.

Selain itu ia juga ingin menambah uang sakunya untuk membeli ponsel. Ia tidak ingin terus-terusan menjadi orang bodoh tanpa ponsel.

Yeosin sedang berjalan gontai ketika pandangannya tertuju pada sebuah mobil audi hitam terparkir di depan apartemennya.

Pintu samping mobil itu terbuka ketika Yeosin menghampiri mobil itu.

“Masuk!” Yeosin tau siapa pemilik suara itu. Ia belum tuli sehingga tidak mengenali suara itu.

Yeosin melangkah masuk dengan enggan.

“ada apa? Katakan dengan cepat. Ini sudah malam aku harus masuk.”

“Ya~ begitukah sikapmu pada kekasihmu? Aku sudah menunggumu lama disini. sampai mau mati kedinginan. Jika bukan kau sudah ku tinggal pergi.”

Yeosin menatap Heechul tajam, “aku tidak merasa punya janji denganmu. Untuk apa kau menungguku.”

Heechul berbelak mendengar pernyataan Yeosin, “kau benar-benar membuatku muak Han Yeosin.”

“baguslah jika kau sadar.” Yeosin mengalihkan pandangannya dari Heechul.

Heechul memandang Yeosin dengan tatapan heran dan marah, “apa yang salah dengan otakmu? Apa kau benar-benar sudah gila?”

“aku gila jika terus bersamamu?” Yeosin keluar dari mobil Heechul lalu membanting pintunya dengan keras.

Air matanya jatuh menetesi blazzer yang ia pakai. Ia tidak akan kuat menahan airmata. Ia tidak ingin menangis di depan Heechul.

__________d_e_s_o_n__________

Heechul melihat punggung Yeosin yang semakin menjauh. Ia tahu gadis itu menahan tangis saat bersamanya. Ia tahu gadis itu kini sekarang sedang menangis. Tapi tidak tau alasan mengapa gadis itu menangis.

“Apa berada disisiku begitu menyakitkan, Han Yeosin?” lirih Heechul

Heechul mengambil bungkusan di bangku belakang beserta lili putih bunga kesukaan Yeosin. Ia berjalan di belakang Yeosin. Hatinya kalut. Ia takut Yeosin tidak sanggup berjalan dan sampai ke rumah dengan selamat.

Heechul tersenyum lega saat melihat Yeosin masuk kerumahnya dengan selamat.

Heechul berdiri di depan pintu. Ia tidak berani masuk. Ia masih tau aturan jam tamu dan ia sadar jika seorang pria tidak baik berada didalam satu ruangan dengan wanita tanpa ada siapa-siapa.

Heechul menghela nafasnya. Ia kemudian menaruh kadonya didepan pintu Yeosin.

“selamat malam.” Ucapnya sebelum pergi.

__________d_e_s_o_n__________

Yeosin membuka matanya berat. Semalam ia tidak bisa tidur. Bagaimana mau tidur jika Heechul terus menerus masuk kepikirannya. Heechul bahkan tidak membentaknya atau memakinya, pria bahakan tidak mengerjarnya.

Apa dia sudah tidak mencintaiku lagi?

Pertanyaan itu masuk kedalam pikiran Yeosin.

Sudah ada wanita lain yang lebih pantas untukmu huh?

Yeosin mengerutu tidak jelas.

“Nona, ada surat untukmu?” Bibi Jung menyembulkan kepalanya.

Yeosin ingat. Hari ini bibi Jung bertugas membersikan apartermennya. Seminggu dua kali. Yeosin memang tidak pernah peduli tentang kebersihan apartermennya karena ia hanya ada di apartermennya untuk tidur sisanya dia habiskan diluar. Tapi Eommanya selalu bersikeras untuk menyuruh bibi Jung beres-beres.

“Simpan saja di meja, itu pasti dari Appa.” Ucap Yeosin cuek.

“lalu paketnya?”

“simpan juga nanti jika ada waktu aku akan lihat.”

Bibi Jung mengangguk lalu membawa surat-surat ke dalam kamar Yeosin dan menaruhnya di meja.

Yeosin memoles bedak tipis ke wajahnya. Dipandangi wajah sendunya itu. Ia mencoba membuat seulas senyum tapi tidak bisa. Wajahnya malah semain aneh.

Setelah selesai berdandan Yeosin keluar. Jadwalnya hari ini adalah keperpustakan nasional. Sesuatu yang paling dihindarkannya selama ia hidup. Tapi entah kenapa hari ini ia ingin pergi ketempat mematikan itu.

Sebuah tangan menyergapnya saat ia keluar dari gedung apartermennya. Yeosin tau siapa pemilik tangan itu. Ia dapat merasakan tangan halus dan kekar itu di tambah bau parfum yang sangat di kenalnya.

“Ayo kita berkencan.” Yeosin menoleh. Ia merasa ada yang salah dengan pendengarannya.

Pria itu menarik Yeosin kedalam mobilnya lalu menjalankan mobilnya dengan cepat.

Yeosin menganga saat melihat Lotte World dihadapan matanya.

Pria ini pasti sudah gila.

Ia hanya menggunakan hoodie dan masker. Bagaimana jika fansnya tau, ia pasti bisa habis.

Pria itu mengandeng tangan Yeosin. Yeosin terperanggah saat pria itu menarik tangannya. Satu hal yang sangat dilakukan pria itu.

Mereka mengikuti semua wahana permainan tanpa kecuali. Mereka seperti orang pacaran pada umumnya saling bertatapan dan berpegangan tangan, hanya saja bereka tidak saling berbicara. Untuk apa bicara jika lewat tatapan saja mereka sudah saling mencurahkan isi hati.

Mata Yeosin kemudia tertarik pada sebuah permainan. Permainan tembak sasaran denga hadiah utama sebuah ponsel berwarna hitam. Ponsel biasa saja tidak sebanding dengan Samsung Tab yang dibantingnya dulu.

“Jangan melakukan hal yang tidak berguna. Aku bisa membelikanmu jauh lebih dari itu.” untuk pertama kalinya setelah berputar-putar Lotte World pria itu anggkat bicara.

“dan kau ingin aku membantingnya seperti dulu?”

Pria itu mengernyitkan keningnya.

“Heechul-ssi, aku ingin sesuatu yang aku dapat dengan keringatku sendiri. Hingga kau tidak sanggup untuk merusaknya.”

“apa pemberianku tidak cukup berarti untukmu?” ucap Heechul

Yeosin menggeleng, “aku hanya ingin sesuatu yang sederhana tapi sangat berharga. Sesuatu yang tidak kau beli dengan uangmu tapi dengan keringatmu.”

“aku juga berkerja dengan tanganku sendiri.”

Yeosin memandang Heechul lekat, “bisa tidak kau berlaku romantis pada pacarmu ini, huh?”

“Ya~ aku sudah mengajakmu kencan, kurang romantis apa lagi?” Heechul mengandeng tangan Yeosin erat lalu mengajaknya ke tempat permainan itu.

Yeosin tau meski Heechul mengertu tapi Heechul orang yang tulus. Meski ia terkadang lebih bawel dari Chaesun tapi hatinya lembut.

__________d_e_s_o_n__________

Yeosin memandang layar flat ponsel baru miliknya. Tidak bosan-bosannya ia mengotak-atik ponselnya.

“kau yakin tidak akan menyesal memiliki ponsel butut seperti itu?” tanya Heechul merendahkan

“Ya~ meskipun  jelek Ponsel ini sangat berharga. Seseorang yang memberikannya secara cuma-cuma padaku setelah kalah dua puluh kali.” Yeosin terkekeh saat mengingat ekspresi Heechul menang di permainan ke duapuluh satunya, “jika Kyuhyun yang main pasti ia akan menang di permainan pertama.”

Heechul sudah melotot tapi Yeosin tidak perduli dengan tatapan Heechul. Hari ini ia terlalu bahagia.

Mereka sudah sampai didepan apartermen Yeosin.

“Kita belum bicara” ucap Heechul.

Yeosin mengalihkan perhatiaanya pada Heechul. Ia lupa bahwa ia sedang marah pada Heechul.

“kenapa kau tiba-tiba marah padaku? Apa salahku?”

Yeosin terdiam beberapa saat, “pergilah kekasihmu sudah menunggumu.”

Heechul mengerutkan keningnya.

“kau bilang di Yongstreet jika kau memiliki kekasih. Cepat telepon dia kurasa dia sedang menunggu telepon darimu.”

Heechul menatap Yeosin tidak percaya. Gadis itu membuatnya berada di ambang batas normal. Ia kemudia merogoh sakunya lalu menekan tombol 2.

Yeosin melihat Heechul dengan ekor matanya. Hatinya panas dan matanya pedih. Ia ingin menangis tapi di tahan sekuat tenaga.

Ponsel Yeosin berdering.

Prince Frog Calling

Yeosin menoleh ke sebelahnya. Heechul mengedikan bahunya, “see dia tidak menggangkat mungkin dia sedang marah karena aku kencan dengan gadis lain.”

Yeosin memandang Heechul tidak mengerti.

“kenapa kau berpikiran aku punya kekasih lain. Jika setiap hari aku mencarimu. Memikirkanmu”

“kau memikirkanku?” tanya Yeosin bodoh

“bagaimana aku tidak kepikiran kau selalu berbuat aneh.”

“tapi kau bilang di youngstreet kalau kau akan menghubungi kekasikmu seusai siaran dan saat itukan ponselku rusak.”

Heechul menatap Yeosin gemas, “aku menghubungimu karena kau tidak menampakan batang hidungmu. Setelah siaran aku menghubungi rumahmu dan dijawab oleh seorang adjuma.”

Yeosin menunduk malu.

“jadi???” tanya Heechul

“jadi apa?” tanya Yeosin polos.

“aku memang bukan pria romantis dan cenderung kasar. Tapi aku satu-satunya pria yang selalu cemas jika kekasihnya tidak memberi kabar

Wajah Yeosin bersemu merah.

“berilah kabar kapanpun juga meski aku tidak membalasnya. Nanti jika aku sedang break dari aktifitasku aku akan memberimu kabar. Kau tidak perlu membalasnya, kau hanya akan membalsnya jika kau sedang merindukanku. Begitupula denganku.”

Yeosin menatap Heechul lekat, “mianhae…”

Heechul mendekatkan dirinya pada Yeosin lalu mengecup kening Yeosin, “Hei Girl, melihat dirimu baik-baik saja membuatku bahagia.”

Fin

Leave a comment

17 Comments

  1. ikANDonghae

     /  February 21, 2011

    ff galau satu lgy,.

    Gw bngung u it org sunda aph jawa??
    Ato jgn” mw ngikutin jejak gw??
    Wkwkwk

    Hei,Omet..
    Msih da gw yg slalu da buat u,,
    biarpun u bilang gw bawel Lah,ratu galau Lah,kyak bebek Lah (manx u kyak sapi),ato aph Lah..
    Gw g mau u tlalu galau mikirin gosip(?) ttg heechul it..

    Bagi” galau u biar g tlalu berat.
    Aph pun yg drasain bsama it akan lebih baex dr pd dsimpen ndri..

    Hha..
    Knp gw jdi melow kyak gini,.

    G tau knp hri ne gw jd org yg sensitif bgd..

    Chingu-ya, Hwaiting!!

    Like

    Reply
    • Chingu~ya harap catet yah… saya TIDAK GALAU…
      saya hanya berimanjinasi… Mungkin imajinasi saya mentok…
      lain kali saya akan membuat Heechul dengan kareakter aslinya muncul tapi kali ini saya ingin menyenangkan hati saya dengan status baru saya yaitu pasar sah dari KIM HEECHUL…

      Like

      Reply
  2. chaaa

     /  February 22, 2011

    ya~,
    lu ngga tau ya,gw sama ika udh setengah mati mikrin lu,
    kita nya takut lu galaunya parah,
    jangan galau lagi ya nak..

    mengerti??

    Like

    Reply
    • Gw GAK GALAU Adjuma~~~ =o=
      gw bukan ababil yg bakal bunuh diri atau uring2an setengah mati gara2 liat idolanya punya cewe…
      meski dia idola gw, hidup gw ma dia itu beda…

      dia juga makhluk normal yang suatu saat harus nikah n punya anak, begitu juga gw

      mungkin cuma lewat tulisan ini gw bisa deket ama dia, It’s Okeh…

      ini emang imajinasi gw… dan gw gak mau mencampur adukan imajinasi n kenyatakan…

      semua orang punya jalan masing-masing, n gw lebih suka menuangkannya lewat tulisan dari pada ngebasing ato ngejelek-jelekin orang…

      sakit hati sedikit, tapi kita juga punya agama buat pegangan… jangan samapai rasa suka kita ke Idola itu melebihi rasa cinta kita pada Yang Maha Esa dan Rasulnya…

      MAKASIH UDAH MIKIRIN GW AMPE SETENGAH MATI UNTUK GAK MATI BENERAN wkwkwkkkkk…
      gwberuntungpunyatemenkayakkalian…

      Inget udah mau kepala dua jangan kayak ababil malu sama umur LoL
      heheheheheeee #palk

      Like

      Reply
  3. chaaa

     /  February 22, 2011

    GW BUKAN AHJUMMA!!
    gw cewe dengan usia MAU kepala dua,

    kita perhatian sama lu karna kita syg sama lu,
    itulah gunanya temen..
    #asiiik
    =D

    Like

    Reply
  4. ikANDonghae

     /  February 22, 2011

    Jiah..
    Pada ngomongin aph ceh??
    *g pnting bgd nanyany*

    gw mampir mau numpang protes neh..
    Aph”an it komen u dblog shela..
    LW PIKIR GW GILA!!!

    Cari gara” ma gw neh..
    *gulung lengan baju,
    bawa c ikan buat tameng*

    Like

    Reply
    • Emang UPPSSSSS

      emang gw bilang u gila???
      gw bilang bilang kalo gw ngebayangin u jadi ceweknya…
      n gw gak tau kalo cewe itu gila awalnya
      kirain gw cewe itu lag di intrograsi giman gituuuu

      Like

      Reply
  5. ikANDonghae

     /  February 24, 2011

    kan awalny doanx..
    Akhirny te2p aza ngbayangin gw..

    Seneng bgd gontaganti gavatar..

    Like

    Reply
    • Suka suka dong wkwkwkkkkk
      dari pda u dari jaman piraun ngojek sampe jaman rubah ganti kulit masih aja yang itu
      gak cape tuh abang donge ngembungin pipi terus

      Like

      Reply
  6. ikANDonghae

     /  February 24, 2011

    cpek ah ngomong ma u..
    *ikut ngembungin pipi*
    gw malas gantinya..

    Like

    Reply
  7. chaaa

     /  February 24, 2011

    *geleng2 kepala*
    #NowPlaying 2NE1 – I Don’t Care…

    *langsung kabur tarik soo oppa..*
    =D

    Like

    Reply
  8. vanny

     /  March 1, 2011

    suka bgt yg pas heechul minta sapi jagain pacarnya, sapinya ngangguk en heechul ngomong “good job” hahahahhahaha…
    ga da yg lebih keren lg bang buat jagain pacar? kekeke

    Like

    Reply
  9. Weit
    Heechul oppa Tumben ngegombal onn ㅋㅋㅋㅋ
    Suka suka suka suka onn
    Bikin Ff Bang Heechul yang banyak ya onn ♪───O(≧∇≦)O────♪

    Like

    Reply
  10. Hee romantiss awww ><
    enak bgt ya jadi yeosin kkkkk~
    klop bgt dah ni couple ;D

    Like

    Reply

Leave a comment