Pandora Key #1

-PANDORA KEY’S-
Bagian 1

“Everything we do is right, even when it’s wrong. There’s always a lesson to be learned.” -Till we meet again, Yoana-

Dia memandang deretan gambar yang ada di hadapannya. Ia mencoba sekuat tenaga untuk mengingat sesuatu. Ia menggelengkan kepalanya. Ia tidak bisa mengingat apapun.

Kilasan-kilasan yang terjadi satu setengah bulan yang lalu masuk kedalam pikirannya. Seorang pria bertopi hitam menodongkan pistol kepadanya dan saat pria itu menarik pelatuk pistolnya ayahnya mendorongnya. Ia hanya bisa terdiam menyaksikan lima buah peluru menembus dada ayahnya. Ia bahkan tidak sempat untuk berteriak.

“Ayahmu dulu bekerja di salah satu devisi milik KNI. KNI merupakan salah satu organisasi yang membantu pemerintah dalam mengungkapkan kasus yang tidak terpecahkan oleh kepolisisan setempat. Organisasi ini sederajat dengan militer negara yang berarti mereka memiliki kemampuan berladiri yang bagus dan dilengkapi senjata. Bedanya mereka bertindak secara rahasia.”

Dia menundukan kepalanya. Tangannya terkepal menahan emosi. Ayahnya seorang agen bahkan ia sendiri tidak tau. Itukah alasan kenapa ayahnya selalu memaksanya untuk berlatih bela diri. Untuk menjaga dirinya sendiri dan jika ayahnya pergi, ia bisa melindungi ibu dan adik perempuannya.

Tidak… ayahnya tidak boleh mati. Meskipun ia tidak menyukai ayahnya, ia tidak ingin kehilangan ayahnya. Ia tidak bisa terus-terusan melihat ibunya pingsan dan mendengar adiknya menangis. Ia ingin hidup seperti dulu, dengan ibu, ayah dan adik perempuannya.

Saat ia terpuruk seperti itu. Pamannya, Jung Yonghwa memberikan sebuah kabar buruk. Pria bertopi hitam itu mengincar ayahnya. Awalnya ia pikir pamannya hanya membual dan ingin menakut-nakutinya saja, tapi semuanya itu terbukti saat Dokter Shin meminta ibunya untuk membawa ayahnya pergi. Mereka semua akan mencabut seluruh alat yang ada didalam tubuh ayahnya. Pria jahat itu benar-benar ingin ayahnya mati.

“Ayahmu berkerja di divisi yang bernama Gladestone. Tugas utama Gladestone adalah untuk mengungkapkan orang yang berperan dipasar gelap. Gladestone di pimpin oleh Park Jungsoo.” Yonghwa menunjukan foto seorang kurus berlesung pipi. Pria itu yang sering datang dan menemui ibunya secara rahasia. Pria itu juga yang memerintahkan para dokter untuk mengeluarkan ayahnya dari rumah sakit.

“Divisi ini dibagi dua yaitu yang bertugas dilapangan yang dipimpin oleh Choi Siwon” ia menunjuk seorang pria gagah dengan badan yang berotot, sorot matanya tajam dan dalam. Selain mempunyai badan yang bagus, ia juga mempunyai wajah yang tampan, “dan bagian strategi dipimpin oleh ayahmu.”

“Bagian lapangan bertugas untuk mencari, menanggap dan melancarkan serangkan. Sedangkan bagian strategi adalah orang di belakang layar yang mengumpulkan informasi, strategi dan tindakan apa yang akan dilakukan oleh musuh. Hanya orang-orang tertentu yang mengetahui status mereka.”

“Ayahmu pernah bilang jika seorang agen tidak boleh mempercayai seluruh rahasianya pada siapapun termasuk keluarganya sendiri. Dan itulah ayahmu. Dia menyimpan kotak pandoranya sendiri.”

“Adjusi…” Dia menatap Yonghwa dengan tatapan dingin, “Kenapa kau terus berbelit-belit, cepat katakan bagaimana aku bisa menolong appa?”

Yonghwa menggeleng, “tch, dasar anak muda jaman sekarang.” Yonghwa membuka sebuah berkas dan menunjukan pada Namhee, “Setelah kau lahir, ayahmu dipindahkan oleh kakekmu yang saat itu menjabat sebagai mentri pertahanan ke IT Blue House. Ia di percaya sebagai pemegang seluruh telekomunikasi Se-Korea  Tidak ada yang mengincar ayahmu di Blue House karena ayahmu tidak berhadapan dengan penjahat. Ia hanya berhadapan dengan sambungan komunikasi. Jadi kau harus pergi ke tahun sebelum kau dilahirkan.”

“Paman kau gila.” Dia mendecak kesal seolah pamannya bermain di tengah kematian ayahnya

Yonghwa menggeleng, “Hanya kau yang bisa melakukannya.”

“Lalu bagaimana aku pergi ke delapan belas tahun yang lalu? Apa kau punya pintu Doraemon atau pasir pembalik waktu atau mesin dimensi?” dia mencibir, ia paling tidak percaya dengan yang namanya mesin waktu. Tidak ada satu ilmuanpun yang bisa menciptakan mesin waktu. Mesin waktu hanya ada di dalam dongeng.

Yonghwa tersenyum penuh misterius. Ia bangkit lalu berjalan ke pojok ruangan. Ia membuka sebuah kain yang menutupi sebuah lemari tua. Yonghwa menekan knop pada lemari itu dan berjalan mudur.

Lemari itu membuka pintunya sendiri. Sebuah tongkat terlulur ke depan. Tongkat itu lalu berdiri dan membuka diri hingga membentuk lingkaran. Lingkaran itu kemudian berputar semakin cepat. Dari dalam lingkaran itu kemudian muncul cahaya kebiruan betabur pitih.

Dia mengedipkan matanya tidak percaya saat melihat cahaya kebiruan keluar dari lingkaran itu. Cara lingkaran itu keluar dan bergerak memang bisa dijelaskan oleh rumus fisika tapi salju yang keluar dari cahaya itu. Tidak mungkin salju keluar di bulan Juli sangat mustahil.

“Kau percaya padaku?” tanya Yonghwa.

Dia terdiam masih mencoba untuk berpikir logis.

“Terlalu memunculkan kecurigaan jika aku yang melakukannya. Tidak mungkin ada Yonghwa yang sama bukan. Tapi jika kau tertangkap, kau akan aman. Tidak ada yang mengenalmu delapan belas tahun yang lalu.”

Dia memandang foto-foto yang ada dimeja Yonghwa. Ia memasukan gambar-gambar itu kedalam memorinya. Salah satu dari mereka pasti mengincar ayahnya. Baik teman maupun lawan. Hanya ayahnya yang tau siapa musuh sebenarnya.

“Kim Namhee… kau tidak bisa merubah masa depan. Tapi kau bisa mempengaruhi masa depan.” Yonghwa menepuk Namhee, “dan ingat kau harus kembali sebelum kau dilahirkan.”

Namhee menatap Yonghwa sesaat kemudian menggangguk, “Aku mengerti Adjusi.”

Namhee mengehela nafas panjang sebelum masuk kedalam lingkaran itu. Kulitnya terasa dingin saat berdiri dihadapan lingkaran biru itu.

Ia menutup matanya. Ia membayangkan wajah ayahnya saat melatihnya berlari, ia ingat senyum ibunya saat mendongengkan cerita, ia ingat wajah Yeohee yang merengek manja. Appa, Eomma, Yeohee, Aku tidak bisa merubah masa depan, tapi aku tidak bisa membiarkan orang itu melakukan lebih dari hal ini pada appa. Namhee membuka matanya kemudian loncat kedalam lingkaran itu.

“OPPAAAA~~~~”

Namhee bisa mendengar teriakan Yeohee.

“Yeohee-ya… Oppa pasti akan kembali.”

>>deson<<

Yeohee tidak berhenti menggerutu sambil menekan ponselnya tidak sabaran. Ia menutup kepalanya dengan hodie untuk menutupi wajahnya yang lebab karena seharian menangis.

Yeohee menyalakan GPS-nya mencari saudara laki-laki satu-satunya. Dulu ia pernah marah pada ayahnya karena memasang alat GPS di tubuh mereka tanpa sepengetahuan mereka. Hal itu bisa memudahkan ayah dan ibu mereka jika mereka berbohong atau tiba-tiba menghilang. Dan hal yang menyebalkan adalah ayah mereka selalu tau keberadaan mereka.

“Ternyata ada gunanya juga GPS Appa.” Yeohee tersenyum saat melihat sinyal Namhee berada tidak jauh dari tempatnya berada.

Yeohee mengeratkan tudung Hodienya lalu menaiki bis. Sebenarnya ia bisa berjalan kaki tapi ia terlalu malas untuk melakukannya.

Ia berhenti di kawasan Gangnam. Ia melewati beberapa apartermen hingga sampai ke sebuah apartermen yang sederhana, sesederhana apapun jika di Gangnam akan terlihat mewah. Ia selalu terkesima saat mengunjungi rumah dari teman ibunya itu. Ia sering mengunjungi rumah itu dan terlebih Haerin-seumuran dengannya dan bisa diajak berteman baik.

Yeohee memencet bel sambil bertanya, apa yang dilakukan oleh kakaknya dirumah teman ibu dan ayahnya itu. Setahunya Namhee tidak akrab dengan mereka.

“Yeohee-ya… Annyeong”

Yeohee melebarkan senyunya saat pintu dibuka, “ Seohyun Imo Annyeong…”

“Wah tumben sekali kau datang sedirian kesini. Sayangnya Yoogeun sedang ada acara menginap di sekolah. Kau tidak ikut acara…”

Yeohee masuk kedalam rumah tanpa mempedulikan ucapan Seohyun. Ia menaiki tangga untuk mencari Namhee.

“Yeohee-ya… Yeohee-ya…” Panggil Seohyun saat melihat Yeohee naik tangga.

Yeohee tidak bergeming. Ia terus melihat GPS-nya dan terus memperhatikan sinyal Namhee.

Yeohee mendengar suara Samchon-nya samar-samar. Ia melihat Namhee sedang berhadapan dengan sebuah lingkaran berwarna biru. Butiran putih keluar dari lingkaran itu dan menerpa wajah Yeohee. Yeohee merasa wajahnya dingin. Salju. Yeohee hampir tidak percaya bisa merasakan salju di bulan Juli

Yeohee mengerutkan keningnya saat melihat Namhee menandang penuh dendam ke foto-foto yang ada didalam meja. Ia merasa Namhee bukan Namhee. Meski kakaknya itu pendiam, Yeohee tidak pernah melihat tatapan kebencian dari Namhee.

“Kim Namhee… kau tidak bisa merubah masa depan. Tapi kau bisa mempengaruhi masa depan. dan ingat kau harus kembali sebelum kau dilahirkan.”

“Aku mengerti Adjusi.’

Namhee bergegas untuk loncat. Yeohee tercekat saat melihat Namhee loncat kedalam cahaya biru dan sinyal Namhee di GPS-nya menghilang.

“OPPAAAA~~~”

Yeohee berlari ke arah Namhee.

Yonghwa tercekat saat Yeohee berlari kedalam lubang 7 dimensinya. Ia tidak bisa menahan Yeohee hingga akhirnya Yeohee jatuh kedalam lubang yang sama.

“Yeohee-yaaaa…” Teriak Yonghwa namun gagal. Yeohee sudah masuk keduania yang berbeda.

“Yeobo… kenapa kau berteriak??” tanya Seohyun dari lantai bawah.

Yonghwa menghela nafas panjang, “Tidak apa-apa aku hanya kaget.”

Yonghwa menatap cahaya dalam lingkaran biru itu meredup. Ia menekuk kepalanya dan mengigit bibirnya. Harusnya ia bisa menahan Yeohee agar tidak mengikuti Namhee.

>>deson<<

“Arrgghh…” Yeosin membuka dan bangkit dari tidurnya. Kepalanya langsung terasa pusing, semua benda di hadapannya seperti berputar-putar. Ia berpegangan pada ujung kasur agar tidak terjatuh. Ia mengutuki dirinya karena bangun secara tiba-tiba dan membuat kepalanya serasa mau pecah karena perubahan kesadaran yang mendadak.

Plukk… sebuah bantal mengenai kepalanya membuatnya menoleh dan menyadari bahwa disebelahnya ada makhluk lain yang masih terbungkus selimut.

“Teriakanmu lebih menyakitkan dari alarmku.” Keluh Seohyun yang menarik selimutnya menutupi kepalanya.

“Huffft… Aku bermimpi buruk Hyun-ah.” Yeosin berusaha untuk bernafas dengan nyaman.

“Dan kau menghancurkan mimpi indahku.” Jangan kan Seohyun, ia sendiri kaget dengan mimpi yang baru dialaminya. Ia tidak tau tapi bayangan di mimpinya sangat jelas. Bulu kuduknya bahkah sampai meregang.

Yeosin memeluk lututnya, “Aku bermimpi suamiku tertembak dan meninggalku dan dua orang anak kami.”

Seohyun menggelengkan kepalanya, “Cckckckkk… gila…”

“Aku serius…”

Seohyun menarik selimutnya lagi, “Bagaimana suamimu meninggal jika kau saja belum menikah.”

Yeosin memanyunkan bibirnya, “Ya~ akukan bermimpi dan itu sangat mengerikan. Kau tidak melihat bagaimana dia terluka dan bersimbah darah. Belum lagi penjahat itu mengejarku dan anak-anakku. Mereka saling menembak satu sama lain di depan mataku.”

“Jika bergitu jangan menikah dengan seorang tentara atau polisi.”

Yeosin terdiam dan menatap kuku jarinya. Gadis yang meraih piagam penghargaan dalam bidang sains dan matematika tapi itu masih percaya dengan kata-kata yang berbau mitos. Ia mudah saja percaya pada hal yang belum tentu kebenarannya dan menyakini dengan sepenuh hati dan kadang membuatnya galau setengah mati.

Seohyun berguling dan menghadap Yeosin. Ia suka saat melihat Yeosin berubah menjadi murung seperti itu, “kau tau jika kau memimpikan seseorang meninggal itu artinya dia akan berumur panjang.”

Yeosin menoleh, “Jinjja???”

“Ne… lagi pula Jiyong bukan seorang polisi kan, jadi kau tidak perlu cemas” Ucap Seohyun sekenanya, “dan jangan ganggu mimpi indahku lagi.”

Yeosin tersenyum kata-kata Seohyun seolah membuka pikirannya yang buntu. Secercah harapan kemudian bersemayan di hatinya, “Jangan menikah dengan tentara atau polisi.” Yeosin berbaring di sebelah Seohyun lagi dan kemudian menutup matanya, ia baru saja hendak membuka lembaran mimpi baru ketika….

“Omona Yeosin-ah~~~” Kali ini Seohyun yang berteriak.

“Hmmm…” Yeosin menutup kepalanya dengan bantal.

“Hari ini kita kuis Advance..”

Yeosin membuka matanya melirik jam yang ada didinding, ia sudah terlambat. Advance Accounting merupakan mata kuliah yang paling ia takuti, selain dosennya yang terkenal menyeramkan mata kuliah itu juga termasuk kategori susah. Ia tidak ingin mengulang mata kuliah itu. Ia tidak ingin brtemu dengan dosen itu lagi. Yeosin bangun lalu menendang apapun yang ada dikakinya. Ia setelah terbebas dari selimut, bantal dan guling ia langsung berlari ke kamar mandi.

“Kau mau apa??” tanya Seohyun

“Mandi. Kita sudah telat bukan?”

“Tidak usah mandi. Kita sudah benar-benar telat.” Seohyun melirik jam dinding yang ada di kamarnya. Mereka benar-benar sudah terlambat.

>>deson<<

“Kim Heechul-ssi.”

Seorang pria berhenti kemudian menoleh. Ia tersenyum saat mendapati seorang gadis berlari menghampirinya, “Annyeong, Sooyeon-ssi” Sapanya ramah.

“Annyeong.” Sooyeon membalas senyuman Heechul.

“Bagaimana akhir pekanmu?” tanya Heechul saat di lift. Heechul mencoba memecah keheningan didalam lift.

“Menyenangkan. Aku baru saja menjenguk nenekku di Busan.”

“Apa kau juga melihat festival kembang api juga?” tanya Heechul sambil membenarkan letak poninya.

“Tentu saja. Kau harus menyaksikannya juga. Pestanya sangat meriah.”

“Kalau begitu kau harus mengajakku.” Ucap Heechul tanpa sadar membuat wajah gadis itu memerah.

Tiing…

Lift berhenti di lantai kerja Heechul. Pria itu tersenyum sebelum keluar dari lift membuat wajah gadis itu semakin merah. Heechul memasukan tangannya ke saku celananya kemudian melangkah keluar.

“Hyung…” seorang pria yang juga berada dalam lift yang sama dengan Heechul mendekatinya, “kau harus berhati-hati. Jangan sampai Park sanjangnim tau kau berpacaran dengannya jika tidak kau akan dipecat.”

“Apa maksudmu Kyuhyun-ah. Aku tidak berpacaran dengannya.” Ucap Heechul sambil berbelok ke ruangannya.

Kyuhyun mengikuti Heechul, “peraturan di KNI sudah jelas. Tidak boleh ada yang menjalin hubungan jika tidak keduanya akan dipecat.”

“A~”Heechul menghentikan langkahnya. Ia memandang ke ruangan atasannya yang masih kosong kemudian berbalik menghadap Kyuhyun.

“Aku tidak menyukai tipe wanita seperti itu.” ucap Heechul dingin kemudian masuk kedalam ruangannya. Meninggalkan Kyuhyun yang menetapnya penuh tanya.

“Aku pikir kau sudah melupakan gadis itu.” cibir Kyuhyun.

>>deson<<

Yeosin mengembungkan pipinya saat keluar dari ruangan Profesor Goo. Ia terlambat dan mendapatkan hukuman. Ia lalu menghempaskan tubuhnya ke kursi.

“Kenapa kau cemberut?”

Yeosin menoleh dan mendapati pria di sebelahnya tersenyum. Kekesalannya berkurang setelah melihat senyum pria itu.

“Apa kau tidak ada jadwal lain???”

Pria itu menggagguk.

Yeosin meniup poninya, “Padahal aku ingin mengajakmu ke acara di Seoul Hall.”

Pria itu terkekeh, “Aku tidak bisa. Aku tidak bisa berada di depan publik tanpa penyamaran. Aku sudah debut dan sekarang aku harus lebih berhati-hati.” Pria itu memamerkan deretan gigi putihnya.

“Ne, Kwon Jiyong yang terkenal. Kau sudah menjadi penyanyi sekarang dan akan mencampakan aku dan beralih pada gadis lain.” Yeosin penuh cibiran. Yeosin menatap pacar yang sudah 3 tahun ia pacari itu. Pria yang di kenalnya di festival music Hongdae itu kini sudah berubah.

Jiyong yang kini lebih suka memakai kacamata hitam dan topi. Berbeda jauh dengan Jiyong yang dikenal dulu. Jiyong yang hanya memakai kaos tipis dan celana putih serta sepatu kets. Jiyong yang terlihat tampan ketika ia bernyanyi. Bukan Jiyong yang memakai make-up saat bernyanyi.

Jiyong mengacak-acak kepala Yeosin, “aku tidak akan meninggalkanmu. Jikapun ada maka kaulah yang meninggalakanku.”

Yeosin tersipu mendengar gombalan Jiyong. Bagaimana mungkin ia bisa meninggalkan Jiyong. Jika pria itu mampu meluluhkan hatinya seperti ini. Mampu meredam kekesalannya dan mampu menjadi obat badmoodnya.

“Aku akan mengantar kau ke Seoul Hall.” Jiyong memakai jaket dan maskernya kemudian menggengam tangan Yeosin.

Gadis itu tersipu malu. Lalu berjalan bergandengan tangan menuju parkiran.

Yeosin menatap Jiyong, “Aku bisa mengerti jika kau sibuk. Tapi please… jangan lepaskan genggamanmu.”

Jiyong tersenyum lalu menggangguk.

>>deson<<

Heechul menatap map biru yang ada di hadapannya. Ia mengerutkan keningnya setiap kali membuka map berlogo KNI itu.

“Kau sudah membaca berkasnya?” Jungsoo masuk kedalam ruangan Heechul tanpa mengetuk pintu. Membuat Heechul sedikit tidak nyaman dengan tingkah Jungsoo. Meski Jungsoo sekarang adalah atasannya tapi Heechul sudah lama berkerja di KNI. Heechul berkerja di KNI bahkan sejak ia berusia 15 tahun.

Heechul menaruh berkasnya di meja dan menopang dagunya dengan tangan sambil menatap Jungsoo, “Sudah. Tapi aku masih memerlukan banyak data lagi.”

Jungsoo mencibir, “Bukankah kau analisis terbaik di KNI? Apa data-data itu kurang.”

Heechul menyunggingkan bibirnya. Jungsoo adalah temannya saat di sekolah menengah dulu. Mereka dalam angkatan yang sama meski dalam kelas yang berbeda, mereka selalu bersaing dalam mendapatkan posisi pertama. Saat itu Heechul sudah masuk dalam KNI sedangkan Jungsoo mulai masuk KNI setelah ia mendapat gelar master di San Fransisco.

“Kita ini bukan menganalis kasus untuk mendapatkan nilai A, Park Jungsoo-ssi… Kita sedang menghadapi kasus di dunia nyata. Seperti yang kau tau, semakin banyak bukti yang kau dapat maka semakin akurat analisisnya.” Ucap Heechul mencoba tenang, ia tau bahwa Jungsoo tidak terlalu suka padanya. Apalagi setelah Jungsoo tau bahwa Heechul sudah berkerja di KNI lebih lama darinya.

Jungsoo menatap Heechul sesaat, “Terserah, padamu. Aku mau laporannya harus siap di rapat pertama.”

Heechul melihat Jungsoo keluar ruangannya. Ia mendecak saat melihat susuan fungsi pada kasus kali ini.

Perdanggan Senjata Gelap
Ketua: Park Jungsoo
Ketua Lapangan: Choi Siwon
Anggota: Lee Hyukjae, Lee Sungmin, Seo In-Guk, Ahn Sohee
Ketua Strategi: Kim Heechul
Anggota: Cho Kyuhyun, Kim Kibum, Kim Jongwoon

Heechul mengerutkan keningnya. Harusnya kasus ini mudah sekali di pecahkan oleh polisi imigrasi tapi kenapa Yunho meninta Jungsoo untuk menangani kasus ini.

Yunho adalah Ketua KNI. KNI sendiri terbagi menjadi dua, ada NIS dan NTS, NIS untuk publik dan berkerja secara terang-terangan semenatara NTS untuk pemerintah dan berkerja secara rahasia. Glasdestone yang di pimpin oleh Jungsoo merupakan salah satu Divisi KNI yang bertindak sebagai NTS yang berkerja secara rahasia. Hanya agen dalam saja yang mengetahui jika mereka adalah adalah agen.

Jika hanya perdagangan gelap biasa, mungkin bisa di pecahkan oleh polisi dan tentara. Tapi Yunho meminta Jungsoo untuk melakukan tugas ini. Ini bukan hal yang susah mengingat Gladestone merupakan Divisi paling Senior di KNI.

>>deson<<

Yeosin tidak berhenti mengomel saat perjalanan ke kampusnya. Ia baru saja menginjakan kaki di Seoul Hall dan Profesor Goo memintanya kembali. Tidak, bukan meminta tapi memaksanya kembali.

“Kenapa dia selalu saja membuatku sengsara.” Yeosin menyusuri koridor kampusnya menuju ruangan dosen.

“Kenapa kau tidak berhenti mengomel.” Ucap Seohyun yang mencoba mensejajarkan jalannya dengan Yeosin.

Yeosin berhenti mendadak mencoba membuat Seohyun menghentikan langkahnya juga, “Ya~ kau juga sama menyebalkan dengan si botak itu.” Yeosin kembali berjalan dengan cepat.

Sekertaris Pribadi Profesor Goo langsung menyuruh mereka berdua masuk. Profesor yang terkenal kejam, sangat pintar dan jika mengajar itu seperti menggumam itu itu duduk berhadapan dengan seorang pria muda dengan pakaian santai. Terlalu santai untuk di bilang seorang mahasiswa.

“Ms Han dan Ms Seo. Perkenalkan ini tuan Kim Heechul, Kim Heechul-ssi. Mereka adalah dua mahasiwaku, Han Yeosin dan Seo JooHyun.” Yeosin dan Seohyun membungkukan badannya dengan hormat, “Kemampuan mereka lumayan meskipun tidak terlalu meyakinkan.” Ucap Prof Goo to the point.

Yeosin dan Seohyun mendelik, ternyata Prof Goo selain pelit memberi nilai juga pelit memberi pujian.

Yeosin melirik pria yang duduk dengan santai itu. Pria itu sedang memandangnya dengan seksama membuatnya memandang balik pria itu. Ia seperti familiar dengan pria itu. seperti pernah melihat pria itu sebelumnya.

“Han Yeosin putri dari…” Heechul memandangnya dengan penuh penilaian

“Ada apa Profesor memanggil kami?” potong Yeosin cepat. Ia menatap Heechul dengan tatapan Jangan-Ungkit-Masalah-Pribadiku. Ia langsung memandang Prof Goo dengan tatapan dinginnya. Heechul menyunggingkan senyum separuhnya melihat tingkah Yeosin.

“Mr Goo bisa tinggalkan kami berdua?” pinta Heechul yang kemudian diikuti anggukan Prof Goo.

Yeosin dan Seohyun tercengang saat melihat itu, seorang Mr Goo tunduk pada pria muda bernama Kim Heechul. Keajaiban. Pria tinggi kurus itu pasti bukan pria sembarangan.

“Aku butuh seseorang untuk menganalis sebuah laporan keuangan.” Ucap pria itu setelah Mr Goo pergi.

“Analisis laporan keuangan?” tanya Yeosin penuh tanda tanya. Ia yakin pria itu bukan pria miskin yang meminta mahasiswa untuk mengerjakan tugas seperti itu, “Kenapa tidak datang ke Kantor akuntan publik saja?”

Pria itu menatap Yeosin tajam, “Untuk seorang yang kabur dari rumahnya selama 4 tahun kau cukup berani Nona.”

“Ya~” Yeosin membalas menatap tajam Heechul

Seohyun menatap Heechul dan Yeosin bergantian, “Kabur dari rumah??”

“Siapapun kau, Aku tidak suka kau menggungkit masalah pribadiku.” Tukas Yeosin tidak memperdulikan tatapan penuh tanya Seohyun.

Heechul mengalihkan pandangannya pada Jiyong, “Apa kalian bersedia?”

“Kenapa kau tidak meminta bantuan Mr Goo. Bukannya kami tidak mau tapi kami belum lulus dan seperti yang kau dengar dari Mr Goo tadi bahwa kemampuan kami tidak meyakinkan.”

Heechul menopangkan dagunya di atas kedua tangannya, “Jika kalian berdua di panggil Mr Goo bararti Mr Goo telah mempercayai kalian.”

Heechul menatap Yeosin dan Seohyun bergantian, “Apa kalian bersedia membantuku? Dengan upah yang lumayan dan kalian bisa mendapatkan Nilai A+ dengan mudah.”

Seohyun menggangguk dengan antusias tapi Yeosin menggeleng, “Kenapa kau memilih kami? Kami bukan yang terpintar. Kenapa kau tidak meminta Shin Jaena atau Park Diyoung atau Jae Won-ah atau Ahn Ara?? Mereka sering mendapat penghargaan di bi…”

“Aku tidak mencari yang terbaik.” Ucap Heechul tegas, “Seperti yang tadi kubilang karena Mr Goo percaya pada kalian.”

Seohyun dan Yeosin bertukar pandang.

“Kalian hanya bertugas menganalis dan tidak boleh membocorkan hal ini pada siapapun juga.” Heechul mengeluarkan sebuah map berwarna putih, “dan sebagai gantinya aku akan memberikan upah dan Nilai A+ untuk perkerjaan kalian.”

“Aku tidak mau.” Ucap Yeosin dingin yang diikuti tatapan maut Jiyong.

“Kau bodoh?” ucap Seohyun pelan di telinga Yeosin, “dia memberi kita nilai A+, bahkan Jaena, Diyoung dan Ahra saja belum tentu bisa mendapatkannya.”

“Dia terlalu mencurigakan.” Yeosin melirik Heechul sesaat.

“Aku juga akan tutup mengenai masalahmu.” Tambah Heechul yang membuat Yeosin menoleh.

Yeosin menatap Heechul sesaat. Ia merasa tidak asing dengan wajah itu. Mereka seperti pernah bertemu tapi ia gengsi untuk bertanya.

>>deson<<

Heechul hampir tidak percaya saat melihat gadis itu sekali lagi dan sepertinya gadis itu tidak mengenalinya. Bodoh padahal dia berhasil mengenali gadis itu hanya dengan sekali lihat.

Apa gadis itu benar-benar lupa atau gadis itu memang tidak mengingatnya. Heechul memperhatikan pertengkaran kecil dua gadis dihadapanya. Menyenangkan rasanya seperti ini. Ia berakting seolah ia juga tidak mengenal gadis itu.

Seo Joohyun dan Han Yeosin. Bukankah itu merupakan kombinasi yang nemarik. JooHyun yang optimis dan berkemauan besar. Ia juga menyukai tantangan. Berbeda dengan Yeosin yang selalu berpikr panjang dan selalu memikirkan tentang resiko bahkan gadis itu cenderung curigaan. Heechul yakin mereka bisa diandalkan.

Selain itu ada nilai tambah dari keduanya yang tidak bisa di gantikan oleh orang lain yaitu Joohyun yang merupakan adik dari Seo In-Guk yang merupakan salah satu agen KNI juga dan latar belakang Yeosin yang menarik. Bukan hanya sebagai gadis yang pernah hadir dalam hidupnya dan membuat hidupnya berubah. Gadis itu bukan gadis biasa. Heechul terkesima dengan pemikiran Mr Goo, Pria itu selalu tau apa yang dibutuhkannya.

“Aku akan mengirimkan beberapa syarat yang harus kalian patuhi.” Ucap Heechul saat berjalan menuju mobilnya.

“Hanya menganalisis kenapa harus ribet?” gerutu Yeosin masih tidak setuju dengan pekerjaan baru mereka.

“Terima saja kalian pasti akan menyukainya.” Heechul mengembangkan senyumnya mencoba untuk menata jantungnya. Ia masih bisa rasakan detak jantungnya yang degup kencang setiap gadis itu bicara padanya, ‘dia tidak ingat padamu, Kim Heechul. Lupakan. Lupakan.’

“Appa~~~”

Heechul, Seohyun dan Yeosin menoleh. Seorang gadis remaja menghampiri mereka dan langsung memeluk Heechul. Heechul membelakakan matanya tidak mengerti tapi gadis itu tidak melepaskan pelukannya malah menangis dalam pelukan Heechul.

“Appa??” tanya Yeosin. Ia yakin ia tidak salah dengar

Heechul berusaha untuk mendorong gadis itu dari tubuhnya, “Aghasi…” ucap Heechul sambil menatap Yeosin dan Seohyun meminta bantuan.

“Kau ayahnya?” tanya Seohyun.

“Ya~ kau sudah gila mana mungkin aku mempunyai anak sebesar ini.” jawab Heechul membuat gadis itu melepaskan pelukannya.

Gadis itu menatap Heechul dengan tatapan memelas, ia menahan tangisnya hingga segukan. Mata gadis itu merah karena terlalu banyak menangis, wajahnya pucat dan bajunya kotor. Darah dikeningnya sudah mengering bahkan menghitam.

Gadis itu mengelap air matanya dengan punggung tangannya, “Appa~”

“Ayah yang tidak bertanggung jawab.” Cibir Yeosin.

Gadis itu menoleh pada Yeosin, menatap Yeosin sejenak lalu memeluk Yeosin erat, “Eomma~”

Kini gantian Yeosin yang menatap gadis itu dengan keheranan. Gadis itu memeluknya dengan erat seperti mereka telah berpisah selama bertahun-tahun.

“Eomma?” ucap Heechul dan Seohyun bersamaan.

“Kalian gila mana mungkin aku… Ya ya…” Gadis itu pingsan didalam pelukan Yeosin. Yeosin mencoba membangunkan gadis itu, tapi gadis itu tetap tidak sadarkan diri.

TBC…

Hmm… cerita ini terinspirasi dari film triologi THE BOURNE…aku suka banget sama cerita itu dan g bosen meski nonton berulang-ulang. Dan berita baiknya katanya film The Bourne yang ke empat bakal rilis tahun ini… yippie  \^0^/

Hmm… Klo The Bourne itu cerita tentang seorang agen yang kehilangan identitasnya dan mencoba mencari identitas dia yang asli… nah Klo FF ini cerita tentang seorang anak agen yang mencari identitas musuh ayahnya… jadi dia datang ke masa lalu gitu kkkk…

Ada yang tidak dimengerti atau apagitu… bisa tanya nanti di jelaskan…

Leave a comment

14 Comments

  1. utit

     /  January 17, 2012

    wuah…akhirnya bisa liat namhee&yeohee beraksi.
    Suka..suka..!
    Kya..jiyong juga muncul disini.
    Baru part 1 aja udah seru,penasaran ama cerita selanjutnya.
    Ehm,deson sayang.Q tau kau itu miss typo,tapi disini agak lumayan banyak.
    He..he..he
    Jd wkt td baca Q rd kebingungan.
    Hey,klo Ahn So Hee 1 kelompok dgn heechul,knp chuliee bs jatuh cinta pada yeosin.
    Apakah pesona han yeosin begitu memukau sampai bisa membutakan mata heechul ?

    Like

    Reply
  2. utit

     /  January 17, 2012

    wuah…akhirnya liat namhee&yeohee beraksi.
    Suka..suka..!
    Kya..jiyong juga muncul disini.
    Baru part 1 aja udah seru,penasaran ama cerita selanjutnya.
    Ehm,deson sayang.Q tau kau itu miss typo,tapi disini agak lumayan banyak.
    He..he..he
    Jd wkt td baca Q rd kebingungan.
    Hey,klo Ahn So Hee 1 kelompok dgn heechul,knp chuliee bs jatuh cinta pada yeosin.
    Apakah pesona han yeosin begitu memukau sampai bisa membutakan mata heechul ?

    Like

    Reply
    • Wah padahal udh di edit berkali-kali kkk
      Knapa Heechul g sama Sohee??? hmmm gimana yah kkk
      Tunggu Episode selanjutnya ^^

      Like

      Reply
  3. tantikyuhee

     /  January 18, 2012

    mwoya!? Jiyongie jd pacar eon di epep ini. Andwae! Itu hubungan terlarang *apadeh.
    Action mistery fantasy. Genre’a menarik kak. Jrg ada yg nyambungin 3 genre itu.
    Klo yeo sma jiyong saya sama heenim klo gt. Hahaha
    *ditendangKYU
    Q curiga pnjahat’a jungsoo nih, gelagat’a mencurigakan.
    Tp err e0n boleh k0ment gk? (drtdi jg gw udh komen) haha
    Cast snsd’a agk sdkt gmanaaa gtu… Kyk’a eon lbh bsa eksplore klo pke OC as usual.
    Eh tp ada yongseo kapel nih. Brarti seo gk sma kyu dong? Yess *laughhappy.
    Krna sya gk tau wjah namhee yeohee umur 18 jd sya malah ngbayangin jo youngmin sama sulli bukannya taemin-sulli.
    Itu bocah yg enak bgt meluk yeohee sape tuh kak? Anak mreka kah? Hee udh prnah knal yeo kah? Dicritain gk tuh? (rider bnyk bacot) mian.
    Mr. Goo botak2’a ngingetin sma prof trigon0metri. Haha
    Oh iy, ada typo yg hrus’a seohyun malah jd jiyong e0n.
    Wuah q nyampah nh kak, k0men pnjg2.
    Hwaiting aja !

    Like

    Reply
    • Klo kamu sama Heenim biar Kyu jadi santapan saya (?)
      Hmmm gmana yah… aku emang g suka sama Jung Sooyeon sih kkkkk
      Yups ada Yongseo n juga Couple2 lain…disini OC nya cuma Yeosin… tadinya g mau pake OC tapi ribet lagi ngeditnya cz udh di ketik ampe 80 hal lbh…
      Mr Goo???

      Makasiii Say ^^

      Like

      Reply
  4. vanny

     /  January 23, 2012

    akhirnya bis mampir jg disni hehehehe…
    susah buat mosting pas di kantor ^^

    suka ceritanya….jadi critanya skrg ortu en anak ketemu di masa lalu ya??
    hoaw…ga kebayang gimana syoknya yeosin en heechul kekekeke……

    kekna ini first debutnya si kembar di dunia per FFan ya??
    ga sabar liat mereka menyelamatkan orangtua mrk..

    Like

    Reply
    • Wa~~~~ kak Vanny lama g ketemu (didunia maya) (?)
      Iya.. mreka balik ke masa lalu… pengen ngeliat keromantisan ortu mereka kkkkk…
      First debut?? kemaren juga ada kok tapi g jd toloh utama kkkk

      Like

      Reply
  5. waaaaaaaaaaahhhhh….
    knapa jdi ribet gini cerita ny.
    ceritany seru, susah di tebak gimana kejadian slanjutny, itu yg bwt ak suka.
    lanjut !!
    ^^

    Like

    Reply
  6. kimbyen

     /  March 4, 2012

    baru baca ff ini, maklum lagi kangen ff heechul.. 😀
    aku suka bgt nh genre. ..aku bayngin yeohee namhee gak kebayang suli-taemin malah bayanginnya berbayang gitu dah.. hahahahaha

    Like

    Reply
    • Aku juga ga ngebayangin Sul-Taem…
      Aku ngebayangin yg di SPY KIDS tapi bedanya kakaknya yang cowo XD

      Like

      Reply
  7. Jadi inget film poseidon walaupun gak mirip-mirip bgt hehehe
    genre nya suka bgt . action , fantasy dan romance iya bukan ?? #sotoy

    kaya nya aku tertinggal banyak part nih hehe , dari part 1 nya aja udah seru!! Aku lanjut ya thor ^^

    Like

    Reply
    • poseidon??? yg dibintangin sama Siwon??? aku malah benci pilm itu dan sampai sekarang gak tau ceritanya seperti apa???
      tapi aku memang suka sama cerita yang bergenre Fantasi n action hehheee
      silahkan n selamat membaca ^^

      Like

      Reply
  8. akhirnya aku berhasil nemuin nie ff.. #abis ngubek2 di lemari deson 😛
    aku penasaran pas baca judulnya tapi baru sempet baca sekarang..
    hahaha, ok mo lnjut baca dulu ya.. #kedipin deson

    Like

    Reply

Leave a reply to utit Cancel reply